Monday, August 15, 2016

Kompetensi Guru Profesional



Rahmad Fitriyanto


C.  Pengertian Kompetensi Guru Profesional
Kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Dengan demikian Guru professional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Dalam UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan

Pengembangan guru PAI



Rahmad Fitriyanto

C. Pengembangan guru PAI agar sesuai dengan kurikulum 2013
                Setiap proses pendidikan dan pembelajaran selalu berorientasi pada pencapaian kompetensi. Bagitupun dalam proses pembelajaran PAI diharapkan mampu mencapai semua kompetensi, baik kecerdasan spiritual (Spritual intellegence), intelektual (intellectual intellegence), emosional (emosional intelligence), sosial (sosial intelligence) dan kreatifitas (creatifity intelligence). Inti dari Kurikulum 2013, adalah upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif, yang menyiapkan untuk mencetak generasi yang siap dalam menghadapi masa depan.

KOMPETENSI GURU


Oleh    : Rahmad Fitriyanto


Pendahuluan
Kompetensi Guru merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007 tentang Guru, dinyatakan bahwasanya  kompetensi yang harus dimiliki oleh Guru meliputi kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi social, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling mendukung.Kompetensi pedagogik yang dimaksud dalam makalah ini yakni antara lain kemampuan pemahaman tentang

Tugas Dan Tanggung Jawab di sekolah






Oleh    : Rahmad Fitriyanto
 


Kepala Sekolah adalah penanggung jawab pelaksanaan pendidikan sekolah, termasuk di dalamnya adalah penanggung jawab pelaksanaan administrasi sekolah.
dalam melaksanakan sejumlah peran dan fungsinya kepala sekolah mempunyai tugas:
1 Kepala Sekolah Selaku Pimpinan
  • Menyusun perencanaan
  • Mengorganisasikan kegiatan
  • Mengarahkan kegiatan
  • Mengkoordinasikan kegiatan
  • Melaksanakan pengawasan
  • Melakukan Evaluasi terhadap kegiatan

Tipe Kepemimpinan




Oleh    : Rahmad Fitriyanto



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pemimpin merupakan faktor penentu dalam kesuksesan atau gagalnya suatu organisasi dan usaha. Baik di dunia bisnis maupun dunia pendidikan, kesehatan, perusahaan, religi, sosial, politik, pemerintahan negara, dan lain-lain. Kualitas pemimpin menentukan keberhasilan lembaga atau organisasinya, sebab pemimpin yang sukses itu mampu mengelola organisasi, bisa mempengaruhi secara konstruktif orang lain, dan menunjukan jalan serta perilaku benar yang harus dikerjakan bersama-sama (melakukan kerjasama), dan bahkan kepemimpinan sangat mempengaruhi semangat dan kerja kelompok.[1]

KONSEP BUDAYA LOKAL



Oleh    : Rahmad Fitriyanto
 
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri atas berbagai etnis dan ragam suku. Keragaman suku bangsa ini tentunya dapat menciptakan budaya yang beragam. Nah, kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam salah satu suku bangsa tersebut dapat dinamakan budaya lokal. Jadi, budaya lokal merupakan sebuah hasil cipta, karsa, dan rasa yang tumbuh dan berkembang di dalam suku bangsa yang ada di daerah tersebut.

PEMBANGUNAN EKONOMI ATAU EKOLOGI





Oleh    : Rahmad Fitriyanto



Bidang yang mengalami perbenturan paling keras dengan urusan lingkungan hidup (baca ekologi) adalah ekonomi. Sebagian besar termologi ekonomi, mulai dari yang Marxis sampai monetarian terbukti gagal mempertemukan keperdulian lingkungan dengan kenyataan praktik berekonomi di dunia nyata.

Ekonomi global yang tersusun saat ini tak mungkin lagi berkembang lebih lama jika ekosistem yang menjadi gantungannya semakin rusak. Banyak sekali sumber-sumber alam yang ada dikeruk/diabaikan sedemikian rupa sehingga berpeluang rusak dan habis dalam waktu dekat. Kemana manusia bergantung jika obyek yang menjadi sumber kehidupannya rusak/punah? Contoh yang paling umum adalah minyak bumi yang cadangannya semakin menipis sementara bahan bakar alternatif belum sepenuhnyadi kembangkan.

Gempa bumi





Oleh    : Rahmad Fitriyanto



Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi




Oleh    : Rahmad Fitriyanto



Evolusi organisme terjadi melalui perubahan pada sifat-sifat yang terwariskan. Sifat terwariskan dikontrol oleh gen dan keseluruhan gen dalam suatu genom organisme disebut sebagai genotipe.
Keseluruhan sifat-sifat yang terpantau pada perilaku dan struktur organisme disebut sebagai fenotipe. Sifat-sifat ini berasal dari interaksi genotipe dengan lingkungan. Oleh karena itu, tidak setiap aspek fenotipe organisme diwariskan. Sifat-sifat terwariskan diwariskan antar generasi via DNA, sebuah molekul yang dapat menyimpan informasi genetika. Urutan DNA dapat berubah melalui mutasi, menghasilkan alel yang baru. Jika mutasi terjadi pada gen, alel yang baru dapat mempengaruhi sifat individu yang dikontrol oleh gen, menyebabkan perubahan fenotipe

Evolusi




Oleh    : Rahmad Fitriyanto



1.      Sejarah Pemikiran Evolusi
Pemikiran mengenai evolusi, yakni bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu, telah berakar sejak zaman kuno. Pemikiran tersebut dapat terlihat pada ilmu pengetahuan peradaban Yunani, Romawi, Cina, dan Islam. Namun, sampai dengan abad ke-18, pandangan biologis Barat masih didominasi oleh pandangan esensialisme, yaitu pandangan bahwa bentuk-bentuk kehidupan tidak berubah. Hal ini mulai berubah ketika pengaruh kosmologi evolusioner dan filosofi mekanis menyebar dari ilmu fisik ke sejarah alam. Para naturalis mulai berfokus pada keanekaragaman spesies, dan munculnya ilmu paleontologi dengan

Konsep Teologi Al-Wahaby





Oleh    : Rahmad Fitriyanto



 “Jika engkau memohon maka mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah.” (HR. At-Tirmidzi, ia berkata hadits hasan shahih) hadits inilah yang menjadi salah satu pegangan mereka dalam kehidupan dan keagamaan. Dan ayat Al-Qur’an seperti:
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
Artinya : Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahanam,

Konsep Pendidikan Al-Ghazali



Oleh    : Rahmad Fitriyanto
Konsep Pendidikan Al-Ghazali

BAB I
PENDAHULUAN

Para ahli sejarah dan sarjana telah menyaksikan bahwasanya ilmuwan-ilmuwan nuslim itu telah bersih, jernih jiwanya dan dekat kepada Allah SWT, dan hatinya suci dari pada kejahatan dan dosa, sedanng jasmani mereka kosong dari pengaruh duniawi dan kelezatannya, lalu memusatkan perhatiannya kepada ilmu, mereka ditunjuki Allah dengan cahaya-Nya kepada cahaya mereka, lallu mereka menngetahui dan menngenal, kemudian mereka memproduksi sebagian apa yang mereka ketahui dari yang dikehendaki Allah SWT
Oleh karena itu di kalangan umat islam, masalah hubungan hidup manusia dengan Tuhannya, hubungan dengan masyarakat dan alam sekitarnya telah dianallisa oleh ahlli-ahli pikir muslim, sehingga membuahkan berbagai bidang ilmu pengetahuan dan seni budaya serta norma-norma etis dibarengi

Pendidikan menurut Muhammad Iqbal



Oleh    : Rahmad Fitriyanto
 
A.    Konsep Pendidikan menurut Muhammad Iqbal
B.     Pengembangan Manusia menurut Muhammad Iqbal
Untuk melihat pemikiran Iqbal dalam hal jati diri manusia atau tentang eksistensi kita bisa melihatnya dalam puisi asrar-i-kudhi, dalam antologi puisinya itu ia secara jelas mengungkapkan apa itu manusia. Secara jelas kita pahami bahwa ia mentransformasikan pikirannya dalam syair/puisi mengenai manusia, dan hakikat manusia. Dalam puisinya ia memberi saran kepada manusia agar bisa bertafakur kepada Allah dan menyadari akan ke-ada-annya. Dari segi konteks kita bisa melihat bahwa Iqbal sangat terpengaruh oleh pemikiran Nietczhe tentang eksistensi manusia, bagaimana ia berada sebagai seorang ubermen dari ini juga ia membuat paham tentang manusia itu sendiri dengan konsep insan-kamil. Selain itu juga kita bisa

Pembelajaran PAI berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi di SMA Negeri 3 Yogyakarta





Oleh    : Rahmad Fitriyanto



A.    Latar Belakang Masalah
            Tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang andal antara lain dicoraki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat dibutuhkkan bagi sebuah bangsa. Bangsa yang tidak menguasai iptek serta tidak dibarengi dengan moral (Agama) akan tertinggal dan terlibas dalam percaturan antar bangsa yang kompetitif. Bangsa demikian tidak mustahil akan menjadi penonton dalam percaturan dan kancah persaingan global dan bahkan menjadi penonton dalam aktivitas dan pergulatan di berbagai sektor kehidupan di negerinya sendiri.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)





Oleh    : Rahmad Fitriyanto



Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Sebelum membahas lebih lanjut tentang kurikulum berbasis kompetensi (KBK), terlebih dahulu peneliti menjelaskan arti dari kurikulum dan kompetensi.
1. Kurikulum menurut Prof. S. Nasution setelah melihat kamus Websber tahun 1812, kurikulum diberi arti “A course esp a specified fixed course study, asin a schoolor college, as on leading to degree b. the whole body of courses affored in an education institution, or department there of, the usual sense”. Di sini kurikulum khusus digunakan dalam pendidikan dan pengajaran,

EVALUASI PENDIDIKAN




Oleh    : Rahmad Fitriyanto
BAB I
PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang
Masalah evaluasi dalam dunia pendidikan di negara kita, pada umumnya belum begitu dikenal baik bentuk maupun pelaksanaannya. Khususnya para guru di Indonesia belum mengetahui bagaimana melaksanakan evaluasi itu sendiri.
Mengingat pentingnya hal tersebut dan mengingat pula bahwa evaluasi merupakan salah satu fungsi administrasi pendidikan yang tidak dapat diabaikan, maka dalam makalah ini akan diuraikan secara singkat dan garis besarnya saja dari   masalah tersebut.

Sarana dan Prasaran Pendidikan


Oleh    : Rahmad Fitriyanto



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Pendidikan adalah proses dimana memanusiakan manusia yang di dalam proses tersebut terdapat berbagai macam kajian ilmu yang disampaikan, misalnya ilmu pengetahuan alam, sosial, agama dan lain-lain. Proses belajar mengajar ataupun kegiatan belajar mengajar akan semakin sukses bila ditunjang dengan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, sehingga pemerintah pun slalu berupaya untuk secara  terus menerus melengkapi sarana dan prasarana bagi seluruh jenjang dan tingkat pendidikan, sehingga kekayaan fisik Negara yang berupa sarana dan prasarana pendidikan telah menjadi sangat besar.

Manajemen Personalia di Sekolah



Oleh    : Rahmad Fitriyanto
 
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Birokrasi sebagai salah satu sistem dalam pemerintahan, di dalamnya ditandai dengan berbagai indikasi, seperti kedudukan yang bersifat hierarki, hubungan otoritas, fungsi-fungsi khusus, peraturan dan undang-undang yang mengatur pengelolaan, tugas-tugas, interaksi dengan lingkungan yang mendukung. Menurut Max Weber (Wahjosumidjo, 2007 : 62), seorang pakar sosiologi Jerman, birokrasi adalah salah satu bentuk ideal organisasi, di mana titik sentral dari teori Weber ini diletakkan pada pola-pola interaksi yang legitimatif (legitimate interaction patterns) di antara para anggota organisasi dalam mencapai tujuan dan terlibat dalam kegiatan.

PENGELOLAAN KURIKULUM




Oleh    : Rahmad Fitriyanto



BAB I
PENDAHULUAN



A.       Latar Belakang
Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon oleh kinerja pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Mutu pendidikan yang demikianitu sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan berkehidupan yang damai, terbuka dan berdemokrasi, serta mampu bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh warga negara Indonesia. Oleh karena itu, kinerja pendidikan menuntut adanya pembenahan dan penyempurnaan terhadap aspek substantif yang mendukungnya, yakni kurikulum.

Post Terbaru

  اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِ...