Oleh : Rahmad
Fitriyanto
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pada hakikatnya manusia hidup di dunia
ini harus mempunyai kesadaran akan tanggung jawabnya sebagai manusia. Manusia
di dalam hidupnya di samping sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga
merupakan makhluk sosial. Di mana dalam kehidupannya di bebani tanggung jawab,
mempunyai hak dan kewajiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan. Salah
satunya, dapat kita artikan bahwa tanggung jawab itu adalah kesadaran manusia
atau seseorang atas tingkah laku dan perbuatannya baik yang disengaja maupun
yang tidak.
Secara sadar kita akan mengetahui bahwa
tanggung jawab yang kita emban di dunia sungguh besar dan bila kita jalani
dengan hati yang ikhlas dan penuh semangat akan terasa ringan. Tetapi bila kita
menjalani tanggung jawab itu dengan bermalas-malasan niscaya yang ada hanya
membenani kepala dan hidup.
Dalam hukum, tanggung jawab sangat
terkait dengan hak dan kewajiban. Islam menganjurkan tanggung jawab agar mampu
mengendalikan diri dari tindakan melampaui batas kewajaran dan kemanusiaan.
Tanggung jawab bersifat luas karena mencakup hubungan manusia dengan manusia,
lingkungan dan Tuhannya.
B.
RUMUSAN MASALAH
- Apa pengertian dari tanggung jawab?
- Apa sajakah macam-macam tanggung jawab itu?
- Bagaimanakah Islam dan tanggung jawab itu?
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Tanggung Jawab
Menurut kamus besar bahasa Indonesia. Tanggung
jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung
jawab merupakan berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala
sesuatunya sebagai kesadaran dan kewajibannya. Sedang pengertian tanggung jawab
menurut ensiklopedia umum adalah kewajiban dalam melakukan tugas tertentu.[1] Tanggung jawab timbul karena telah diterima
wewenang. Seperti wewenang, tanggung jawab juga membentuk tertentu antara
pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan
wewenang. Menurut WJS. Poerwodarminto tanggung jawab adalah sesuatu yang
menjadi kewajiban untuk dilaksanakan, dibalas, dan sebagainya.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab
atau berbudaya. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat
baik, atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain
memerlukan pengabdian dan pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan
kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan penyuluhan,
keteladanan, dan takwa kepada Allah swt.
Dengan demikian kalau terjadi sesuatu maka
seseorang yang dibebani tanggung jawab wajib menanggung segala sesuatunya. Oleh
karena itu, manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang dapat menyatakan
diri sendiri bahwa tindakannya itu baik dalam arti menurut norma umum, sebab
baik menurut seseorang belum tentu baik menurut pendapat orang lain apa yang
dikatakan baik menurut pendapat dirinya ternyata ditolak oleh orang lain.
B.
Macam-macam Tanggung Jawab
Manusia
itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau keperluan pihak lain. Untuk itu
ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam.
Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut
menentukan yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat
dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini,
lalu dikenan beberapa tanggung jawab, yaitu :
Tanggung jawab terhadap diri sendiri
menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam
mengambangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa
memecahkan masalah-masalah kemanusiaan menganai dirinya sendiri, menurut sifat dasarnya manusia adalah
mahluk bermoral namun manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang
pribadi manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri angan angan
sendiri sebagai perwujudan dari pendapat perasaan dan angan angan masnusia
berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tak luput dari kesalahan,
kekeliruan baik disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu, manusia
harus bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Contoh tanggung jawab
terhadap diri sendiri adalah bahwa manusia mencari makan, tidak lain karena
adanya tanggung jawab terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungkan
hidupnya.
b.
Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan Masyarakat kecil,
keluarga terdiri dari suami-istri , ayah ibu dan anak anak, dan juga orang lain
yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab
kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkun nama baik keluarga tapi
ketangung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan pendidikan dan
kehidupan.[3]
Contoh tanggung jawab terhadap keluarga
adalah seorang ayah yang mencari nafkah dengan bekarja sebagai buruh bangunan
untuk menghidupi keluarganya.
c.
Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusai tidak bisa hidup
tanoa bantuan omanusia lain, sesua dengan kedudukannya sebagai mahluk social.
Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain
tersebut. Sehingga mdengan demikian manusia disisni merupakan anggota
masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat
lain agat dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah
apabila segala tingkat lkau dan perbuatannya harus dipertaggung jawabkan kepada
masyarakat.
Contoh tanggung jawab terhadap masyarakat.
Seseorang yang menyediakan rumahnya sebagai tempat pelacuran pada lingkungan
masyarakat yang baik-baik, apa pun alasannya tindakan ini termasuk tidak
bertanggung jawab terhadap masyarakat, karena secara moral psikologis akan
merusak masa depan generasi penerusnya di lingkungan masyarakat tersebut.
Langsung atau tidak langsun tindakan ini akan mempengaruhi kehidupan masyarakat
di daerah sekitar tempat itu.
d.
Tanggung Jawab Kepada Bangsa/Negeri
Bahwa setiap manusia adalah warga Negara
suatu Negara dalam berpikir, berbuat, bertindak, ertingkah laku manusia terikat
oleh norma norma atau ukuran ukuran yang dibuat oleh Negara. Manusia tidak
dapat berbuat semuanya sendiri bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus
bertanggung jawab kepada Negara.
Contohnya, dalam novel, karya Mochtar
Lubis, Guru Isa yang terkenal dengan guru yang baik, terpaksa mencuri barang
milik sekolah demi mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Perbuatan ini harus
pula dipertanggungjawabankan kepada pemerintah. Kalau perbuatannya diketahui,
ia harud berurusan dengaan pihak kepolisian dan pengadilan.
e.
Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Allah menciptakan manusia di bumi ini bukanlah
tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai
tanggung jawab langsung terhadap Allah. Sehingga dikatakan tindakan manusia tidak lepas dari hukuman-hukuman Allah. Yang diruangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran
dari hukuman hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Allah dan jika peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak
menghiraikan maka Allah akan
menurunkan azab. Sebab dengan
mengabaikan perintah perintah Allah. Berarti meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan terhadap Allah sebagai Penciptanya. Bahkan untuk memenuhi tanggungjawabnya
manusia harus berkorban.
Contohnya Fir’aun mendapat kutuk dari Allah karena menentang Allah dengan tidak mengindahkan peringatan Allah melalui Nabi Musa, bahkan ia memusuhinya.
Tindakan ini merupakan contoh dari manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap Allah sebagai Penciptanya.
C.
Islam
Dan Tanggung Jawab
Kehebatan umat muslim adalah apabila saling satu hati, saling
tolong menolong satu sama lain dan saling mengajak kepada kebaikan. Muslim yang
muda senantiasa menghormati yang tua, dan yang tua menyayangi yang muda, serta
menghargai sesama. Dengan saling memuliakan satu sama lain maka muslim akan
dimuliakan oleh Allah Swt. Kekuatan umat Islam adalah jika umat Islam saling satu hati dan bersatu mengajak kepada
ketaatan. Kerendahan umat Islam adalah jika umat Islam saling menghina dan
saling menjatuhkan sama lain bagaikan hewan.
Bahwa dalam diri setiap muslim ada satu
kalimat yang agung yaitu "Laa Ilaaha
illallaah".
Kalimat Suci inilah yang menyatukan semua muslim di seluruh belahan dunia manapun.
Dengan kemuliaan dan ketinggian kalimat ini Allah telah satukan dalam diri
setiap muslim. Kalimat ini lebih berat dari tujuh lapis langit dan tujuh lapis
bumi. Dengan Kalimat ini setiap diri muslim berhak atas surga Allah Ta’ala.
Walau hanya seberat biji dzarah atau sebesar debu maka muslim akan mendapatkan
haknya, yakni surga Allah Swt. Tak ada manusia manapun yang mau membeli emas
seberat debu atau intan berlian sebesar debu, namun Allah membeli iman setiap
manusia walau seberat debu. Inilah kehebatan kalimat ini. Dengan kalimat ini
maka manusia akan Allah selamatkan. Dengan kalimat ini manusia akan Allah
Ta’ala muliakan. Jika saja Fir’aun memiliki kalimat ini walau satu titik debu
yang paling kecil maka tidak akan Allah tenggelamkan dalam lautan. Jika saja
Namrud memiliki kalimat ini
walau seberat atom maka tidak akan Allah Ta’ala binasakan. Kalimat inilah yang
telah menggetarkan tiang-tiang Arsy Allah Swt. Dengan kalimat inilah yang telah
menghancurkan kerajaan besar Rum dan Parsi. Kalimat inilah yang paling
dikhawatirkan oleh kafri-kafir Quraish ketika Rasulullaah Saw. buat kerja
dakwah.
Kita mesti ajak semua manusia kepada
kalimat ini. Karena dalam diri kita ada satu tanggung jawab yang sangat besar,
yakni mengajak diri kita dan semua manusia kepada kalimat ini. Karena
dengan kalimat inilah yang akan menyelamatkan dan menyatukan semua
manusia. Lantas mengapa muslim berpecah belah dan bercerai berai? Karena
muslim saat ini tidak mengajak kepada kalimat ini. Hampir sebagian besar muslim
saling mengajak kepada perkara yang lain. Kita umat Islam telah mengajak satu
sama lain kepada selain Allah. Kita umat Islam saling membesarkan kelompoknya,
membesarkan golongannya, membesarkan dunianya, dan membesarkan kepentingannya
masing-masing. Segala sesuatu selain Allah lemah. Hanya Allah Yang Maha Kuat.
Maka Hanya Allah saja yang dapat menyatukan. Karena dunia dan alam semesta ini
Allah lah yang ciptakan. Maka untuk menyatukan hanya dengan cara Allah. Allah
telah buat cara menyatukan semua ciptaanya dengan Ketinggian kalimat ini,
"Laa
Ilaha Illallaah"
Semua mahkluk senantiasa memuji Allah Swt.
Langit, bintang-bintang, matahari, bulan, bumi, air, batu, hewan-hewan,
tumbuhan, surga, neraka, mizan, shirat dan malaikat-malaikat senantiasa memuji
dan takut kepada Kebesaran Allah SWT. Karena semua diciptakan oleh Allah dengan
Qudrat-Nya. Namun manusia banyak yang tidak memuji Allah. Banyak manusia yang
lupa kepada Allah Swt. Banyak manusia yang ingkar kepada Allah. Sesungguhnya
lebih mulia mana manusia dengan makhluk ciptaan Allah yang lain. Manusia adalah
sebaik-baik mahkluk ciptaan Allah. Namun manusia sendiri yang justru kalah
prestasi dalam memuji Allah dengan mahkluk Allah yang lain. Jika jangkrik dan
belalang saja senantiasa berzdikir kepada Allah Swt, Jika semut-semut dan
binatang buas memuji dan takut kepada Allah, jika gunung-gunung dan
sungai-sungai bergerak atas kehendak Allah maka kenapa manusia tidak memuji dan
berdzikir kepada Allah. Dan kenapa manusia senantiasa melupakan dan tidak
mentaati Allah Swt. Dan kenapa kita umat Islam yang sudah mengikrarkan dirinya
menyembah dan taat kepada Allah, senantiasa lupa kepada Allah. Bahwa semua
dalam kendali Allah Swt. Tidak ada satu mahlukpun di alam semesta yang lepas
dari pandangan Allah Swt. Hati-hati kita senantiasa dalam pengawasan Allah Swt.
Saat kita berada di hotel yang mewah atau di dalam gubuk hati kita senantiasa
ada pada pengawasan Allah Swt. Saat kita sedang tertidur atau terjaga hati kita
ada dalam genggaman Allah Swt. Maka untuk inilah kita diciptakan. Hanya dengan
mengagungkan kalimat ini maka manusia akan dimuliakan dan disatukan.
Tanggung jawab yang pertama kali adalah
bagaimana hati senantiasa ada keagungan Allah, senantiasa memuji kepada Allah, adanya rasa takut kepada Allah. Jika hati kita belum ada
keagungan dan ketakutan kepada Allah ini menandakan iman kita yang lemah. Jika
iman lemah maka kita akan mengajak manusia kepada perkara selain Allah. Bahkan
jika iman tidak ada maka kita akan mengajak manusia kepada kemaksiatan kepada
Allah. Padahal sebaik-baik manusia adalah karena hatinya. Jika hati baik maka
akan baik seluruh amalnya. Inilah yang nabi katakan bahwa di dalam tubuh
manusia ada segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh amalnya, jika buruk
maka buruklah amalnya. Apakah itu, yaitu hati. Pernahkan anda membayangkan
bahwa seluruh alam semesta ini, baik dan buruk nya tergantung hati-hati
manusia. Jika hati manusia baik maka amal manusia akan baik. Jika amal manusia
baik maka Allah akan jaga dunia dan seluruh alam semesta ini. Peredaran
matahari, planet-planet, bintang-bintang dan galaksi tergantung dari hati
manusia. Hati manusia yang cuma seberat kurang lebih 1,5 kilogram saja justru
yang mempengaruhi keadaan alam semesta ini. Adanya bencana dan bencana
dikarenakan hati manusia buruk. Hati manusia tidak mengenal Allah bahkan
menentang Allah maka Allah utus makhluk lain untuk menghancurkan manusia. Tanah
bergetar, Banjir diturunkan dari langit dan bumi, Api dikobarkan, Lahar panas
dan lumpur Allah kirim karena manusia bahkan umat Islam sudah tidak mengenal
Allah Swt. Bahkan manusia menentang dan bermaksiat kepada Allah. Inilah keadaan
kita saat ini.
Apakah kita tidak berpkir bahwa Allah akan
musnahkan alam semesta ini jika tidak ada satupun manusia yang kenal kepada
Allah Swt. Karena manusia adalah inti dari alam semesta ini ada. Jika masih ada
manusia yang menyebut "Allah, Allah" walau hanya sebutan saja,
padahal dia tidak shalat, dia tidak puasa, zakat, haji ibadah-ibadah
lain, maka Allah akan tunda hari kiamat selama 40 tahun. Begitulah dalam satu
hadits dikatakan. Namun jika masih ada manusia yang senantiasa memuji Allah,
dan menyembah kepada Allah maka alam semesta ini akan Allah jaga. Namun kenapa
Allah kirim bencana demi bencana. Ini adalah adzab dan sebagai peringatan
kepada manusia agar manusia kembali kepada Allah. Manusia harus kembali pada
fitrahnya sebagai hamba, karena untuk ini maksud Allah menciptakan manusia.
"Tidak Kuciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah
kepada-Ku" begitu salah satu dari firman Allah. Bencana-bencana yang Allah kirim adalah
sebagai peringatan agar manusia kembali mengenal Allah dan taat kepada Allah.
di akhirat kita tidak akan ditanya
berapa banyak uang yang kita kumpulkan untuk keluarga kita. Yang akan ditanya
adalah apakah kita sudah sampaikan agama kepada istri dan anak kita, masyarakat
dikampung kita, di kota kita dan di seluruh alam. Kita adalah naib Rasulullah
Saw. Tugas Rasulullah telah dibebankan kepada kita. Kemuliaan umat akhir jaman
adalah karena umat ini memiliki tugas kenabian. Tugas ini tidak Allah berikan
kepada umat-umat lain sebelum Rasulullah Saw. Tugas dan tanggung jawab ini
telah Allah berikan kepada kita umat Islam akhir jaman. Nabi nabi sebelum
Rasulullah telah minta kepada Allah untuk dijadikan umat akhir jaman karena
Allah telah muliakan umat akhir jaman ini dengan satu tugas dan tanggung jawab
yang besar. Umat akhir jaman akan masuk surga terlebih dahulu sebelum umat - umat
lain karena umat ini punya tugas yang demikian besar, yakni mengajak manusia
taat kepada Allah. Umat ini dimuliakan Allah karena umat ini punya tugas
dakwah. Dakwah ini mesti kita kerjakan dengan sungguh-sungguh dan dengan
mengorbankan harta dan diri kita.
Allah berfirman dalam surat Yusuf
ayat 108, "Katakanlah (wahai
muhammad), Inilah jalanku, yakni mengajak manusia (taat) kepada Allah, dengan
hujjah yang nyata, aku dan seluruh pengikutku, Maha suci Allah dan aku tiada
termasuk orang-orang yang musyrik".
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab mempunyai arti
sebagai keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya. Macam-macam
tanggung jawab,
tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara,
dan tanggung jawab terhadap Tuhan. Dalam
diri manusia terdapat tanggung jawab yang besar sebagai makhluk Allah swt yaitu
mengajak semua umat manusia menuju jalan yang telah diridloi Allah. Karena
hanya itulah satu-satunya jalan yang dapat menyelamatkan manusia dari siksa
neraka.
DAFTAR PUSTAKA
Mawardi,
Drs., Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial
Dasar Ilmu Budaya Dasar, CV Pustaka Setia, Bandung, 2009
Mustopo,
M. Habib, Ilmu Budaya Dasar Kumpulan
Essay – Manusia dan Budaya, Usaha Nasional, Surabaya, 1983
Widagdho, Drs. Djoko, dkk, Ilmu Budaya Dasar, Bumi Aksara, Jakarta,
1999
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
ReplyDeleteSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Menyediakan Deposit Via Pulsa TELKOMSEL / XL
Dompet Digital OVO, DANA, LINK AJA, GOPAY
Link Alternatif :
www.arenakartu.org
100% Memuaskan ^-^