Tuesday, April 19, 2016

ISLAM DAN TANGGUNG JAWAB




Oleh : Rahmad Fitriyanto


BAB 1
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Pada hakikatnya manusia hidup di dunia ini harus mempunyai kesadaran akan tanggung jawabnya sebagai manusia. Manusia di dalam hidupnya di samping sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial. Di mana dalam kehidupannya di bebani tanggung jawab, mempunyai hak dan kewajiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan. Salah satunya, dapat kita artikan bahwa tanggung jawab itu adalah kesadaran manusia atau seseorang atas tingkah laku dan perbuatannya baik yang disengaja maupun yang tidak.

Secara sadar kita akan mengetahui bahwa tanggung jawab yang kita emban di dunia sungguh besar dan bila kita jalani dengan hati yang ikhlas dan penuh semangat akan terasa ringan. Tetapi bila kita menjalani tanggung jawab itu dengan bermalas-malasan niscaya yang ada hanya membenani kepala dan hidup.
Dalam hukum, tanggung jawab sangat terkait dengan hak dan kewajiban. Islam menganjurkan tanggung jawab agar mampu mengendalikan diri dari tindakan melampaui batas kewajaran dan kemanusiaan. Tanggung jawab bersifat luas karena mencakup hubungan manusia dengan manusia, lingkungan dan Tuhannya.

B.      RUMUSAN MASALAH
  1. Apa pengertian dari tanggung jawab?
  2. Apa sajakah macam-macam tanggung jawab itu?
  3. Bagaimanakah Islam dan tanggung jawab itu?

BAB 2
PEMBAHASAN

A.       Pengertian Tanggung Jawab
Menurut kamus besar bahasa Indonesia. Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab merupakan berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya sebagai kesadaran dan kewajibannya. Sedang pengertian tanggung jawab menurut ensiklopedia umum adalah kewajiban dalam melakukan tugas tertentu.[1]  Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang. Seperti wewenang, tanggung jawab juga membentuk tertentu antara pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang. Menurut WJS. Poerwodarminto tanggung jawab adalah sesuatu yang menjadi kewajiban untuk dilaksanakan, dibalas, dan sebagainya.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab atau berbudaya. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik, atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian dan pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Allah swt.
Dengan demikian kalau terjadi sesuatu maka seseorang yang dibebani tanggung jawab wajib menanggung segala sesuatunya. Oleh karena itu, manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang dapat menyatakan diri sendiri bahwa tindakannya itu baik dalam arti menurut norma umum, sebab baik menurut seseorang belum tentu baik menurut pendapat orang lain apa yang dikatakan baik menurut pendapat dirinya ternyata ditolak oleh orang lain.
B.        Macam-macam Tanggung Jawab
Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, lalu dikenan beberapa tanggung jawab, yaitu :
a.         Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri[2]
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengambangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan menganai dirinya sendiri, menurut sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral namun manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri angan angan sendiri sebagai perwujudan dari pendapat perasaan dan angan angan masnusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tak luput dari kesalahan, kekeliruan baik disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu, manusia harus bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Contoh tanggung jawab terhadap diri sendiri adalah bahwa manusia mencari makan, tidak lain karena adanya tanggung jawab terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya.
b.         Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan Masyarakat kecil, keluarga terdiri dari suami-istri , ayah ibu dan anak anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkun nama baik keluarga tapi ketangung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan pendidikan dan kehidupan.[3]
Contoh tanggung jawab terhadap keluarga adalah seorang ayah yang mencari nafkah dengan bekarja sebagai buruh bangunan untuk menghidupi keluarganya.
c.          Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusai tidak bisa hidup tanoa bantuan omanusia lain, sesua dengan kedudukannya sebagai mahluk social. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga mdengan demikian manusia disisni merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat lain agat dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkat lkau dan perbuatannya harus dipertaggung jawabkan kepada masyarakat.
Contoh tanggung jawab terhadap masyarakat. Seseorang yang menyediakan rumahnya sebagai tempat pelacuran pada lingkungan masyarakat yang baik-baik, apa pun alasannya tindakan ini termasuk tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat, karena secara moral psikologis akan merusak masa depan generasi penerusnya di lingkungan masyarakat tersebut. Langsung atau tidak langsun tindakan ini akan mempengaruhi kehidupan masyarakat di daerah sekitar tempat itu.
d.         Tanggung Jawab Kepada Bangsa/Negeri
Bahwa setiap manusia adalah warga Negara suatu Negara dalam berpikir, berbuat, bertindak, ertingkah laku manusia terikat oleh norma norma atau ukuran ukuran yang dibuat oleh Negara. Manusia tidak dapat berbuat semuanya sendiri bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.
Contohnya, dalam novel, karya Mochtar Lubis, Guru Isa yang terkenal dengan guru yang baik, terpaksa mencuri barang milik sekolah demi mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Perbuatan ini harus pula dipertanggungjawabankan kepada pemerintah. Kalau perbuatannya diketahui, ia harud berurusan dengaan pihak kepolisian dan pengadilan.
e.          Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Allah menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Allah. Sehingga dikatakan tindakan manusia tidak lepas dari hukuman-hukuman Allah. Yang diruangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman hukuman  tersebut akan segera diperingatkan oleh Allah dan jika peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraikan maka Allah akan menurunkan azab. Sebab dengan mengabaikan perintah perintah Allah. Berarti meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan terhadap Allah sebagai Penciptanya. Bahkan untuk memenuhi tanggungjawabnya manusia harus berkorban.
Contohnya Fir’aun mendapat kutuk dari Allah karena menentang Allah dengan tidak mengindahkan peringatan Allah melalui Nabi Musa, bahkan ia memusuhinya. Tindakan ini merupakan contoh dari manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap Allah sebagai Penciptanya.
C.       Islam Dan Tanggung Jawab
Kehebatan umat muslim adalah apabila saling satu hati, saling tolong menolong satu sama lain dan saling mengajak kepada kebaikan. Muslim yang muda senantiasa menghormati yang tua, dan yang tua menyayangi yang muda, serta menghargai sesama. Dengan saling memuliakan satu sama lain maka muslim akan dimuliakan oleh Allah Swt. Kekuatan umat Islam adalah jika umat Islam saling satu hati dan bersatu mengajak kepada ketaatan. Kerendahan umat Islam adalah jika umat Islam saling menghina dan saling menjatuhkan sama lain bagaikan hewan.
Bahwa dalam diri setiap muslim ada satu kalimat yang agung yaitu "Laa Ilaaha illallaah". Kalimat Suci inilah yang menyatukan semua muslim di seluruh belahan dunia manapun. Dengan kemuliaan dan ketinggian kalimat ini Allah telah satukan dalam diri setiap muslim. Kalimat ini lebih berat dari tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi. Dengan Kalimat ini setiap diri muslim berhak atas surga Allah Ta’ala. Walau hanya seberat biji dzarah atau sebesar debu maka muslim akan mendapatkan haknya, yakni surga Allah Swt. Tak ada manusia manapun yang mau membeli emas seberat debu atau intan berlian sebesar debu, namun Allah membeli iman setiap manusia walau seberat debu. Inilah kehebatan kalimat ini. Dengan kalimat ini maka manusia akan Allah selamatkan. Dengan kalimat ini manusia akan Allah Ta’ala muliakan. Jika saja Fir’aun memiliki kalimat ini walau satu titik debu yang paling kecil maka tidak akan Allah tenggelamkan dalam lautan. Jika saja Namrud memiliki kalimat ini walau seberat atom maka tidak akan Allah Ta’ala binasakan. Kalimat inilah yang telah menggetarkan tiang-tiang Arsy Allah Swt. Dengan kalimat inilah yang telah menghancurkan kerajaan besar Rum dan Parsi. Kalimat inilah yang paling dikhawatirkan oleh kafri-kafir Quraish ketika Rasulullaah Saw. buat kerja dakwah.
Kita mesti ajak semua manusia kepada kalimat ini. Karena dalam diri kita ada satu tanggung jawab yang sangat besar, yakni mengajak diri  kita dan semua manusia kepada kalimat ini. Karena dengan kalimat inilah yang akan menyelamatkan dan menyatukan semua manusia.  Lantas mengapa muslim berpecah belah dan bercerai berai? Karena muslim saat ini tidak mengajak kepada kalimat ini. Hampir sebagian besar muslim saling mengajak kepada perkara yang lain. Kita umat Islam telah mengajak satu sama lain kepada selain Allah. Kita umat Islam saling membesarkan kelompoknya, membesarkan golongannya, membesarkan dunianya, dan membesarkan kepentingannya masing-masing. Segala sesuatu selain Allah lemah. Hanya Allah Yang Maha Kuat. Maka Hanya Allah saja yang dapat menyatukan. Karena dunia dan alam semesta ini Allah lah yang ciptakan. Maka untuk menyatukan hanya dengan cara Allah. Allah telah buat cara menyatukan semua ciptaanya dengan Ketinggian kalimat ini, "Laa Ilaha Illallaah"
Semua mahkluk senantiasa memuji Allah Swt. Langit, bintang-bintang, matahari, bulan, bumi, air, batu, hewan-hewan, tumbuhan, surga, neraka, mizan, shirat dan malaikat-malaikat senantiasa memuji dan takut kepada Kebesaran Allah SWT. Karena semua diciptakan oleh Allah dengan Qudrat-Nya. Namun manusia banyak yang tidak memuji Allah. Banyak manusia yang lupa kepada Allah Swt. Banyak manusia yang ingkar kepada Allah. Sesungguhnya lebih mulia mana manusia dengan makhluk ciptaan Allah yang lain. Manusia adalah sebaik-baik mahkluk ciptaan Allah. Namun manusia sendiri yang justru kalah prestasi dalam memuji Allah dengan mahkluk Allah yang lain. Jika jangkrik dan belalang saja senantiasa berzdikir kepada Allah Swt, Jika semut-semut dan binatang buas memuji dan takut kepada Allah, jika gunung-gunung dan sungai-sungai bergerak atas kehendak Allah maka kenapa manusia tidak memuji dan berdzikir kepada Allah. Dan kenapa manusia senantiasa melupakan dan tidak mentaati Allah Swt. Dan kenapa kita umat Islam yang sudah mengikrarkan dirinya menyembah dan taat kepada Allah, senantiasa lupa kepada Allah. Bahwa semua dalam kendali Allah Swt. Tidak ada satu mahlukpun di alam semesta yang lepas dari pandangan Allah Swt. Hati-hati kita senantiasa dalam pengawasan Allah Swt. Saat kita berada di hotel yang mewah atau di dalam gubuk hati kita senantiasa ada pada pengawasan Allah Swt. Saat kita sedang tertidur atau terjaga hati kita ada dalam genggaman Allah Swt. Maka untuk inilah kita diciptakan. Hanya dengan mengagungkan kalimat ini maka manusia akan dimuliakan dan disatukan.
Tanggung jawab yang pertama kali adalah bagaimana hati senantiasa ada keagungan Allah, senantiasa memuji kepada Allah, adanya rasa takut kepada Allah. Jika hati kita belum ada keagungan dan ketakutan kepada Allah ini menandakan iman kita yang lemah. Jika iman lemah maka kita akan mengajak manusia kepada perkara selain Allah. Bahkan jika iman tidak ada maka kita akan mengajak manusia kepada kemaksiatan kepada Allah. Padahal sebaik-baik manusia adalah karena hatinya. Jika hati baik maka akan baik seluruh amalnya. Inilah yang nabi katakan bahwa di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh amalnya, jika buruk maka buruklah amalnya. Apakah itu, yaitu hati. Pernahkan anda membayangkan bahwa seluruh alam semesta ini, baik dan buruk nya tergantung hati-hati manusia. Jika hati manusia baik maka amal manusia akan baik. Jika amal manusia baik maka Allah akan jaga dunia dan seluruh alam semesta ini. Peredaran matahari, planet-planet, bintang-bintang dan galaksi tergantung dari hati manusia. Hati manusia yang cuma seberat kurang lebih 1,5 kilogram saja justru yang mempengaruhi keadaan alam semesta ini. Adanya bencana dan bencana dikarenakan hati manusia buruk. Hati manusia tidak mengenal Allah bahkan menentang Allah maka Allah utus makhluk lain untuk menghancurkan manusia. Tanah bergetar, Banjir diturunkan dari langit dan bumi, Api dikobarkan, Lahar panas dan lumpur Allah kirim karena manusia bahkan umat Islam sudah tidak mengenal Allah Swt. Bahkan manusia menentang dan bermaksiat kepada Allah. Inilah keadaan kita saat ini.
Apakah kita tidak berpkir bahwa Allah akan musnahkan alam semesta ini jika tidak ada satupun manusia yang kenal kepada Allah Swt. Karena manusia adalah inti dari alam semesta ini ada. Jika masih ada manusia yang menyebut "Allah, Allah"  walau hanya sebutan saja, padahal dia tidak  shalat, dia tidak puasa, zakat, haji ibadah-ibadah lain, maka Allah akan tunda hari kiamat selama 40 tahun. Begitulah dalam satu hadits dikatakan. Namun jika masih ada manusia yang senantiasa memuji Allah, dan menyembah kepada Allah maka alam semesta ini akan Allah jaga. Namun kenapa Allah kirim bencana demi bencana. Ini adalah adzab dan sebagai peringatan kepada manusia agar manusia kembali kepada Allah. Manusia harus kembali pada fitrahnya sebagai hamba, karena untuk ini maksud Allah menciptakan manusia. "Tidak Kuciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku" begitu salah satu dari firman Allah. Bencana-bencana yang Allah kirim adalah sebagai peringatan agar manusia kembali mengenal Allah dan taat kepada Allah.
di akhirat kita tidak akan ditanya berapa banyak uang yang kita kumpulkan untuk keluarga kita. Yang akan ditanya adalah apakah kita sudah sampaikan agama kepada istri dan anak kita, masyarakat dikampung kita, di kota kita dan di seluruh alam. Kita adalah naib Rasulullah Saw. Tugas Rasulullah telah dibebankan kepada kita. Kemuliaan umat akhir jaman adalah karena umat ini memiliki tugas kenabian. Tugas ini tidak Allah berikan kepada umat-umat lain sebelum Rasulullah Saw. Tugas dan tanggung jawab ini telah Allah berikan kepada kita umat Islam akhir jaman. Nabi nabi sebelum Rasulullah telah minta kepada Allah untuk dijadikan umat akhir jaman karena Allah telah muliakan umat akhir jaman ini dengan satu tugas dan tanggung jawab yang besar. Umat akhir jaman akan masuk surga terlebih dahulu sebelum umat - umat lain karena umat ini punya tugas yang demikian besar, yakni mengajak manusia taat kepada Allah. Umat ini dimuliakan Allah karena umat ini punya tugas dakwah. Dakwah ini mesti kita kerjakan dengan sungguh-sungguh dan dengan mengorbankan harta dan diri kita.
Allah berfirman dalam surat Yusuf ayat 108, "Katakanlah (wahai muhammad), Inilah jalanku, yakni mengajak manusia (taat) kepada Allah, dengan hujjah yang nyata, aku dan seluruh pengikutku, Maha suci Allah dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".



BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab mempunyai arti sebagai keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Macam-macam tanggung jawab, tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara, dan tanggung jawab terhadap Tuhan. Dalam diri manusia terdapat tanggung jawab yang besar sebagai makhluk Allah swt yaitu mengajak semua umat manusia menuju jalan yang telah diridloi Allah. Karena hanya itulah satu-satunya jalan yang dapat menyelamatkan manusia dari siksa neraka.


DAFTAR PUSTAKA
Mawardi, Drs., Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar Ilmu Budaya Dasar, CV Pustaka Setia, Bandung, 2009
Mustopo, M. Habib, Ilmu Budaya Dasar Kumpulan Essay – Manusia dan Budaya, Usaha Nasional, Surabaya, 1983
Widagdho, Drs. Djoko, dkk, Ilmu Budaya Dasar, Bumi Aksara, Jakarta, 1999




[1] M. Habib Mustopo, Ilmu Budaya Dasar Kumpulan Essay – Manusia dan Budaya, Usaha Nasional, Surabaya:1983, hal 191
[2] M. Habib Mustopo, Ilmu Budaya Dasar Kumpulan Essay – Manusia dan Budaya, Usaha Nasional, Surabaya:1983, hal 193
[3] Djoko Widagdho dkk, Ilmu Budaya Dasar, Bumi Aksara, Jakarta:1988, hal 147

1 comment:

  1. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Menyediakan Deposit Via Pulsa TELKOMSEL / XL
    Dompet Digital OVO, DANA, LINK AJA, GOPAY
    Link Alternatif :
    www.arenakartu.org
    100% Memuaskan ^-^

    ReplyDelete

Post Terbaru

  اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِ...