Oleh : Rahmad
Fitriyanto
- Pengertian Evaluasi
“Evaluasi
atau penilaian dapat diartikan sebagaiproses pengukuran dan pembandingan dari
pada hasil-hasil pekerjaan yang nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang
seharusnya dicapai”. (Siagan, 1977)
Dulu hingga sekarang istilah
evaluasi didunia pendidikan lebih sering disebut dengan istilah ulangan atau
ujian. Pada pandangan ini evaluasi pendidikan hanya terbatas pada pengertian
“achievement test” yakni penilaian terhadap hasil pelajaran yang telah
diajarkan. Faktor-faktor kepribadian anak dan tingkah lakunya, dan evaluasi
tidak mendapat perhatian. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan dinegara kita
masih bersifat intelektualistis, begitu juga dengan evaluasi.
- Pandangan baru
Menurut
pandangan modern istilah evaluasi tidak hanya terbatas pada penilaian terhadap
hasil pelajaran saja. Sarana utama dalam evaluasi ini ialah keseluruhan pribadi
murid sebagai individu, begitu juga dengan teknik-teknik yang digunakan untuk
melaksanakan evaluasi.
Menurut
Wrightstone ada beberapa perbedaan antara evaluasi lama dengan evaluasi modern,
antara lain :
·
Banyak
atau luasnya faktor yang harus dinilai (pada modern tidak hanya menilai hasil
pelajaran, akan tetapi juga keseluruhan dari kegiatan-kegiatan kurikulumsekolah)
·
Evaluasi
modern banyak menggunakan berbagai macam bentuk/teknik evaluasi
·
Evaluasi
modern tidak hanya menilai salah satu segi saja dari pribadi anak melainkan
keseluruhan pribadi anak sebagai individu.
- Tujuan Pendidikan sebagai Dasar dan Pedoman Evaluasi
Tujuan umum
pendidikan di Indonesia, seperti yang terletak pada ketetapan MPRS No. XXVII/1996
Bab II Pasal 3 dan 4 dinyatakan tentang tujuan pendidika, sebagai berikut :
Tujuan
pendidikan nasional ialah :”membentuk manusia pancasilais sejati berdasarkan
ketentuan-ketentuan UUD 1945 dan isi UUD 1945”
Untuk
mencapai tujuan tersebut, maka isi pendidikannya adalah :
1.
Mempertinggi
mental-moral- budi pekerti dan memperkuat keyakinan agama
2.
mempertinggi
kecerdasan dan ketrampilan
3.
membina/memperkembangkan
fisik yang kuat dan sehat.
- Prinsip-prinsip dan Obyek Evaluasi
1. Prinsip-prinsip Evaluasi
·
Prinsip
integralitas (keseluruhan), yaitu dalam prinsip ini tidak hanya menilai
kecerdasan atau hasil pelajaran saja, akan tetapi seluruh pribadinya dan
dilakukan dengan berbagai macam bentuk dan teknik evaluasi.
·
Prinsip kontinuitas, yaitu penilaian dilakukan
secara kontinu.
·
Prinsip
obyektivitas, yaitu penilaian harus dilakukan secara obyektif.
·
Prinsip
koperatif, yaitu prinsip ini sangat erat hubungannya dengan ketiga prinsip
diatas, yakni setiap penilaian hendaknya dilakukan secara bersama-sama oleh
semua guru yang bersangkutan.
2. Obyek evaluasi
Obyek evaluasi,
yaitu : faktor-faktor yang harus dinilai. Faktor-faktor tersebut meliputi :
·
Pribadi
dan perkembangan anak didik
o
Perkembangan
sikap (fisik dan mentalnya)
o
Pengetahuan
dan kecakapan/ketrampilannya terhadap bahan pelajaran yang diberikan
o
Kecerdasan/inteligensi
dan cara berfikirnya
o
Perkembangan
perasaannya (estetis, sosial. Etis, dsb)
o
Perkembangan
jasmani dan kesehatannya
o
Minat,
hoby, dan bakatnya.
·
Isi
pendidikan
o
Isi
bahan rencana pelajaran yang diajarkan (sesuai tidaknya dengan perkembangan
umur, minat, dan kebutuhan anak) berikut
o
Situasi
dan suasana sekolah berikut alat-alat perlengkapan yang tersedia
o
Keadaan
guru-guru dan pegawai-pegawainya, termasuk kepemimipinan kepala sekolah.
·
Proses
pendidikan
o
Bagaimana
caraguru-guru mengajar
o
Bagaimana
cara- siswa belajar, minat dan perhatiannya terhadap pelajaran, dsb
o
Lamanya
waktu yang tersedia untuk mengajar dan belajar.
- Bentuk atau Teknik Evaluasi
Menurut
Wrightstone dalam bukunya “Evaluation in modern education“ ada sembilan macam
bentuk evaluasi :
- Short-Answer Tests
Short-Answer
Tests /Objective Tests/New-Type Tests, yaitu tes yang disusun sedemikian
sehingga jawabannya sangat singkat. Bentuk evaluasi ini terdiri dari beberapa
macam, antara lain :
·
Completion
atau Fill-in : bentuk tes yang menuntut sipenjawab untuk melengkapi
kalimat/pernyataan dengan satu atau dua kata yang tepat
·
True-False
(benar salah)
·
Multiple-Choice
(bentuk pilihan ganda)
·
Matching
(menjodohkan).
Kebaikan
Short-Answer Tests :
·
Dapat
digunakan untuk menilai bahan pelajaran yang banyak/scope yang luas
·
Bagi
yang ditest, menjawabnya dapat bebas dan terpimpin (karena adanya jawaban yang
tersedia)
·
Dapat
dinilai secara obyektif
·
Mengharuskan
siswa untuk belajar baik-baik, karena sukar untuk berspekulasi terhadap bagian
mana dari seluruh pelajaran itu yang harus dipelajari
·
Memeriksa
cepat dan mudah, tidak banyak memerlukan pikiran.
Keburukan
Short-Answer Tests :
·
Kurang
memberikan kesempatan untuk menyatakan isi hati atau kecakapan yang
sesungguhnya, karena tidak membuat kalimat
·
Memungkinkan
anak berbuat coba-coba dalam menjawabnya
·
Menyusun
tes ini tidak mudah, memerlukan ketelitian dan waktu yang lama
·
Memerlukan
biaya dan kertas yang lebih banyak, jika dibandingkan pembuatan essay-test.
- Essay-Test and Oral Examinations
Essay-Test
ialah suatu test yang jawabannya menurut murid-murid untuk menyatakan pendapat
/jawabannya berupa karangan atau uraian dalam kalimat.
Kebaikan
Essay-Test :
·
Bagi
guru, menyusun test tersebut sangat mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama
·
Yang
ditest mempunyai kebebasan dalam menjawab dan mengeluarkan pendapat/isi hatinya
·
Melatih
siswa mengeluarkan buah pikirannya dalam bentuk kalimat/bahasa yang teratur
·
Lebih ekonomis/hemat.
Keburukan
Essay-Test :
·
Tidak/kurang
dapat digunakan untuk mentest pelajaran yang scopenya luas/banyak
·
Kemungkinan
jawaban yang heterogen sifatnya, menyulitkan guru dalam memberi nilai
·
Karakteristik
pembuatan essay-test yang berbeda-beda pada setiap guru, dapat menimbulkan salah
pengertian pada murid-murid. Dan tuntutan banyaknya jawaban bagi tiap guru
tidak sama.
Oral Examination
(bentuk test/ujian lisan)
Kebaikannya :
·
Lebih
dapat menilai kepribadian dan isi pengetahuan seseorang karena dilakukan secara
face to face
·
Jika
yang diuji belum jelas, penguji dapat mengganti pertanyaannya sehingga
dimengerti oleh yang diuji
·
Penguji
dapat mengorek isi pengetahuan yang diuji sampai mendetail,dll.
Keburukannya :
·
Jika
hubungan penguji dengan yang diuji kurang baik, dapat mengganggu obyektivitas
hasil tes
·
Sifat
penggugup pada yang ditestdapat mengganggu kelancaran jawaban yang diberikannya
·
Pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan tidak dapat selalu sama pada tiap orang yang ditest
·
Untuk
mentest kelompok memerlukan waktu yang lama, sehingga tidak ekonomis.
- Observation and Anecdotal Records
- Questionnaires, Invertories and interviews
- Checklists and Rating Scales
- ersonal Reports and Projective Techniques
- Sociometric Mathods
- Case studies, and
- Cumulative Records.
Bentuk evaluasi yang sudah dikenal dan sering
dilakukan adalah no. 1, 2, dan 3. Meskipun masih banyak kekurangan dalam
pelaksanaannya.
No comments:
Post a Comment