Tuesday, April 12, 2016

KONSEP TAKDIR DAN PERBUATAN MANUSIA




Penulis : Rahmad Fitriyanto
 


1.      Pengertian Takdir
            Secara bahasa takdir diambil dari bahasa arab qodaro-yaqdiru-qodron yang memiliki beberapa arti diantaranya hukum,ketetapan yang sesuai dengan batasan.
            Secara istilah, takdir juga bisa diartikan sebagai perwujudan sebagai dari ketetapan Allah.
            Pembahasan mengenai takdir, telah menimbulkan pengertian yang bermacam dari beberapa kalangan ahli, yaitu sebagai berikut :
Ø    Abu Hanifah:takdir adalah ketetapan Alloh atas segala makhlukNya yang mencakup baik buruknya.
Ø     Al-Asy’ari:takdir adalah ketetapan Alloh kepada semua makhluk,yang mencakup baik buruk,pahit,getir,dan manfaat madharat.
Ø    Fazlur Rahman:takdir adalah sebuah kekuatan buta yang mengukur dan menetapkan hal-hal yang tidak dapat dikendalikanoleh manusia,terutama yang berkaitan dengan kelahiran,rizki,dan mati.
Ø    M.Qurash shihab:takdir adalah semua peristiwa yang terjadi di alam raya yang dari sisi kejadianya dalam kadar dan ukuran tertentu pada tempat tertentu dan waktu tertentu.
2.  Pembagian Takdir
Berdasarkan berubah atau tidaknya, takdir dibagi menjadi dua :
v    Takdir hatami/ mubram yaitu takdir yang tidk bisa berubah
v    Takdir ghairu hatami/ mu’allaq yaitu takdir yang masih bisa berubah
Ada juga yang berpendapat bahwa takdir itu menjadi dua :
v    Musayyar : ketetapan Alloh pada manusia dan makhluk lainnya yang manusia dan makhluk lain itu tidak memiliki kebebasan untuk menolak atau merubahnya.Seperti warna kulit,jenis kelamin,dan bentuk tubuh.
v    Mukhayyar : ketetapan Alloh pada manusia dan makhluk lainnya yang manusia dan makhluk lainya itu memiliki kebebasan untuk memilihnya.


Berdasarkan waktu terjadinya ,takdir dibagi menjadi
a)    Takdir azali, yaitu ketetapan yang meliputi segala sesuatu sebelum Alloh menciptakan bumi dan langit, yaitu takdir Alloh setelah menciptakan Qolam.
b)      Takdir ‘umri, yaitu ketetapan yang meliputi segala yang terkait dengan manusia seperti umur, rizki, bahagia, susah, dan mati yaitu takdir ketika menciptakan manusia dalam rahim.
c)      Takdir hauli atau sanawi, yaitu ketetapan yang terkait dengan malam lailatul qodar, yaitu takdir Alloh yang ditetapkan setiap tahun pada malam lailatul qoadar.
d)     Takdir yaumi, yaitu ketetapan atau takdir Alloh setiap hari yang terkait dengan semua peristiwa.
Takdir adalah suatu  rahasia Alloh yang harus diterima oleh makhluk dan manusia maupun maklhluk lainya tidak akan mampu mengetahuinya karena keterbatasan ilmu manusia,bahkan nabi dan rosulpun tidak mampu mengetahui rahasia takdir Alloh. Manusia sebagai maklhluk yang dikarunai akal dan hati, hanya menjalankan dan berusaha untuk menjadi insan  kamil.
Sebagai makhluk yang diberi akal dan hati, manusia bias mengetahui sebagian dari takdir Allah, yaitu takdir atau hokum Allah yang bisa dipahami manusia melalui ilmu pengetahuan yang bisa ditemukan oleh manusia melalui berbagai cara, seperti penelitian ilmiah, dan penemuan ilmiah.  Dari penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan tersebut, bisa disimpulkan ternyata setaip komponen di jagad raya ini semua berjalan sesuai dengan hukumnya masing – masing yang telah ditetapakan oleh kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui.
3.  Posisinya Dalam Perbuatan Manusia
            Aliran Jabariyah dan aliran qadariyah adalah dua aliran yang paling gencar membahas hal mengenai takdir, terutama persoalan mengenai tentang posisi takdir dalam perbuatan manusia. Kedua aliran ini mempeributkan mengenai kebebasan manusia dalam menjalankan takdirnya, apakah manusia samasekali terkekang dengan takdir, atau manusia benar – benar bebas dari suatu ketetapan Allah.
Bagaikan mainan tradisional jawa yang bernama wayang, itulah gambaran dari posisi takdir dalam perbuatan manusia yang dianut oleh aliran jabariyah. Dalam setiap aspek perbuatannya, manusia tidak mempunyai andil dalam menjalankan hidup matinya, tidak ada harapan, usaha maupun doa dan ikhtiar. Dalam hal ini pun pembahasan merambat mengenai masalah surga dan neraka mengenai fungsinya, apabila manusia maupun makhluk lain tidak mempunyai andil dalam tiap gerak hidupnya.
Adalah aliran qadariyah yang menentang habis konsep takdir dari aliran jabariyah. Tiap manusia lepas dari kehendak atau ketetapan/ takdir Allah, tidak ada sangkut pautnya apa yang terjadi dengan segala aspek kehidupan manusia terhadap Takdir Allah, atau mungkin disingkat menjadi “tidak ada takdir”. Padahal organ tubuh manusia pun berjalan sesuai dengan hukumnya, seperti pembuluh darah, detak jantung,dll.
            Tidak salah jika kita sebagai manusia, makhluk yang diberi anugrah maha dahsyat oleh Allah SWT. untuk pasrah terhadap kehendak Allah, yang sudah pasti sebelumnya kita berusaha semaksimal mungkin dan memohon doa kepada Allah SWT. Allah Tuhan Yang Maha Adil pasti telah memperhitungkan amal dan dosa yang kita perbuat, waAllahu a’lam.

No comments:

Post a Comment

Post Terbaru

  اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِ...