Saturday, October 10, 2015

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP EKSISTENSI KEBUDAYAAN DAERAH

Penulis: Rahmad Fitriyanto

BAB I 
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan

Aktifitas Keagamaan Remaja

Penulis: Rahmad Fitriyanto

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu berproduksi. Salzman mengemukakan, bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orang tua ke arah kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.
            Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia

PENDIDIKAN DAN MORALITAS

Penulis: Rahmad Fitriyanto

BAB I
PENDAHULUAN
Bicara soal pendidikan, maka sesungguhnya tidak dapat dilepaskan dari moralitas. Pendidikan yang baik, terdiri dari moralitas yang baik. Barang kali, hal itulah yang di sadari oleh para pendidi tempo dulu. Karena itu, pelajaran budi pekerti menjadi salah satu pelajaran utama. Apa yang terjadikini? Nampaknya, bagi sebagian oarang, pendidikan hanyalah sebuah teori tanpa tindakan, simbol tanpa makna, pakta yang sangat menyedihkan, disisi lain kita sangat sedih menyaksikan bagaimana para pendidik mendemonstrasikan sesuatu yang sungguh bertentangan dengan esensi pendidikan itru sendiri. Mereka secara sadar, terencana dan terus-menerus selama

KONVERSI AGAMA

Penulis: Rahmad Fitriyanto


PENDAHULUAN

Konversi Agama adalah bagian dari bentuk tingkah laku keagamaan yang menyimpang akan senantiasa muncul dalam setiap masyarakat, apapun latar belakang belakang kepercayaannya. Konversi agama seperti ini terkadang demikian kuatnya mempengaruhu mereka yang mempercayainya, sehingga mereka senantiasa menolak pengaruh dari luar walaupun barmanfaat. prilaku keagamaan yang menyimpang ini umumnya menyebabkan oarang menutup diri dari pergaulan dengan dunia luar dengan demikian mereka

HASIL PENELITIAN PSIKOLOGI PERKEMBANGAN TERHADAP ANAK USIA 2-5 TAHUN

Penulis: Rahmad Fitriyanto

Pembahasan.
Perubahan apakah yang kita temui bulan demi bulan , tahun-demi tahun ? apa yang bias kita lakukan untuk membentuk buah hati yang cerdas dan bahagia seberapa jauh setiap tahapan akan memengaruhi kta? Bisakah kita membawa perubahan kepada anank-anak kita? Itu semua adaalah pertanyaan umum yang biasa dilontarkan oleh pasangan istri yang baru menjadi orang tua, berkenaan  dengan pertumbuhan dan perkembangan buah hati mereka. Penemuan terbaru yang mengembirakan adalaah bahwa dad epk yang sangat besar dari gaya pengasuhan orang tua. Cara buah hati biasanya dianggap sebagai pemicu perkembangan. Bulan demi bula, bayi mulai berjalan, pintu terbuka, sibayi mulai menanganio kecakapn-kecapan barunya. Dengan mendapat pengasuhan, gizi, dan perawatan kesehatan dalalm jumlah yang cukup, bayi akan lebih mudah melebihi tahap perkembangannya, yang secara dominan dipenguri oleh jenis kelamin dan temperamen.
Penyataan sederhana ini sebagian benar, tapi ada yang lebih dari itu. Tiap anak dating ke dunia dengan potensinya masing-masing, bagaikan memiliki mangkuk kecakapan. Beberapa anak yang meiliki mangkuk yang lebih besar di bandingkan dengan lainnya seberapa baik si anak dapat memenuhi potensisnya tergantung pada pengasuhan dan kepekaan sipengasuh. 
Disni kami telah melakukan sebuah penelitian pada  anak yang berusia 2 tahun samapai 5 tahun
Pembahasan:
1)   Keterampilan utama.
a. Berjalan
b.Mengerti bhasa yang sederhana
c.mencari tahu sebelum bertindak, mengerti bahasa sehari-hari
2) Keterampilan motorik kasar
     a. berlari, mencoba untuk melarikan diri dari sipengasuh
     b. Melihat kebawah untuk menghindari rintangan.
     c. Meloncat-loncat ditempat dan mundur
     D. Menggayuh pedal sepeda pertamanya
     E menendang bola tanpa terjatuh.
     f. Meneiki tangga tanpa bantuan, kedua kaki pada tiap anak tangga bias saja meminta tolong untuk                          turun.
     g. Membuka pintu
3) Keterampilan tangan dan kemampuan membantu diri sendiri
     a. Membuka bungkusan
    b. melepas baju, memncuci tangan
    c. Meremas kertas
    d. Duduk dikursi tanpa bantuan
4) Keterampilan berbahasa dan social
    a. Biasanya berbicara sedikit, tetapi mengerti semuanya
    b. Dapat menyebutkan nama lengkapnya
    c. Bersenandung dan menyanyi
   d. Tingkah laku normal: marah, merengek, menggigit, menjerit
5) Keterampilan kognitif (berepikir)
    a. Mencari tahu segala sesuatu sebelum melakukannya.
    b. Menggabar lingkaran membuat gambar garis
    c. Mengerti dan mengingat dua macam perintah sekaligus” pergi ke dapur dan ambilkan kue kering untuk ayah”
6) Hala yang disukai bayi
     a. Menarik kereta-keretaan
     b. Membantu didalam rumah
     c. Menggunakan rak , meja, dan kursinya sendiri untuk bermain.
     d. Mengatur posisi prabotan
     e. Membaca buku, menggambar sambil membalik-balik halaman

PERKEMBANGAN MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Penulis: Rahmad Fitriyanto

BAB I
PENDAHULUAN
            Banyak ayat Al-Qur’an dan Hadis-hadis Nabi yang mengisyaratkan tentang bagaimana perkembangan manusia. Hal ini bisa dibiktikan bahwa dalam kandungan ayat-ayat Al-quran dan Hadis-hdia Nabi yang terdapat isyarat-isyarat yang mengindikasikan faktor genetika dan herediter. Alquran juga memuat keterangan tentang proses perkembangan manusia dalam rahim seorang Ibu yang sedemikian rinci dan akurat sekalipun harus dibandingkan dengan penemuan ilmu pengetahuan saat ini, padahal teknologi ultrasonografi yang mampu merekam kehidupan janin dalam rahim seorang Ibu ketika itu beleum ditemukan. Selain itu, Alquran dan Hadis Nabi

PERKEMBANGAN AGAMA PADA USIA LANJUT

Penulis: Rahmad Fitriyanto

KEPERMBANGAN PSIKOLOGI MANUSIA

A  . Pendahuluan

Manusia adalah mahluk sosial yang eksploratif dan potensial. Dikatakan makhluk eksploratif, karena manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis. Manusia sebagai makhluk potensial karena pada diri manusia tersimpan sejumlah kemampuan bawaan yang dapat dikembangkan secara nyata.
Selanjutnya  manusia juga disebut  sebagai makhluk yang memiliki prinsip tanpa daya, karena untuk tumbuh dan berkembang secara normal manusia memerlukan bantuan dari luar dirinya. Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk bimbingan dan

REMAJA DAN PACARAN

Penulis: Rahmad Fitriyanto

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Psikologi perkembangan merupakan cabang dari psikologi individu, baik sebelum maupun setelah kelahiran berikut kematangan perilaku J.P. Chaplin, 1979) psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari karakteristik setiap fase-fase perkembangan. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk mengetahui karakteristik perkembangan fase remaja, hal-hal apa saja yang mempengaruhi psikologi perkembangan pada fase remaja, serta problematika pacaran pada masa remaja, maka dengan ini penulis mengambil judul REMAJA DAN PACARAN 

KARATERISTIK PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA

Penulis: Rahmad Fitriyanto

PENDAHULUAN
            “Remaja” kata itu mengandung aneka kesan. Ada orang berkata bahwa remaja merupakan kelompok yang biasa saja, tiada benda dengan kelompok manusia yang lain. Sementara itu pihak lain menganggap bahwa remaja adalah kelompok orang-orang yang sering menyusahkan orang-orang tua. Pada pihak lain lagi, menganggap bahwa remaja sebagai potensi manusia yang perlu dimanfaatkan. Tetapi, mankala remaja sendiri yang dimintai kesannya, maka mereka akan menyatakan yang lain. Mungkin mereka berbicara tentang tekacuhan, atau ketidak-pedulian orang-orang dewasa terhadap kelompok mereka. Atau ada pula remaja yang mendapat kesan bahwa kelompoknya adalah kelompok mayoritas yang punya warna tersendiri, yang punya”dinia” tersendiri yang sukar

ASPEK NEGATIF

Penulis: Rahmad Fitriyanto

Aspek Negatif

A.    Pembahasan


1.      Surat Al-Alaq; 6-7


Artinya;
“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, Karena dia melihat dirinya serba cukup.”

Maksudnya adalah bahwa manusia sering melampaui batas, yaitu manusia yang merasa dapat memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga lupa pada sang khaliq, merasa dirinya tak memerlukan pertolongan siapapun.

INSPIRASI AL-QUR'AN

Penulis: Rahmad Fitriyanto
                              
Selama ini kita telah mengetahui bahwa Al-Qur’an adalah pedoman hidup ataupun kitab umat agama islam yang paling haq dan tidak diragukan lagi kebenarannya. Namun, bagaimana bila kita menemukan sesuatu hal yang atau pernyataan dalam ayat Al-Qur’an yang sering dapat membuat kita bertanya-tanya sebenarnya apa maksudnya. Dan masih banyak ayat satu dengan lainnya terkadang menurut akal kita yang awam sangatlah bertentangan.
Di dalam Al-Qura’an telah disebutkan bahwa surga adalah tempat yang sangat indah, yang di dalamnya terdapat kesenangan-kesenangan. Yang dipersiapkan

ISTIQOMAH DAN IHKLAS

Pendahuluan

            Dalam kehidupan manusia Allah telah menentapkan jalan yang harus ditempuh oleh manusia sesuai dengan syaria’t yang telah ditetapkan, sehingga seseorang senantiasa istiqomah dan tegak diatas syaria’t-Nya, selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Sebagai seorang hamba Allah Swt. Yang mempunyai kaitannya antara hablu minallah dan hablu minannas. Dalam kaitannya dengan sang maha pencipta, seorang harus taat menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Begitu juga dengan hubungannya dengan hablu minannas manusia sebagai seorang hamba diharapkan istiqomah dalam menjalankan hal-hal yang bagus seperti beramal, menjaga tali silaturrahim, menjaga kelestarian alam, dan lain sebagianya.
           
            Disamping itu dalam istiqomah itu sendiri diperlukan keikhlasan dalam menjalankan segala amal-amalnya. Karena ikhlas merupakan amalan hati, yang paling penting, paling tinggi dan paling pokok. Ikhlas merupakan hakikat agama dan kunci dakwah para Rasul a’laihimus salam sejak dulu. Ikhlas adalah inti ibadah dan jiwanya. Fungsi ikhlas dalam amal perbuatan sama dengan kedudukan “Ruh” pada jasadnya. Oleh karena itu, mustahil suatu amal iabadah dapat diterima bila tanpa ikhlas, sebab kedudukannya sama dengan tubuh yang sudah tidak bernyawa.

 Penulis: Rahmad Fitriyanto
PEMBAHASAN

  1. Istiqomah dan Ikhlas dalam beramal
Istiqomah itu sendiri mempunyai pengertian; terus menerus melakukan amal shalih dan komitmen dengannya serta tidak merusak satupun diantara amal-amal tersebut. Imam Nawawi mengatakan bahwa makna istiqomah adalah senantiasa berada dalam ketaatan kepada Allah. Istiqomah merupakan satu kata yang ringkas, namun sarat makna dan dialah rambu-rambu semua urusan.
Hal ini sesuai dengan janji Allah Swt. Dalam surat Al-Ahqaf: 13-14

KELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM


 Penulis: Rahmad Fitriyanto

Islam adalah agama rahmatan lil?alamin, artinya Islam diyakini tidak hanya diperuntukkan bagi kalangan pemeluknya sendiri. Islam merupakan rahmat bagi pemeluk agama lain, bangsa non-arab, bahkan tumbuhan, hewan dan makhluk hidup lain. Konsepsi ini akan benar ? benar applicable jika pemeluknya memahami substansi pengamalan ajaran Islam itu sendiri.
Islam dalam praktiknya tidak hanya mengurusi masalah ibadah rutin saja seperti sholat, puasa, haji dan lainnya. Urusan kebangsaan, muamalah termasuk menjaga kelestarian

PANDANGAN ESENSIALISME DAN PENERAPANNYA DI BIDANG PENDIDIKAN






Idealisme, sebagai filsafat hidup, memulai tinjauannya mengenai pribadi individu dengan menitik beratkan pada aku. Menurut idealisme, bila seorang itu belajar pada taraf permulaan adalah memahami akunya sendiri, terus bergerak keluar untuk memahami dunia obyektif. Dari mikrokosmos menuju ke makrokosmos. Pandangan Immanuel Kant, bahwa segala pengetahuan yang dicapai oleh manusia melalui indera merperlukan unsur apriori, yang tidak didahului oleh pengalaman lebih dahulu.
Bila orang berhadapan dengan benda-benda, tidak berarti bahwa mereka itu sudah mempunyai bentuk, ruang dan ikatan waktu. Bentuk, ruang dan waktu sudah ada pada budi manusia sebelum ada pengalaman atau pengamatan. Jadi, apriori yang terarah bukanlah budi kepada

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Penulis: Rahmad Fitriyanto

Dalam filsafat pendidikan modern dikenal beberapa aliran, antara lain progresivisme, esensialisme, perenialisme, dan rekonstruksionisme. penjelasannya sebagai berikut :
1. Aliran Progresivisme
Aliran progresivisme mengakui dan berusaha mengembangkan asas progesivisme dalam sebuah realita kehidupan, agar manusia bisa survive menghadapi semua tantangan hidup. Dinamakan instrumentalisme, karena aliran ini beranggapan bahwa kemampuan intelegensi manusia sebagai alat untuk hidup, untuk kesejahteraan dan untuk mengembangkan kepribadiaan manusia. Dinamakan eksperimentalisme, karena aliran ini menyadari dan mempraktikkan asas eksperimen untuk menguji kebenaran suatu teori. Dan dinamakan environmentalisme, Karena aliran ini menganggap lingkungan hidup itu memengaruhi pembinaan kepribadiaan (Muhammad Noor Syam, 1987: 228-229)
Adapun tokoh-tokoh aliran progresivisme ini, antara lain, adalah William James, John Dewey, Hans Vaihinger, Ferdinant Schiller, dan Georges Santayana.
Aliran progesivisme telah memberikan sumbangan yang besar di dunia pendidikan saat ini. Aliran ini telah meletakkan dasar-dasar kemerdekaan dan kebebasan kepada anak didik. Anak didik diberikan kebaikan baik secara fisik maupun cara berpikir, guna mengembangkan bakat dan kemampuan yang terpendam dalam dirinya tanpa terhambat oleh rintangan yang dibuat oleh orang lain (Ali, 1990: 146). Oleh karena itu, filsafat progesivisme tidak menyetujui pendidikan yang otoriter.
John Dewey memandang bahwa pendidikan sebagai proses dan sosialisasi (Suwarno, 1992: 62-63). Maksudnya sebagai proses pertumbuhan anak didik dapat mengambil kejadian-kejadian dari pengalaman lingkungan sekitarnya. Maka dari itu, dinding pemisah antara sekolah dan masyarakat perlu dihapuskan, sebab belajar yang baik tidak cukup di sekolah saja.
Dengan demikian, sekolah yang ideal adalah sekolah yang isi pendidikannya berintegrasi dengan lingkungan sekitar. Karena sekolah adalah bagian dari masyarakat. Dan untuk itu, sekolah harus dapat mengupyakan pelestarian karakteristik atau kekhasan lingkungan sekolah sekitar atau daerah di mana sekolah itu berada. Untuk dapat melestarikan usaha ini, sekolah harus menyajikan program pendidikan yang dapat memberikan wawasan kepada anak didik tentang apa yang menjadi karakteristik atau kekhususan daerah itu. Untuk itulah, fisafat progesivisme menghendaki sis pendidikan dengan bentuk belajar “sekolah sambil berbuat” atau learning by doing (Zuhairini, 1991: 24).
Dengan kata lain akal dan kecerdasan anak didik harus dikembangkan dengan baik. Perlu diketahui pula bahwa sekolah tidak hanya berfungsi sebagai pemindahan pengetahuan (transfer of knowledge), melainkan juga berfungsi sebagai pemindahan nilai-nilai (transfer of value), sehingga anak menjadi terampildan berintelektual baik secara fisik maupun psikis. Untuk itulah sekat antara sekolah dengan masyarakat harus dihilangkan.

2. Aliran Esensialisme
Aliran esensialisme merupakan aliran pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Esensialisme muncul pada zaman Renaisance dengan cirri-cirinya yang berbeda dengan progesivisme. Dasar pijakan aliran ini lebih fleksibel dan terbuka untuk perubahan, toleran, dan tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu. Esensiliasme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama, yang meberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas (Zuhairini, 1991: 21).
Idealisme, sebagai filsafat hidup, memulai tinjauannya mengenai pribadi individu dengan menitikberatkan pada aku. Menurut idealisme, pada tarap permulaan seseorang belajar memahami akunya sendiri, kemudian ke luar untuk memahami dunia objektif. Dari mikrokosmos menuju ke makrokosmos. Menurut Immanuel Kant, segala pengetahuan yang dicapai manusia melalui indera memerlukan unsure apriori, yang tidak didahului oleh pengalaman lebih dahulu.
Bila orang berhadapan dengan benda-benda, bukan berarti semua itu sudah mempunayi bentuk, ruang, dan ikatan waktu. Bentuk, ruang , dan waktu sudah ada pada budi manusia sebelum ada pengalaman atu pengamatan. Jadi, apriori yang terarah buikanlah budi pada benda, tetapi benda-benda itu yang terarah pada budi. Budi membentuk dan mengatur dalam ruang dan waktu. Dengan mengambil landasan pikir tersebut, belajar dapat didefinisikan sebagai substansi spiritual yang membina dan menciptakan diri sendiri (Poedjawijatna, 1983: 120-121).
Roose L. finney, seorang ahli sosiologi dan filosof , menerangkan tentang hakikat social dari hidup mental. Dikatakan bahwa mental adalah keadaan ruhani yang pasif, hal ini berarti bahwa manusia pada umumnya menerima apa saja Yng telah ditentukan dan diatur oleh alam social. Jadi, belajar adalah menerima dan mengenal secara sungguh-sungguh nilai-nilai social angkatan baru yang timbul untuk ditambah, dikurangi dan diteruskan pada angkatan berikutnya.
3. Aliran Perenialisme
Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan sekarang. Perenialisme memberikan sumbangan yang berpengaruh baik teori maupun praktik bagi kebudayaan dan pendidikan zaman sekarang (Muhammad Noor Syam, 1986: 154). Dari pendapat ini diketahui bahwa perenialisme merupakan hasil pemikiran yang memberikan kemungkinan bagi sseorang untukk bersikap tegas dan lurus. Karena itulah, perenialisme berpendapat bahwa mencari dan menemukan arah arsah tujuan yang jelas merupakan tugas yang utama dari filsafat, khususnya filsafat pendidikan.
Menurut perenialisme, ilmu pengetahuan merupakan filsafat yang tertinggi, karena dengan ilmu pengetahuanlah seseorang dapat berpikir secara induktif. Jadi, dengan berpikir maka kebenaran itu akan dapat dihasilkan. Penguasaan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip pertama adalah modal bagi seseorang untuk mengembangkan pikiran dan kecerdasan. Dengan pengetahuan, bahan penerangan yang cukup, orang akan mampu mengenal dan memahami factor-faktor dan problema yang perlu diselesaikan dan berusaha mengadakan penyelesaian masalahnya.
Diharapkan anak didik mampu mengenal dan mengembangkan karya-karya yang menjadi landasan pengembangan disiplin mental. Karya-karya ini merupakan buah pikiran besar pada masa lampau. Berbagai buah pikiran mereka yang oleh zaman telah dicatat menonjol seperti bahasa, sastra, sejarah, filsafat, politik, ekonomi, matematika, ilmu pengetahuan alam, dan lain-lainnya, yang telah banyak memberikan sumbangan kepadaperkembangan zaman dulu.
Tugas utama pendidiakn adalah mempersiapkan anak didik kea rah kematangan. Matang dalam arti hiodup akalnya. Jadi, akl inilah yang perlu mendapat tuntunan kea rah kematangan tersebut. Sekolah rendah memberikan pendidikan dan pengetahuan serba dasar. Dengan pengetahuan yang tradisional seperti membaca, menulis, dan berhitung, anak didik memperoleh dasar penting bagi pengetahuan-pengetahuan yang lain.
Sekolah, sebagai tempat utama dalam pendidikan, mempesiapkan anak didik ke arah kematangan akal dengan memberikan pengetahuan. Sedangkan tugas utama guru adalah memberikan pendidikan dan pengajaran (pengetahuan) kepada anak didik. Dengan kata lain, keberhasilan anak dalam nidang akalnya sangat tergantung kepada guru, dalam arti orang yang telah mendidik dan mengajarkan.

4. Aliran Rekonstruksionisme
Kata Rekonstruksionisme bersal dari bahasa Inggris reconstruct, yang berarti menyusun kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan, rekonstruksionisme merupakan suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. Aliran rekonstruksionisme pada prinsipnya sepaham dengan aliran perenialisme, yaitu berawal dari krisis kebudayaan modern. Menurut Muhammad Noor Syam (1985: 340), kedua aliran tersebut memandang bahwa keadaan sekarang merupakan zaman yang mempumyai kebudayaan yang terganggu oleh kehancuran, kebingungan, dan kesimpangsiuran.
Aliran rekonstruksionisme berkeyakinan bahwa tugas penyelamatan dunia merupakan tugas semua umat manusia. Karenanya, pembinaan kembali daya intelektual dan spiritual yang sehat melalui pendidikan yang tepat akan membina kembali manusia dengan nilai dan norma yang benar pula demi generasi yang akan datang, sehingga terbentuk dunia baru dalam pengawasan umat manusia.
Di samping itu, aliran ini memiliki persepsi bahwa masa depan suatu bangsa merupakan suatu dunia yang diatur dan diperintah oleh rakyat secara demokratis, bukan dunia yang dikuasai oleh golongan tertentu. Cita-cita demokrasi yang sesungguhnya tidak hanya teori, tetapi mesti diwujudkan menjadi kenyataan, sehingga mampu meningkatkan kualitas kesehatan, kesejahteraan dan kemakmuran serta keamanan masyarakat tanpa membedakan warna kulit,, keturunan, nasionalisme, agama (kepercayaan) dan masyarakat bersangkutan.


ESENSIALISME DAN PERENIALISME

Penulis: Rahmad Fitriyanto


Esensialisme berpendapat bahwa dunia ini dikuasai oleh tata yang tiada cela yang mengatur dunia beserta isinya dengan tiada cela pula. Esensialisme didukung oleh idealisme modern yang mempunyai pandangan yang sistematis mengenai alam semesta tempat manusia berada.

Esensialisme juga didukung oleh idealisme subjektif yang berpendapat hahwa alam semesta itu pada hakikatnya adalah jiwa/spirit dan segala sesuatu yang ada ini nyata ada dalam arti spiritual. Realisme berpendapat bahwa kualitas nilai tergantung pada apa dan bagaimana keadaannya, apabila dihayati

MUHAMMAD IQBAL DAN POKOK-POKOK PEMIKIRANNYA


Penulis: Rahmad Fitriyanto

Pendahuluan
Berbicara masalah Islam dan pemikiran tokoh-tokohnya sungguh akan memerlukan waktu yang sangat panjang mengingat banyaknya figur dan aktifitas yang pernah dilakukannya sehingga menghantarkannya menjadi seorang tokoh, berikut pemikiran-pemikiran yang telah berhasil mengukir sejarah dan melahirkan peradaban baru bagi ummat Islam. Salah satu tokoh yang menjadi perhatian para pengkaji adalah Muhammad Iqbal (selanjutnya ditulis Iqbal), seorang muslim mufakkir brilian asal India. Ketokohannya dapat dilihat dari ucapan tokoh Masyumi terpopuler sekaligus Perdana Menteri pertama NKRI, Dr. Mohammad Natsir, di dalam buku monumentalnya Kapita Selekta. Di sana Natsir mengungkapkan bahwa Iqbal telah membangkitkan semangat rakyat dengan memompa kepercayaan diri ('Izza al-Nafs)

MUHAMMAD IQBAL: PENYAIR YANG PEMIKIR


Penulis: Rahmad Fitriyanto

Muhammad Iqbal adalah sosok besar dalam khazanah kebudayaan Islam. Pemikirannya dikemasnya dalam bentuk puisi, dan itu membuatnya abadi. Muhammad Iqbal, lahir 9 November 1877. Dia adalah seorang filsuf, pemikir, cendekiawan, ahli perundangan, reformis, politikus, dan yang terutama: penyair. Dia berjuang untuk kemahuan umat Islam dan menjadi “bapa spiritual” Pakistan.



Iqbal adalah saksi dari zamannya yang saat itu sedang dalam titik terendah kesuraman. Negerinya, sebagaimana negeri Islam lainnya saat itu, sedang dalam keadaan terjajah, miskin, bodoh, dan terbelakang. Dan Iqbal, dengan kecerdasan intelektual, emosional,dan spiritual yang dianugerahi Tuhan, bergerak dan melesat, khususnya dalam hal penulisan dan pemikiran, bahkan tenaga dan waktu. Dia menulis dan terus menulis, dalam bahasa Urdu, Parsi, dan Inggeris.

LANDASAN PENDIDIKAN

Penulis: Rahmad Fitriyanto

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga “belajar” tetapi lebih ditentukan oleh instinknya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik anak-anaknya, begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa diajar oleh guru dan dosen.
 Pandangan klasik tentang pendidikan, pada umumnya dikatakan

ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN


 Penulis: Rahmad Fitriyanto

ESENSIALISME

Esensialisme adalah pendidikan yang di dasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Esensialisme muncul pada zaman Renaissance dengan ciri-ciri utama yang berbeda dengan progresivisme. Perbedaannya yang utama ialah dalam memberikan dasar berpijak pada pendidikan yang penuh fleksibilitas, di mana serta terbuka untuk perubahan, toleran dan tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu. Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
Idealisme dan realisme adalah aliran filsafat yang

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM


A.    PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata Philo yang berarti cinta, dan kata Sophos yang berarti ilmu atau hikmah. Dengan demikian, filsafat berarti cinta cinta terhadap ilmu atau hikmah. Terhadap pengertian seperti ini al-Syaibani mengatakan bahwa filsafat bukanlah hikmah itu sendiri, melainkan cinta terhadap hikmah dan berusaha mendapatkannya, memusatkan perhatian padanya dan menciptakan sikap positif terhadapnya. Selanjutnya ia menambahkan bahwa filsafat dapat pula berarti mencari hakikat sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat, dan berusaha menafsirkan pengalaman-pengalaman manusia.
Selain itu terdapat pula teori lain yang mengatakan

TINJAUAN FILOSOFIS TENTANG KOMPETENSI PENDIDIK DI INDONESIA


BAB I
PENDAHULAUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Setiap kegiatan pendidikan sudah pasti memerlukan unsur pendidik sebagai pendidik daripada kegiatan tersebut. Seorang pendidik memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran peserta didiknya. Pendidik mempunyai kontribusi besar dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Jika dilihat  dari kedudukan peserta didik, mereka  adalah makhluk yang sedang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing. Mereka memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya.[1]
Keyakinan itu muncul karena manusia adalah makhluk lemah, yang dalam perkembangannya senantiasa membutuhkan orang lain, sejak lahir,

FILSAFAT ILMU

Penulis: Rahmad Fitriyanto

  1. PENGERTIAN FILSAFAT ILMU
Secara etimologis filsafat ilmu merupakan gabungan dari dua kata, yaitu filsafat  dan ilmu. Filsafat yang berasal dari bahasa Filsafat yang berasal dari bahasa Yunani philo yang memiliki arti cinta dan shopia yang berarti kebijaksanaan. Sedangkan Ilmu berasal dari bahasa Arab ‘alama  yang berarti tahu. Dengan demikian, secara etimologis filsafat ilmu adalah filsafat yang membahas ilmu.
Secara terminologis filsafat ilmu merupakan suatu cara untuk membicarakan ilmu tetapi filsafat ilmu itu sendiri bukan termasuk bagian dari ilmu itu sendiri. Filsafat memiliki karakter tersendiri saat membicarakan ilmu, yaitu radikal, sisitematis, dan logis.

Post Terbaru

  اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِ...