Monday, August 15, 2016

Evolusi




Oleh    : Rahmad Fitriyanto



1.      Sejarah Pemikiran Evolusi
Pemikiran mengenai evolusi, yakni bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu, telah berakar sejak zaman kuno. Pemikiran tersebut dapat terlihat pada ilmu pengetahuan peradaban Yunani, Romawi, Cina, dan Islam. Namun, sampai dengan abad ke-18, pandangan biologis Barat masih didominasi oleh pandangan esensialisme, yaitu pandangan bahwa bentuk-bentuk kehidupan tidak berubah. Hal ini mulai berubah ketika pengaruh kosmologi evolusioner dan filosofi mekanis menyebar dari ilmu fisik ke sejarah alam. Para naturalis mulai berfokus pada keanekaragaman spesies, dan munculnya ilmu paleontologi dengan
konsep kepunahannya lebih jauh membantah pandangan bahwa alam bersifat statis. Pada awal abad ke-19, Jean-Baptiste Lamarck mengajukan teorinya mengenai transmutasi spesies. Teori ini merupakan teori evolusi pertama yang ilmiah.
Pada tahun 1858, Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace mempublikasikan sebuah teori evolusi yang baru. Dalam bukunya On the Origin of Species (1859), Darwin secara mendetail menjelaskan mekanisme evolusi. Berbeda dengan Lamarck, Darwin mengajukan konsep nenek moyang bersama dan percabangan pohon kehidupan yang didasari oleh seleksi alam.
Karya Darwin mengenai evolusi dengan segara diterima dengan cepat, namun mekanisme yang diajukannya (seleksi alam), belum diterima secara sepenuhnya sampai pada tahun 1940-an. Kebanyakan biologiawan berargumen bahwa faktor-faktor lainlah yang mendorong evolusi, misalnya pewarisan sifat-sifat yang didapatkan (neo-Lamarckisme), dorongan perubahan yang di bawa sejak lahir (ortogenesis), ataupun mutasi besar-besaran secara tiba-tiba (Saltasi). Sintesis seleksi alam dengan genetika Mendel semasa 1920-an dan 1930-an memunculkan bidang disiplin ilmu genetika populasi. Semasa 1930-an dan 1940-an, populasi genetika berintegrasi dengan bidang-bidang ilmu biologi lainnya, memungkinkan penerapan teori evolusi dalam biologi secara luas.
Setelah munculnya biologi evolusioner, kajian terhadap mutasi dan variasi pada populasi alami, digabungkan dengan biogeografi dan sistematika, berhasil menghasilkan model evolusi yang canggih. Selain itu paleontologi dan perbandingan anatomi mengijinkan rekonstruksi sejarah kehidupan yang lebih mendetail. Setelah kebangkitan genetika molekuler pada tahun 1950-an, bidang evolusi molekuler yang berdasarkan pada kajian urutan protein, uji imunologis, RNA dan DNA berkembang. Pandangan evolusi yang berpusat pada gen muncul pada tahun 1960-an, diikuti oleh teori evolusi molekuler netral. Pada akhir abad ke-20, pengurutan DNA melahirkan filogenetika molekuler dan merombak pohon kehidupan ke dalam tiga sistem domain. Selain itu, ditemukan pula faktor-faktor tambahan seperti simbiogenesis dan transfer gen horizontal, yang membuat sejarah evolusi menjadi lebih kompleks.

2.      Pengertian Dan Definisi Evolusi
Evolusi adalah proses perubahan secara berangsur-angsur (bertingkat) dimana sesuatu berubah menjadi bentuk lain (yang biasanya) menjadi lebih kompleks/ rumit ataupun berubah menjadi bentuk yang lebih baik.
Sedangkan pengertian evolusi menurut ilmu biologi adalah perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana ke betuk yang lebih kompleks menuju kesempurnaan secara bertahap dan memakan waktu yang sangat lama.
Evolusi berasal dari bahasa latin evolvere "membuka lipatan," dari ex- "keluar" + volvere "menggulung" (1641) yang berarti "membuka lipatan, keluar, berkembang,". Evolusi pada tahun 1622, pada awalnya berarti "membuka gulungan buku"; namun istilah ini digunakan pertama kali dalam pengertian ilmiah modern pada tahun 1832 oleh seorang Geologis berkebangsaan Skotlandia bernama Charles Lyell. Charles Darwin kemudian menggunaka istilah ini satu kali dalam paragraf penutup bukunya yang berjudul "The Origin of Species" (Asal mula Spesies) pada tahun 1859. Istilah ini kemudian dipopulerkan oleh Herbert Spencer dan ahli biologi lainnya.
3.      Mekanisme dan Contoh Evolusi
A.    Mutasi
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar bagi kalangan pendukung evolusi mengenai munculnya variasi-variasi baru pada spesies.
Mutasi terjadi pada frekuensi rendah di alam, biasanya lebih rendah daripada 1:10.000 individu. Mutasi di alam dapat terjadi akibat zat pembangkit mutasi (mutagen, termasuk karsinogen), radiasi surya maupun radioaktif, serta loncatan energi listrik seperti petir.
Individu yang memperlihatkan perubahan sifat (fenotipe) akibat mutasi disebut mutan. Dalam kajian genetik, mutan biasa dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami perubahan sifat (individu tipe liar atau "wild type").

JENIS-JENIS MUTASI
Ø  MUTASI KROMOSOM
yaitu perubahan susunan atau jumlah dari kromosom yang menyebabkan perubahan sifat individu lazim disebut ABERASI.
Ø  MUTASI GEN
yaitu perubahan gen dalam kromosom (letak dan sifat) yang menyebab-kan perubahan sifat individu tanpa perubahan jumlah dan susunan kromosomnya lazim disebut MUTASI saja.
SEBAB-SEBAB MUTASI
Ø  MUTASI ALAM
misalnya disebabkan sinar kosmis, radioaktif alam yang umumnya bersifat resesif dan merugikan.
Ø  MUTASI BUATAN
misalnya dengan sinar X.
CONTOH-CONTOH MUTASI
Mutasi yang merugikan :
Ø  Mutasi pada gen mahluk hidup (seperti pd embrio) yg dapat mengakibatkan kecacatan fisik. Contoh
Gagalnya proses pembekuan darah (hemofili) pada keluarga kerajaan inggris.
Ø  Mutasi pada virus / bakteri, sehingga virus/bakteri tsb bisa menjadi kebal atau dpt menulari antar spesies seperti virus influenza & bakteri antrax. Contoh:








Seperti pada virus influensa lainnya, virus ini bermutasi secara terus-menerus. Babi dapat terinfeksi oleh virus avian influensa dan influensa manusia  sebagaimana babi terinfeksi virus flu babi.. Ketika virus flu dari berbagai macam spesies yang berbeda menginfeksi babi, maka virus-virus tersebut dapat bercampur/bergabung sehingga menimbulkan variasi baru. Sampai  saat ini ada 4 tipe utama virus influensa tipe A yang telah diisolasi dari babi yaitu : H1N1, H1N2, H3N2 dan H3N1. Kebanyakan yang ditemukan pada flu babi yang menyerang manusia adalah HIN1.
Dari data terbaru ternyata virus ini merupakan campuran antara delapan genetik virus influenza yang berbeda, bukan lagi genetik virus flu H1N1 biasa. Terjadi reassortment pada virus flu ini, yang mana flu babi yang baru ini berasal dari babi yang terkena flu babi, flu burung dan flu manusia.
Mutasi Menguntungkan :
Ø  Mutasi genetik yg dilakukan terhadap tanaman untuk mendapatkan varietas bibit unggul dari tanaman tsb.
Ø  Mutasi pada suatu gen (yg dilakukan secara sengaja utk penelitian) utk mengetahui mengapa & bagaimana mutasi itu dapat terjadi, utk dapat menjawab masalah & penanggulangan kelainan genetik pada mahluk hidup terutama manusia. Contoh : Cloning pada domba.
Proses yang paling umum dari kloning disebut "transfer inti", dimulai dengan dua jenis sel. Sel somatik dan sel telur. Sel somatik adalah sel yang berisi DNA lengkap dari binatang yang akan akan di kloning. Maka sel somatik dimasukkan ke sel telur, dan sekering mereka dengan listrik. Lalu telur menyatu dirangsang yang menyebabkan untuk membagi.
Setelah tahap awal ini adalah bentuk embrio, dan ini kemudian transfer ke penerima perempuan, di mana embrio berkembang terus normal.

B.     REKOMBINASI GEN-GEN DI DALAM SATU KETURUNAN
Reproduksi seksual merupakan peristiwa yang memunculkan rekombinasi gen secara alamiah. Rekombinasi gen merupakan mekanisme yang sangat penting dalam proses revolusi. Adanya kombinasi gen dalam suatu populasi dapat diketahui dengan membandingkan antara gen dan genotip yang satu dengan genotip yang lain dalam suatu populasi. Frekuensi pada populasi pada umumnya relative tetap. Perubahan frekuensi gen dalam populasi dapat diakibatkan oleh peristiwa mutasi, seleksi alam, migrasi, kombinasi gen, dan seleksi. Jadi jelaslah bahwa rekombinasi gen dapat menyebabkan perubahan frekunsi gen. dan perubahan frekunsi gen dapat memunculkan adanya varietas baru. Varietas baru akan mengarah terbentuknya spesies yang baru.

Contoh-contoh munculnya varietas dan spesies baru
Sphynx (Canadian hairless)
Mutasi Kucing Ras Sphynx (dahulu bernama Canadian hairless) adalah ras dengan kucing yang mempunyai bulu pendek atau sedikit sekali. Bulu kucing tersebut sangat halus seperti lapisan tipis pada kulit. Ras ini dihasilkan dari kucing-kucing yang mengalami mutasi genetik. Jumlah kucing ras ini juga masih sangat terbatas dan memiliki nilai jual yang sangat tinggi.

Zebroid-Kawin-Silang-Zebra-Kuda
Zebroid (disebut juga zebra mule atau zebrule) merupakan ketrurunan dari persilangan seekor zebra dengan jenis kuda lainnya: singkatnya inilah zebra hybird. Kebanyakan yang menjadi pejantannya adalah seekor zebra jantan.
Keturunan seekor keledai jantan dan seekor zebra betina yang disebut zebra hinny juga ada tapi jarang. Hewan-hewan zebroid telah dilahirkan sejak abad 19. Zebroid pada gambar di atas, namanya Eclyse, adalah salah satu zebroid yang tidak biasa karena warna tubuhnya.

Liger( Lion + Tiger)
Liger adalah hewan hybird hasil kawin silang singa (panthera leo) jantan dan harimau (panthera tigris) betina. Sosok liger adalah seekor singa besar yang tubuhnya bergaris seperti layaknya harimau.
Jenis ini merupakan yang keluarga kucing terbesar di dunia (untuk spesies murni, Harimau Siberian adalah yang terbesar).

Toast of Botswana = Domba + Kambing
Sebuah kasus yang tidak biasa dari domba hybird dilaporkan oleh dokter-dokter hewan di Boswana tahun 2000. Hewan ini dilahirkan alami dari perkawinan alam kambing betina dan domba jantan yang dibiakkan bersama.
Hasil persilangan ini menghasilkan jenis tengah di antara dua spesies induknya. Kulit luarnya kasar, kulit bagian dalamnya mengandung wool, kaki-kainya panjang seperti kambing, dan tubuhnya berat layaknya domba.
Meski tidak subur (infertile), hewan hybird ini memiliki libido yang tinggi, hingga kadang disebut Bemya (rapist). Biasanya pada umur 10 bulan akan dikebiri karena perilakunya yang mengganggu.

Hasil kawin silang unta dengan ilama ini pertama dilahirkan tahun 1995. Cama tidak berpunuk dan memiliki kulit bulu halus yang panjang. Telinga hewan ini mempunyai panjang tengah-tengah antara unta dan ilama. Kaki-kakinya sangat kuat untuk bertahan di gurun pasir seperti layaknya unta.


4.      KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan mengenai evolusi serta contoh-contohnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
A.    Pemikiran mengenai evolusi berakar sejak zaman kuno, namun teori evolusi pertama yang ilmiah muncul pada abad ke – 19 oleh Jean-Baptiste Lamarck
B.     Mutasi, seleksi alam, migrasi dan rekombinasi gen-gen dalam satu keturunan merupakan penyebab terjadinya evolusi.
C.     Mutasi dapat menguntungkan dan juga dapat merugikan.
D.    Rekombinasi gen dapat menyebabkan perubahan frekuensi gen. dan perubahan frekuensi gen dapat memunculkan adanya varietas baru. Varietas baru akan mengarah terbentuknya spesies yang baru.



















DAFTAR PUSTAKA

Sejarah Pemikiran evolusi, http://id.wikipedia.org/wiki/sejarah_pemikiran_evolusi
Evolusi, http://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi_(istilah)
Pengertian dan definisi evolusi, http://organisasi.org/ pengertian_arti_definisi_evolusi
Evolusi sebagai teory dan fakta, http://id.wikipedia.org/wiki/ Evolusi_sebagai_teori_dan_fakta
Tim penyusun YSC, Modul Biologi Sma, yogyakarta.
Mutasi, http://id.wikipedia.org

1 comment:

  1. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Menyediakan Deposit Via Pulsa TELKOMSEL / XL
    Dompet Digital OVO, DANA, LINK AJA, GOPAY
    Link Alternatif :
    www.arenakartu.org
    100% Memuaskan ^-^

    ReplyDelete

Post Terbaru

  الطريقة   المادة الترتيب (أقوم أمام الباب قائلا)   إلقاء السّلام ...