Oleh : Rahmad
Fitriyanto
Panca indera akan memberikan tanggapan terhadap
semua rangsangan dimana tanggapan itu menjadi suatu pengalaman. Pengalaman yang
diperoleh terakumulasi oleh karena adanya kuriositas manusia. Pengalaman
merupakan salah satu terbentuknya pengetahuan, yakni kumpulan
fakta-fakta. Pengalaman akan bertambah terus seiring berkembangnya manusia dan
mewariskan kepada generasi-generasi
berikutnya.
Pertambahan pengetahuan didorong
oleh sbb:
- Untuk memuaskan diri, yang bersifat non praktis atau teoritis guna memenuhi kuriositas dan memahami hakekat alam dan isinya
2. Dorongan praktis yang memanfaatkan pengetahuan itu
untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi. Dorongan pertama melahirkan Ilmu
Pengetahuan Murni (Pure Science) sedang dorongan kedua menuju Ilmu Pengetahuan
Terapan (Aplied Science)
Terbentuknya metode ilmiah
•
Segala
kebenaran dalam ilmu Alamiah terletak pada metode ilmiah. Sebagai langkah
pemecahan atau prosedur ilmiah dapat
sebagai berikut :
–
Penginderaan,
merupakan suatu aktivitas melihat, mendengar, merasakan, mengecap terhadap
suatu objek tertentu.
–
Masalah dan
problema, menemukan masalah dengan kata
lain adalah dengan mengemukakan
pertanyaan apa dan bagaimana.
–
Hipotesis,
jawaban sementara terhadap pertanyaan yang kita ajukan.
–
Eksperimen,
dari sini ilmu alamiah dan non ilmu alamiah dapat dipisahkan. Contoh dalam
gejala alam tentang serangga dengan lampu (sinar biru)
Teori alam semesta
- Steady State Theory. Menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk tumbuh menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan juga tak terhingga tuanya (tanpa awal dan akhir).
- Big-Bang Theory. Teori Ledakan Besar ialah meledaknya massa yang sangat besar dan dahsyat, karena adanya reaksi inti.
- Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini mengungkapkan bahwa galaksi dan bintang-bintang
terbentuk pada saat masa ekspansi.
Menurut
islam:
• Dan
sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikit pun tidak ditimpa keletihan"
• Pembentukan
alam semesta dalam enam masa, sebagaimana disebutkan Al-Qur’an atau kitab
lainnya, sering menimbulkan permasalahan. Sebab, enam masa tersebut ditafsirkan
berbeda-beda, mulai dari enam hari, enam periode, hingga enam tahapan. Oleh
karena itu, pembahasan berikut mencoba menjelaskan maksud enam masa tersebut
dari sudut pandang keilmuan, dengan mengacu pada beberapa ayat Al-Qur’an.
No comments:
Post a Comment