Penulis : Rahmad Fitrityanto
JALALUDDIN
AS-SUYUTHI & JALALUDDIN MUHAMMAD IBNU AHMAD AL-MAHALLY
Al-Faatihah
001.
(Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang)
002.
(Segala puji bagi Allah)
Lafal ayat ini merupakan kalimat berita, dimaksud
sebagai ungkapan pujian kepada Allah berikut pengertian yang terkandung di
dalamnya, yaitu bahwa Allah Taala adalah yang memiliki semua pujian yang
diungkapkan oleh semua hamba-Nya. Atau makna yang dimaksud ialah bahwa Allah
Taala itu adalah Zat yang harus mereka puji. Lafal Allah merupakan nama bagi
Zat yang berhak untuk disembah. (Tuhan semesta alam) artinya Allah adalah yang
memiliki pujian semua makhluk-Nya, yaitu terdiri dari manusia, jin, malaikat,
hewan-hewan melata dan lain-lainnya. Masing-masing mereka disebut alam. Oleh
karenanya ada alam manusia, alam jin dan lain sebagainya. Lafal 'al- `aalamiin'
merupakan bentuk jamak dari lafal '`aalam', yaitu dengan memakai huruf ya dan
huruf nun untuk menekankan makhluk berakal/berilmu atas yang lainnya. Kata
'aalam berasal dari kata `alaamah (tanda) mengingat ia adalah tanda bagi adanya
yang menciptakannya.
003.
(Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang)
yaitu
yang mempunyai rahmat. Rahmat ialah menghendaki kebaikan bagi orang yang
menerimanya.
004.
(Yang menguasai hari pembalasan)
Hari pembalasan ialah di hari kiamat kelak. Lafal
'yaumuddiin' disebutkan secara khusus, karena di hari itu tiada seorang pun
yang mempunyai kekuasaan, kecuali hanya Allah Taala semata, sesuai dengan
firman Allah Taala yang menyatakan,
"Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini
(hari kiamat)?
Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan."
(Q.S. Al-Mukmin 16)
Bagi orang yang membacanya 'maaliki' maknanya menjadi "Dia Yang memiliki semua perkara di
hari kiamat". Atau Dia adalah Zat yang memiliki sifat ini secara kekal,
perihalnya sama dengan sifat-sifat-Nya yang lain, yaitu seperti 'ghaafiruz
dzanbi' (Yang mengampuni dosa-dosa). Dengan demikian maka lafal 'maaliki
yaumiddiin' ini sah menjadi sifat bagi Allah, karena sudah ma`rifah (dikenal).
005.
(Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon
pertolongan)
Artinya kami beribadah hanya kepada-Mu, seperti
mengesakan dan lain- lainnya, dan kami memohon pertolongan hanya kepada-Mu
dalam menghadapi semua hamba-Mu dan lain-lainnya.
006.
(Tunjukilah kami ke jalan yang lurus)
Artinya
bimbinglah kami ke jalan yang lurus,
kemudian
dijelaskan pada ayat berikutnya, yaitu:
007. (Jalan orang-orang yang telah
Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka),
yaitu
melalui petunjuk dan hidayah-Mu. Kemudian
diperjelas lagi maknanya oleh
ayat berikut: (Bukan (jalan)
mereka yang dimurkai)
Yang dimaksud adalah orang-orang Yahudi. (Dan bukan pula) dan
selain (mereka yang sesat.) Yang dimaksud
adalah orang-orang Kristen.
Faedah adanya penjelasan
tersebut tadi mempunyai pengertian
bahwa orang-orang yang mendapat hidayah itu
bukanlah orang-orang Yahudi dan bukan pula
orang-orang Kristen. Hanya Allahlah
Yang Maha Mengetahui dan hanya kepada-Nyalah dikembalikan segala sesuatu. Semoga selawat dan
salam-Nya dicurahkan
kepada junjungan kita
Nabi Muhammad saw.
beserta keluarga dan para sahabatnya, selawat
dan salam yang banyak untuk selamanya. Cukuplah bagi kita Allah sebagai penolong dan Dialah sebaik-baik penolong.
Tiada daya dan tiada
kekuatan melainkan hanya berkat
pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha
Besar.
No comments:
Post a Comment