Rahmad Fitriyanto
C. Pengembangan
guru PAI agar sesuai dengan kurikulum 2013
Setiap proses
pendidikan dan pembelajaran selalu berorientasi pada pencapaian kompetensi.
Bagitupun dalam proses pembelajaran PAI diharapkan mampu mencapai semua
kompetensi, baik kecerdasan spiritual (Spritual intellegence), intelektual
(intellectual intellegence), emosional (emosional intelligence), sosial (sosial
intelligence) dan kreatifitas (creatifity intelligence). Inti dari Kurikulum
2013, adalah upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif, yang menyiapkan
untuk mencetak generasi yang siap dalam menghadapi masa depan.
Kurikulum 2013 guru PAI sebagai guru yang mampu
mengekspolarasi berbagai sumber belajar untuk dijadikam sebagai media
pembelajaran bagi peserta didik. Pengembangan kurikulum 2013 ini guru PAI
diharapkan agar menjadi proaktif bukan pasif dalam proses pembelajaran PAI.
Kurikulum 2013 memperkenalkan pendekatan baru dalam proses pembelajaran PAI
yaitu dengan memperkenalkan pendekatan saintifik, yaitu dalam pembelajaran
sains lebih dikenal dengan istilah pendekatan keterampilan proses sains. Dalam
pendekatan ini guru PAI harus memahami langkah dalam pembelajaran peserta
didik, yaitu :
1.
Siswa harus
dihadapkan pada fenomena alam, social, maupun budaya, dengan harapan peserta
didik benar-benar dihadapkan dengan kondisi nyata dan otentik.
2.
Fenomena
tersebut akan tumbuh inkuiri siswa dengan melakukan pertanyaan apa, mengapa dan
bagaimana hal tersebut bias terjadi.
3.
Untuk memperoleh
jawaban dari pertayaan tersebut peserta didik difasilitasi untuk menggali,
mengkaji, memahami permasalahan melalui serangkaian kegiatan seperti mengeksplor
perpustakaan (study library), mencari narasumber (study lapangan) ataupun
melakukan percobaan (study exoeriment) yang pada intinya mereka memperoleh
jawaban dari pertayaan mereka.
4.
Setelah
mendapatkan data yang valid dari berbagai sumber, maka peserta didik mampu
mengkomunikasikan hasil mereka dalam forum diskusi kelas untuk mendapatkan
penguatan baik dari peserta didik, peserta lain mapun guru PAI.
Memperhatikan model pendekatan di atas, maka ada
empat aspek yang harus diberikan kepada guru PAI dalam pengimplementasian
kurikulum 2013, yaitu :
1.
Kompetensi guru
PAI dalam pemahaman subtansi bahan ajar yaitu kompetensi pedagogik. Didalamnya
terkait dengan metodologi pembelajaran.
2.
Kompotensi
akademik (keilmuan), ini penting karena guru PAI memiliki tugas untu bias
mencerdaskan peserta didik dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Karena
jika guru PAI hanya menguasai metode penyampaian tampa kemampuan akademik yang
menjadi tugas utamanya, maka peserta didik tidak akan mendapatkan ilmu
pengetahuan apa-apa.
3.
Kompetensi
sosial, sebagai guru PAI harus memiliki komptensi sosial, karena tidak hanya
dituntut cerdas dan bias menyampaikan materi keilmuannya dengan baik, akan
tetapi juga dituntut memiliki komtensi sosial baik terhadap teman sejawat,
peserta didik mapun lingkungannya.
4.
Kompetensi
manajerial atau kepemimpinan, yaitu guru PAI bukan hanya sekedar mencerdaskan
intelektual (IQ) peserta didik saja, tetapi juga mencerdaskan emosi (EQ) dan
spritualnya (SQ).
Pengembangan guru PAI agar sesuai dengan kurikulum 2013
memilki tujuan mendorong peserta didik agar mampu lebih baik dalam melakukan observasi,
bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka
peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun obyek
yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013
menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.
Melalui pendekatan itu diharapkan peserta didik memiliki
kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan
lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa
sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki
masa depan yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment