Oleh : Rahmad
Fitriyanto
BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG MASALAH
Cara pandang atau visi manusia tentang apa yang terdapat dalam alam
semesta pada umumnya dipengaruhi oleh “sesuatu” faktor yang dominan dalam
kehidupannya. Faktor itu boleh jadi bersumber dari kebudayaan, agama,
kepercayaan, tata nilai masyarakat atau lainnya. Masing-masing sumber yang
mempengaruhi factor dominan itupun berbeda-beda spektrumnya. Ada yang hanya terbatas pada doktrin agama,
ada yang terbatas pada ideology sekuler, ada yang hanya mencakup realitas
fisik, ada yang hanya non-fisik dan ada pula yang mencakup keduanya. Faktor
yang mencakup ideologi dalam bahasa Inggris disebut worldview atau pandangan
dunia.[1]
kebanyakan masyarakat kita ternyata masih banyak yang tidak mengerti
tentang pengertian Islam yang benar, hal ini bisa berbahaya karena dengan
begitu bisa dengan mudah diombang-ambing oleh syubhatnya kaum liberal dan
plural. Diantara omongan mereka adalah bahwa semua agama itu benar, dan
bahwasanya Islam yang berarti pasrah itu lebih dari sekedar agama, artinya
setiap orang yang berpasrah kepada tuhannya adalah muslim.
Kita juga sering mendengar pengertian yang salah kaprah mengenai Islam,
bahwasanya Islam adalah agama yang dibawa nabi Muhammad. Pengertian ini ada
benarnya tapi tidak komprehensif. Karena itu terkadang kita mendengar bahwa
agama yahudi atau nashrani itu mulanya benar, dengan asumsi bahwa para nabilah
yang membawa agama itu. Ini semua adalah pemahaman yang salah karena tidak
diutus seorang rasul kecuali dengan membawa agama Islam.[2]
Untuk memahami teori tentang pandangan hidup yang pertama-tama perlu
dijelaskan adalah definisi atau pengertian pandangan hidup itu. Sebenarnya
istilah umum dari worldview hanya terbatas pada pengertian ideologis sekuler,
kepercayaan animistis, atau seperangkat doktrin-doktrin teologis yang ber visi
keduniaan. Namun terdapat agama dan peradaban yang memiliki spectrum pandangan
yang lebih luas dari sekedar visi keduniaan maka makna pandangan hidup dalam
konteks Islam diperluas. Karena dalam kosa kata bahasa Inggeris tidak terdapat
istilah yang tepat untuk mengekspresikan visi yang lebih luas dari sekedar
realitas keduniaan selain dari kata-kata worldview, maka cendekiawan Muslim
mengambil kata-kata worldview (untuk ekspressi bahasa Inggeris) untuk makna pandangan
hidup yang spektrumnya menjangkau realitas keduniaan dan keakheratan dengan
menambah kata sifat “Islam”. Namun dalam bahasa Islam para ulama
mengekspresikan konsep ini dengan istilah yang khas yang berbeda antara satu
dengan yang lain.
Karena pandangan hidup adalah suatu konsep yang dapat digunakan untuk
menggambarkan cara pandang manusia secara umum tanpa melihat bangsa atau agama
maka beberapa definisi tentang worldview yang juga menggambarkan luas dan
sempitnya spektrumnya dapat dikemukanan disini. Menurut Ninian Smart worldview
adalah kepercayaan, perasaan dan apa-apa yang terdapat dalam pikiran orang yang
befungsi sebagai motor bagi keberlangsungan dan perubahan sosial dan moral.”[3]
BAB II
PEMBAHASAN
- ISLAM SEBAGAI PANDANGAN HIDUP
Islam berpandangan bahwa hakikat manusia ialah manusia itu merupakan
perkaitan antara badan dan ruh.[4]
Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup. Cita-cita
kebajikan, dan sikap hidup itu tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.
Dalam kehidupannya manusia tidak dapat melepaskan diri dari cita-cita,
kebajikan dan sikap hidup.[5]
Islam adalah nama agama yang lahir dari sebab turunnya wahyu ilahi kepada
Nabi Muhammad saw, yang kemudian difahami dan disebarkan oleh akal dan intuisi
manusia. Islam kemudian berkembang menjadi sebuah peradaban baru dengan
struktur konseptualnya yang kokoh dan universal. Perkembangan Islam keluar dari
jazirah Arab meluas diberbagai suku bangsa di dunia dengan tanpa mengalami
perubahan pada prinsip-prinsip dasarnya adalah diantara bukti bahwa Islam
adalah agama untuk seluruh ummat manusia. Prinsip-prinsip dasar Islam yang
telah turun sempurna itulah sebenarnya yang menjadi titik tolak perkembangan
peradaban Islam dikemudian hari. Artinya Islam yang turun membekali manusia
seperangkat ritus peribadatan untuk beribadah kepadanya dan pada saat yang sama
juga mengajarkan pandangan-pandangan (view) fundamental tentang Tuhan,
kehidupan, manusia, alam semesta, iman, ilmu, amal, akhlak dan lain sebagainya.
Dengan bekal seperti itu Islam kemudian merupakan agama (din) dan sekaligus
peradaban (madaniyyah) nyang memiliki bangunan konsep (conceptual structure)
yang disebut pandangan hidup (worldview). Pandangan hidup (worldview) memiliki
peran sebagai cara pandang terhadap segala sesuatu dan secara epistemologis
dapat berfungsi sebagai framework dalam mengkaji segala sesuatu. Dalam
kaitannya dengan poin yang terakhir makalah ini akan mengupas pandangan hidup
Islam sebagai sebuah konsep dan framework kajian Islam. Hal ini penting dilakukan
sebab Islam telah dipahami dengan menggunakan pandangan hidup dan framework
Barat seperti yang telah dilakukan oleh orientalis ataupun Islamolog-Islamolog
yang memilik cara pandang sendiri terhadap Islam.
Pandangan hidup banyak sekali macam dan ragamnya. Akan tetapi pandangan
hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri atas 3 macam:
1. pandangan
hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan
hidup yang berupa ideology yang disesaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada Negara tersebut.
3. Pandangan
hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.[6]
Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang
bernilai mutlak kebenarannya, Kapan dan siapa pun yang berpedoman pada
pandangan hidup itu ditegaskan bahwa agama dalam hal ini adalah agama islam.
Pandangan hidup yang berasal dari agama islam berdasarkan wahyu Allah S.W.T.
Elemen penting pandangan hidup Islam itu digambarkan dalam poin-poin
berikut ini:[7]
a.
Dalam pandangan hidup Islam realitas dan kebenaran
dimaknai berdasarkan kepada kajian metafisika terhadap dunia yang nampak
(visible world) dan yang tidak nampak (invisible world). Sedangkan pandangan
Barat terhadap realitas dan kebenaran, terbentuk berdasarkan akumulasi
pandangan terhadap kehidupan kultural, tata nilai dan berbagai fenomena social.
Meskipun pandangan ini tersusun secara coherence, tapi sejatinya bersifat
artificial.[8]Pandangan
ini juga terbentuk secara gradual melalui spekulasi filosofis dan penemuan
ilmiah yang terbuka untuk perubahan. Spekulasi yang terus berubah itu nampak
dalam dialektika yang bermula dari thesis kepada anti-thesis dan kemudian
synthesis. Juga dalam konsep tentang dunia, mula-mula bersifat god-centered,
kemudian god-world centered, berubah lagi menjadi world-centered.
Perubahan-perubahan ini tidak lain dari adanya pandangan hidup yang berdasarkan
pada spekulasi yang terus berubah karena perubahan kondisi sosial, tata nilai,
agama dan tradisi intelektual Barat.
b.
Pandangan hidup Islam bercirikan pada metode berfikir
yang integral. Artinya dalam memahami realitas dan kebenaran pandangan hidup
Islam menggunakan metode yang tidak dichotomis, yang membedakan antara obyektif
dan subyektif, histories-normatif, tekstual-kontektual dsb. Sebab dalam Islam,
jiwa manusia itu bersifat kreatif dan dengan persepsi, imaginasi dan
intelgensinya ia berpartisipasi dalam membentuk dan menerjemahkan dunia indera
dan pengalaman indrawi, dan dunia imaginasi. Karena worldview yang seperti
itulah maka tradisi intelektual di Barat diwarnai oleh munculnya berbagai
sistim pemikiran yang berdasarkan pada materialisme dan idealisme yang didukung
oleh pendekatan metodologis seperti empirisisme, rasionalisme, realisme,
nominalisme, pragmatisme dan lain-lain. Akibatnya, di Barat dua kutub metode
pencarian kebenaran tidak pernah bertemu dan terjadilah cul de sac.
c.
Pandagan hidup Islam bersumberkan kepada wahyu yang
diperkuat oleh agama (din) dan didukung oleh prinsip akal dan intuisi. Karena
itu pandangan hidup Islam telah sempurna sejak awal dan tidak memerlukan kajian
ulang atau tinjauan kesejarahan untuk menentukan posisi dan peranan
historisnya. Substansi agama seperti: nama, keimanan dan pengamalannya,
ritus-ritusnya, doktrin-doktrin serta sistim teologisnya telah ada dalam wahyu
dan diterangkan serta dicontohkan oleh Nabi. Ketika ia muncul dalam pentas
sejarah, Islam telah “dewasa” sebagai sebuah sistim dan tidak memerlukan
pengembangan. Ia hanya memerlukan penafsiran dan elaborasi yang merujuk kepada
sumber yang permanen itu. Maka ciri pandangan hidup Islam adalah otentisitas
dan finalitas. Maka apa yang di Barat disebut sebagai klasifikasi dan
periodesiasi pemikiran, seperti periode klasik, pertengahan, modern dan
postmodern tidak dikenal dalam pandangan hidup Islam; periodesasi itu sejatinya
menggambarkan perubahan elemen-elemen mendasar dalam pandangan hidup dan sistim
nilai mereka.
d.
Elemen-elemen pandangan hidup Islam terdiri utamanya
dari konsep Tuhan, konsep wahyu, konsep penciptaanNya, konsep psikologi
manusia, konsep ilmu, konsep agama, konsep kebebasan, konsep nilai dan
kebajikan, konsep kebahagiaan. Elemen-elemen mendasar yang konseptual inilah
yang menentukan bentuk perubahan (change), perkembangan (development) dan
kemajuan (progess) dalam Islam. Elemen-elemen dasar ini berperan sebagai tiang
pemersatu yang meletakkan sistim makna, standar tata kehidupan dan nilai dalam
suatu kesatuan sistim yang koheren dalam bentuk worldview.
e.
Pandangan hidup Islam memiliki elemen utama yang paling
mendasar yaitu konsep tentang Tuhan. Konsep Tuhan dalam Islam adalah sentral
dan tidak sama dengan konsep-konsep yang terdapat dalam tradisi keagamaan lain;
seperti dalam tradisi filsafat Yunani dan Hellenisme; tradisi filsafat Barat,
atau tradisi mistik Timur dan Barat sekaligus. Kesamaan-kesamaan beberapa
elemen tentang konsep Tuhan antara Islam dan tradisi lain tidak dapat dibawa
kepada kesimpulan adanya Satu Tuhan Universal, sebab sistim konseptualnya
berbeda. Karena itu ide Transendent Unity of Religion adalah absurd.[9]
Itulah ciri-ciri pandangan hidup atau worldview Islam yang tidak saja
membedakan Islam dari agama, peradaban dan kebudayaan lain tapi juga membedakan
metode berfikir dalam Islam dan metode berfikir pada kebudayaan lain. Untuk
lebih memahami worldview Islam akan dibahas teori kelahiran pandangan hidup
secara umum dan pandangan hidup Islam, kemudian perannya dalam melahirkan
tradisi intelektual Islam dan beberapa disiplin Ilmu dalam Islam.
Pandangan hidup ternyata sangat penting, baik untuk kehidupan sekarang
maupun kehidupan di akhirat, dan sudah sepantasnya setiap manusia memilikinya.
Maka pilihan pandangan hidup harus betul-betul berdasarkan pilihan akal, bukan
sekedar ikut-ikutan saja.
Perlu kita sadari bahwa baik Tuhan maupun agama, khususnya Islam bagi
kita adalah suatu kebutuhan. Bukan kebutuhan sesaat seperti makan, minum, tidur
dan sebagainya, melainkan kebutuhan yang terus menerus dan abadi. Sebab setiap
saat kita memerlukan perlindungan dalam kehidupan dunia dan akhirat.[10]
Firman Allah:”Kami lah pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat, di
dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula apa yang
kamu minta”[11]
Jika konsep-konsep dalam pandangan hidup itu saling terkait erat dan
merupakan kesatuan pemikiran maka pandangan hidup adalah bangunan konsep yang
terdapat dalam pikiran seseorang atau jaringan berfikir (mental network) yang
berupa keseluruhan yang saling berhubugan.. Bangunan konsep itu terbentuk dalam
alam pikiran seseorang secara perlahan-lahan, bermula dari akumulasi
konsep-konsep dan sikap mental yang dikembangkan oleh seseorang sepanjang
hidupnya, sehingga akhirnya membentuk framework berfikir.
- SUMBER PANDANGAN HIDUP
Pandangan hidup merupakan Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal,
sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran
itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk_yang disebut pandangan
hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Pandangan hidup artinya pendapat
atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di
dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia
berdasaikan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.[12]
Sumber pandangan hidup dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Pandangan
hidup yang bersumber dari agama (pandangan hidup muslim). Pandangan hidup ini
mempunyai kebenaran mutlak. Sebagai contoh pandangan Muslim (orang islam)
bersumber dari al-Qur’an dan sunnah Rasul (sikap, perkataan, dan perbuatan Nabi
Muhammad SAW). Dengan demikian maka pandangan hidup Muslim adalah kesetiannya
kepada islam tentang berbagai masalah asasi hidup manusia.
2. Pandangan
hidup yang bersumber dari Ideologi merupakan abstraksi dari nilai-nilai budaya
suatu Negara atau bangsa. Misalnya, ideology pancasila.
3. Pandangan
hidup yang bersumber dari hasil perenungan seseorang sehingga dapat merupakan
ajaran atau etika untuk hidup. Misalnya, alitan kepercayaan.[13]
Pandangan hidup Muslim yang didasari oleh ajaran agama menempati posisi
sentral, yakni orang yang hormat dan tunduk kepada nilai-nilai agama yang
diyakininya, melalui figure Ulama Kharismatik, atau menurut kitab suci. Menurut
ajaran Islam, tujuan hidup manusia ialah untuk menggapai ridha Allah.[14]
- LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup, akan tetapi harus mempunyai
langkah-langkah dalam berpandangan hidup. Dalam islam mengenal adanya Al-Qur’an
dan Al-Hadis untuk menjadi pedoman dalam kehidupan manusia sehari.
Sebagai makhluk yang braktivitas baik fisik maupun fisiologis pasti
mempunyai objek yang yang mendorong kita untuk beraktivitas. Manusia pasti
mempunyai pandangan hidup bagaimanapun bentuknya. Akan tetapi yang terpenting
kita seharusnya mempunyai langkah-langka berpandangan hidup ini. Adapun
langkah-langkah itu adalah sebagai berikut:
1. Mengenal,
yaitu suatu pedoman yang digunakan oleh manusia untuk mencari jalan hidup di
dunia dan dia akhirat.
2. Mengerti,
maksudnya mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Karena dengan mengerti
ada kecenderungan untuk tunduk pada pandangan hidup itu dan cenderung mengikuti
apa yang terdapat pada pandangan hidup itu.
3. Menghayati,
yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan.
4. Meyakini,
berarti secara langsung ada penerimaan dengan ikhlas terhadap pandangan hidup.
Keyakinan ini memegang peranan penting dalam tingkah laku, misalnya umat islam
harus yakin bahwa Allah itu maha diatas segalanya.
5. Mengabdi,
merupakan suatu hal yang penting daam menghayati dan meyakini sesuatu yang
telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih orang lain.
Pengabdian ini hendaknya dijadikan pakaiannya, baik dalam waktu tentram
lebih-lebih bila menghadapi hambatan, tantangan dan sebagainya.
6. Mengamankan,
langkah ini merupakan langkah terakhir.[15]
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Pembahasan tentang teori pandangan hidup diatas diharapkan dapat
menggambarkan bahwa Islam adalah agama dan pandangan hidup yang secara
konseptual dapat dibedakan dari pandangan hidup lain. Secara definitif telah
dibuktikan pula bahwa Islam sebagai pandangan hidup dapat diedentifikasi
melalui berbagai macam pendekatan Diantara poin yang terpenting yang
menggambarkan Islam sebagai pandangan hidup adalah bahwa ia mempunyai
konsep-konsep kunci yang berasal dari dalam tradisinya sendiri dan berbeda secara
diametris dari konsep-konsep dalam pandangan hidup lainnya.
Jika konsep-konsep dalam pandangan hidup Islam itu dibingkai dalam
susunan yang sistemik dan saling berkaitan antara satu dengan lainnya serta
membentuk suatu keseluruhan yang integral, maka ia akan menjadi framework
pemikiran yang mempunyai peran epistemologis dalam mekanisme penerimaan atau
penolakan konsep-konsep asing yang bersentuhan dengan pemikiran Islam. Inilah
sebenarnya pandangan hidup Islam itu. Pada dataran praktis dalam konteks perang
pemikiran dewasa ini, pandangan hidup Islam yang telah menjadi framework
pemikiran seorang Muslim dapat menjadi filter bagi menguji apakah suatu
pemikiran itu berasal dari tradisi Islam atau berasal dari tradisi asing yang
merusak.
- SARAN
Dari pemaparan makalah diatas,
penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut:
1.
Islam
merupakan agama yang diridhoi Allah, maka tidak selayaknya sebagai umat islam
memusuhi dan menganggap salah manusia yang mempunyai pandangan hidup yang
berbeda dari kita, karna kita semua adalah saudara.
2.
Memulai
hidup dengan hal yang positif, rendah hati dan rasa syukur. Semua itu adalah
kunci kebahagiaan dalam hidup. Konseplah hidupmu mulai detik sekarang.
3.
Jangan
pernah menganggap kegagalan dalam hidup adalah sebuah ahir perjalanan, tetapi
itu adalah wujud rahasia kesuksesan untuk lebih semangat maju ke depan. Tuhan takkan pernah salah,
beliau selalu bersma kita dan jangan pernah menyerah.
4.
Jadikanlah
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, jangan pernah sekali-kali melailaikannya, semua
rahasia ada didalamnya yang tak pernah lekang oleh waktu dan arus modernisasi
zaman.
DAFTAR PUSTAKA
Angga, Sumber Pandangan Hidup dan Pengertian
Ideologi
Djoko Hamid
Fahmy, 2004, Islam Sebagai Pandangan
Hidup (kajian Teoritis Dalam Merespon Perang Pemikiran)
Hamid Fahmi Zarkasih, 2007, Seputar Pemikiran Islam.
Irfan Arif Prasetyo, 25/03/2011. Sumber-sumber
Pandangan Hidup,. http://sinar-manusiadanpandanganhidup.blogspot.com
Mustopo Habib, 1988, Ilmu Budaya
Dasar Kumpulan Essay-Manusia dan Budaya, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya.
Notowidagdo Rohiman ,2000, Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan Al-Qur’an dan
Hadis: PT. Grafindo Persada, Jakarta.
Widagdho Djoko, 2008, Ibadah Budaya Dasar, Bina
Aksara, Jakarta.
Zarkasyi, 2007, Seputar Pemikiran Islam.
Zuhairini, dkk, 1995, Filsafat Pendidikan Islam, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.
[1]
Hamid Fahmi Zarkasih, Seputar Pemikiran
Islam, 09 Juli 2007.
[2] Meluruskan Pengertian I9slam yang
Sebenarnya, tgl 22/03/10. Download tgl 05/04/11. 12:04
[3]
Hamid Fahmy Zarkasyi, Seputar Pemikiran
Islam, 09 Juli 2007
[4] Zuhairini, dkk, Filsafat
Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara,1995) cet Ke 2, hal 75
[5] Djoko Widagdho, Ibadah
Budaya Dasar, (Jakarta:
Bina Aksara, 2008) cet 11, hal 126.
[6] Habib Mustopo, Ilmu
Budaya Dasar Kumpulan Essay-Manusia dan Budaya, (Surabaya: Usaha Nasional,
cet 6, 1988) hal 173
[7] Penjelasan al-Attas tentang konsep worldview Islam dan
penjabaran elemen-elemen asasnya terdapat dalam karyanya Prolegomena to The
Metaphysics of Islam. Pendahuluan buku ini menjelaskan ciri-ciri khusus
pandangan hidup Islam yang berbeda dari pandangan hidup Barat. Teori ini
kemudian mendapat penjelasan lebih detail dalam kaitannya dengan timbulnya
sains dan tradisi intelelktual Islam, dari Professor Alparslan. Professor Alparslan yang telah lama mengkaji teori
worldview dalam kaitannya dengan sains dan sistim pemikiran, kemudian menulis
risalah berjudul Islamic Science Towards definition, .untuk proses perjalanan
pengkajiannya itu lihat “acknowledgement” hal. v. al-Attas, SMN, Prolegomena,
lihat “Introduction” 1-37. Cf. Al-Attas, S.M.N., “Opening Address, The
Worldview of Islam, an Outline” in Sharifah Shifa al-Attas, Islam and The
Challenge of Modernity, Historical and Contemporary Contexts, ISTAC, Kuala Lumpur, 1996, 28-29.
[8] Al-Attas
menyebut pandangan ini sebagai “artificial coherence” karena ia tidak bersifat
alami dalam konteks hakekat fitrah
manusia, karena itu sifatnya selalu berubah dengan perubahan sosial.
[9] Hamid Fahmy Zarkasyi, Islam Sebagai Pandangan Hidup(kajian Teoritis Dalam Merespon Perang
Pemikiran), 26 oktober 2004, tgl download 11/04/2011. 10:45
[10]
Djoko Widagdho, Op cit, hal 143
[11]
QS. Fushilat ayat 31
[12] Irfan Arif Prasetyo, Sumber-sumber Pandangan Hidup, 25/03/2011. http://sinar- manusiadanpandanganhidup.blogspot.com/
, tgl download 11/04/2011. 10:30
[13] Rohiman Notowidagdo, Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis, (Jakarta: PT. Grafindo
Persada, 2000) cet ke-3, hal 152-153
[14] Angga, Sumber
Pandangan Hidup dan Pengertian Ideologi, 30/03/2011. tgl Download
11/04/2011. 10:45
[15] Op cit, hal 174-178.
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
ReplyDeleteSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Menyediakan Deposit Via Pulsa TELKOMSEL / XL
Dompet Digital OVO, DANA, LINK AJA, GOPAY
Link Alternatif :
www.arenakartu.org
100% Memuaskan ^-^