Oleh : Rahmad
Fitriyanto
Manusia dan Pandangan Hidup
(pengertian tentang cita-cita dan kebajikan)
Pandangan hidup sangat bermanfaat bagi kehidupan
individu, masyarakat, atau negara. Segala perbuatan, sikap, dan aturan –yang
diwujudkan dalam berbagai bentuk, merupakan refleksi dari pandangan hidup yang
telah dirumuskan. Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat hidup
sendiri diarti-konkritkan sebagai kecintaan atau kebenaran yang bisa dicapai
oleh siapapun. Maka dari itu, pandangan hidup dengan hakikat bisa dicapai oleh
siapapun itu, sangat diperlukan oleh tiap manusia. Pandangan hidup tiap orang
bisa berbeda bisa juga sama. Dari situ terdapat pengklasifikasian tentang asal
dari pandangan hidup tersebut, sebagai berikut:
a.Pandangan hidup berasal dari agama merupakan pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
b.Pandangan hidup ideologi merupakan pandangan hidup yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma
negara tersebut.
c.Pandangan hidup hasil renungan merupakan pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
1. Cita-cita
Cita-cita
menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam
pikiran. Tidak ada orang hidup
tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
3 Faktor yang menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita – citanya antara lain :
- Manusia itu sendiri,
- Kondisi yang dihadapi dalam rangka mencapai cita – cita tersebut,
- Seberapa tinggi cita – cita yang ingin dicapai.
tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
3 Faktor yang menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita – citanya antara lain :
- Manusia itu sendiri,
- Kondisi yang dihadapi dalam rangka mencapai cita – cita tersebut,
- Seberapa tinggi cita – cita yang ingin dicapai.
2 Faktor
kondisi yang mempengaruhi tercapai tidaknya cita – citanya antara lain :
- Faktor
yang menguntungkan, dan
- Faktor yang menghambat.
- Faktor yang menghambat.
2. Kebajikan
atau Kebaikan
Kebajikan
atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai
dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut
kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. Dia adalah seorang individu
yang utuh, terdiri atas jiwa dan raga. Dia memiliki hati yang pada hakikatnya
lagi, memihak pada kebenaran dan selalu mengeluarkan pendapat sendiri tentang
pribadinya, perasaannya, cita-citanya, dan hal-hal lainnya. Dari yang dirasakan
manusia tersebut, manusia cenderung lebih memihak pada kebaikan untuk dirinya
sendiri. Inilah yang membuat sebagian manusia ‘terpilah’ menjadi manusia egois,
yang seringkali seperti tidak mengenal kebajikan.
Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :
a. Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
b. Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat
Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :
a. Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
b. Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat
Studi kasus:
Pengertian
Pandangan Hidup
Setiap
manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena
itu ia menentukan masa depan seseorang. Jadi dapat diartikan pandangan hidup
yaitu pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pedoman, pegangan, arahan,
petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil
pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat
hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup bukanlah timbul seketika saja melainkan
melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu
dapat diuji kenyataanya.
Berdasarkan
sumbernya, pandangan hidup terbagi 3 yaitu
- Pandangan hidup berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
- Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan norma dan kebudayaan yang terdapat pada negara tersebut.
- Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
B.
Pengertian Ideologi
Secara
konsep, ideologi sering dipahami secara berbeda-beda sehingga banyak pula para
ahli mendefinisikan ideologi dengan pengertian yang berbeda pula. Kalau dilihat
dari asal katanya ideologi berasal dari kata “ideo” yang berarti :
cita-cita, pemikiran, konsep atau gagasan. Sedangkan “logos” berarti :
pengetahuan. Jadi dapat diartikan ideologi adalah pengetahuan tentang ide-ide,
pemikiran, gagasan, cita-cita atau keyakinan.
C.
Pengertian Cita-cita
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia, cita-cita adalah keinginan, harapan,tujuan yang
selalu dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan
pandangan hidup yang akan datang. Apabila cita-cita itu tidak mungkin tercapai
atau belum tercapai maka cita-cita itu disebut angan-angan. Misalnya ada
seorang anak bercita-cita ingin menjadi seorang dokter tetapi ia belum sekolah,
belum berpikir dengan baik, sehingga tidak mempunyai kemampuan untuk
mewujudkannya. Itu baru dalam taraf angan-angan.
D.
Pengertian Kebajikan
Kebajikan
atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan hakekatnya sama dengan
perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Ada 3 faktor
yang mempengaruhi tingkah laku seseorang yaitu
- Faktor pembawaan (hereditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang berada dalam kandungan.
- Faktor Lingkungan
- Pengalaman
D.
Pengertian Usaha/Perjuangan
Usaha/perjuangan
adalah kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap manusia harus kerja
keras untuk melanjutkan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah
usaha/perjuangan, perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa
usaha/perjuangan manusia tak dapat hidup sempurna. Apabila manusia ingin
menjadi kaya, ia harus kerja keras. Bila seseorang ingin menjadi ilmuwan, ia
harus rajin belajar dan mengikuti semua ketentuan akademik.
Kerja keras
itu dapat dilakukan denga otak/ilmu atau jasmani/tenaga, dan bisa juga
keduanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya daripada
jasmani/tenaganya. Sebaliknya buruh bekerja keras dengan jasmani/tenaganya
daripada otaknya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan menigkatkan harkat
dan martabat manusia. Pemalas membuat manusia itu miskin, melarat dan tidak
mempunyai harkat dan martabat. Karena itu tidak boleh bermalas – malasan,
bersantai – santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat ada waktunya dan
manusia yang mengaturnya.
F.
Pengertian Keyakinan/Kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan
adalah suatu tindakan yang diyakini dalam hati dan dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari.
Ada 3 aliran
filsafat yaitu
- Aliran Naturalisme
- Aliran Intelektualisme
- Aliran Gabungan
G. Langkah
berpandangan hidup yang baik
Untuk
memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan maka kita perlu
megetahui langkah-langkah berpandangan hidup yang baik adalah
- Mengenal
- Mengerti
- Menghayati
- Menyakini
- Mengabdi
- Mengamalkan
No comments:
Post a Comment