Saturday, October 10, 2015

KONVERSI AGAMA

Penulis: Rahmad Fitriyanto


PENDAHULUAN

Konversi Agama adalah bagian dari bentuk tingkah laku keagamaan yang menyimpang akan senantiasa muncul dalam setiap masyarakat, apapun latar belakang belakang kepercayaannya. Konversi agama seperti ini terkadang demikian kuatnya mempengaruhu mereka yang mempercayainya, sehingga mereka senantiasa menolak pengaruh dari luar walaupun barmanfaat. prilaku keagamaan yang menyimpang ini umumnya menyebabkan oarang menutup diri dari pergaulan dengan dunia luar dengan demikian mereka
membentuk kelompok yang eksklusif dalam kondisi yang seperti itu mereka sulit untuk didakati.


PEMBAHASAN

A. Pengertian Konversi Agama
1.      Pengertian Agama menurut etimilogi konvarsi berasal dari kata lain” Conversio” yang berarti tobat, pindah, berubah (agama).
2.      Pengertian konversi agama menurut terminologi.
a.       Max Heirich mengatakan bahwa konversi agam adalah suatu tindakan dimana seseorang atau sekelompok orang masuk atau berpindah ke suatu sistem kepercayaan atau prilaku yang berlawanan dengan kepercayaan sebelumnya.
b.      Willian James mengatakan konversi agama adalah denga kata-kata: to be converted, to be regenerated,to recieve grace, to experience religion, to gain an assurance,aresomani phrases whichdenotes to the proces. Grdual or sudden, by wich a self hither devide, and consciously wrong inferior and unhappy, becomes unfied and consciously right superior and happy, in conse quence of its firmer hold upon religious realities.
Dari pengertian diatas memuat pengertian sebagai berikut:
1.      Adanya perubahan arah pandangan dan keyakinan seseorang terhadap agama dan kepercayaan yang dianutnya.
2.      Perubahan yang terjadi dipengaruhi kondisi kejiwaan, sihingga perubahan tersebut dapat terjadi secara berproses atau secara mendadak.
3.      Perbahan tersebut tidak hanya berlaku bagi pemindahan kepercayaan dari satu agama ke agama lain, akan tetapi juga termasuk perubahan pandangan terhadap agama yan g dianutnya sendiri.
4.      Selain faktor kejiwaan dan kondisi lingkungan, maka perubahan itupun disebabkan oleh faktor peyunjuk dari yang maha kuasa.
  
B. Macam-macam Konversi
Starbuck, sebagaimana diungkap kembali oleh bernard spilka[1] membagi konversi menjadi dua macam, yaitu:
1.      Type Valitional (perubahan secara bertahap) yaitu konversi yang terjadi secara berproses, sedikit demi sedikit, hing kemudian menjadi seperangkat aspek dan kebiasaan rohaniah yang baru.
2.      Type Self Surender (perubahan secara drastis) yaitu konversi yang terjadi secara mendadak seseorang tanpa mengalami proses tertentu tba-tiba berubah pendiriannya terhadap suatu agama yang dianutnya, dengan kata lain konversi kedua ini merupakan hidayah atau petunjuk dari tuhan.

C. Faktor-Faktor yang menyebabkan konversi
Para ahli agama melihat pengaruh super natural yang dominan dalam proses terjadinya konversi agama pada diri seseorang atau kelompok. Sihingga faktor yang menukung terjadinya konversi adalah petunjuk ilahi (mendapat hidayah dari Allah).
Para Ahli Sosiologi berpendapat bahwa terjadinya konversi agama disebab oleh pengaruh sosial. Dijelaskan oleh Clark, pengaruh-pengaruh tersebut antara lain:
1.      Hubungan antar Pribadi, baik pergaulan yang bersifat keagmaan maupun yang bersifat non agama.
2.      Kebiasaan yang rutin.
3.      Anjuran atau propaganda dari orang-orabg yang dekat, seperti keluaraga, sahabat karib dan sebagainya.
4.      Pengaruh pemimpin agama.
5.      Pengaruh perkumpulan berdasarkan hobi.
6.      Pengaru kekusaan pemimpin[2].
Dalam Redaksi yang hampir senada, Zakiah Daradjat mengungkapkan faktor-faktor konversi agama, sebagai berikut:
1.      Adanya pertentangan batin (Konflik jiwa) dan ketegangan perasaaan.
2.      Pengaruh dari tradisi agama
3.      Ajakan (seruan) atau sugesti
4.      Faktor-faktor emosi.
5.      Kemauan.[3]
Para Ahli psikologi menyebutkan faktor psikologis yang menyebabkan terjadinya konversi. Sebagai contih adalah adanya tekanan batin.
Faktor yang melatar belakanginya timbul dari dalam diri (intern) dan dari lingkungan (ekstren).
1.      Faktor Intern, yang ikut memepengaruhi terjadinya konversi agama adalah:
a.       Faktor Kepribadian.
b.      Faktor Pembawaan.
2.      Faktor Ekstren (Faktor luar diri) Di antaranya yaitu:
a.       Faktor Keluarga.
b.      Lingkungan tempat tinggal.
c.       Perubahan status
d.      Kemiskinan
Para Ahli ilmu pendidikan berpendapat bahwa konersi agama dipengaruhu oleh kondisi pendidikan.

D. Proses Konversi
Proses konversi menurut M.T.L penido mengandung dua unsur, yaitu:
1.      Unsur dari dalam diri (Endogenos origin), yaitu proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang atau kelompok.
2.      Unsur dari luar (Exogenos origin), yaitu peroses perubahan yang berasal dari luar diri atau kelompok sehingga mampu mengusai kesadaran orang atau kelompok yang bersangkuatan.

H.Carrier, membagi peroses tersebut dalam pentahapan sebagai berikut:
1.      Terjadi disentegrasi sintesis kognitif dan motivasi sebagai akibat dari krisi yang dialami.
2.      Reintegrasi kepribadian berdasarkan konsepsi yang baru.
3.      Tumbuh sikap menerima konsep agama yang baru serta peranan yang dituntut oleh ajarannya.
4.      Timbul kesadaran bahwa keadaan yang baru itu merupakan panggilan yang suci, petunjuk tuhan.
Dr. Zakiah daradjat memberikan pendapatnya yang berdasarkan proses kejiwaan yang terjadi melaui lima tahap, yaitu:
1.      Masa tenang.
2.      Masa ketidak tenangan.
3.      Masa konversi.
4.      Masa tenang dan tentram.
5.      Masa Expresi konversi.
 PENUTUP

Prilaku keagamaan yang menyimpang ini umunya menyebabkan oarang menutup diri dari pergaulan dengan dunia luar. Dengan demikian mereka membentuk kelompok yang exsklusif dalam kondisi yang seperti itu mereka sulit untuk didekati dan umumnya mereka yang terikat dalam agama tersebut memiliki keterikatan batin yang kuat dengan Tuhannya.
Memang terlihat agama sebagai bentuk kepercayaan kerap kali dijadikan tempat bernaung aliaran-aliran. Karena itu para ahli psikologi agama melihat tingkah laku menyimpang dalam kehidupan agama erat kaitannya denga pengaru psikologis.

DAFTAR PUSTAKA

Jalaludin. Psikologi Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007
Sururin, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004
Zakiah Dradjat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1991.

[1] Lebih lanjut lihat Bernard Spilka, et.al. The Psychology of Religion, (New Jersey: Prentice Hall, 1985), hlm. 205.
[2] Walter Houston Clark, op.cit.
[3] Lebih lanjut lihat Zakiah Dradjat, Ilmu jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), hlm. 159-171.

No comments:

Post a Comment

Post Terbaru

Nama Bayi Perempuan Islami Modern Dan Artinya 1. Rashiqa Kata Rashiqa berasal dari Bahasa Arab ‘Rashiq’ yang punya makna anggun serta kale...