Tuesday, April 19, 2016

Sejarah Pendidikan Islam



Oleh : Rahmad Fitriyanto

 Pengertian Sejarah
Kata sejarah secara etimologi dapat diungkapkan dalam bahasa Arab yaitu Tarikh, sirah atau ilmu tarikh, yang maknanya ketentuan masa atau waktu, sedang ilmu tarikh berarti ilmu yang mengandung atau yang membahas penyebutan peristiwa dan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut. Dalam bahasa inggris sejarah dapat disebut dengan history yang berarti uraian secara tertib tentang kejadian-kejadian masa lampau (orderly descriphon of past even)

Adapun secara terminologi berarti sejumlah keadaan dan peristiwa yang terjadi di masa lampau dan benar-benar terjadi pada diri individu dan masyarakat sebagaimana benar-benar terjadi pada kenyataan-kenyataan alam dan manusia[1]. Sedangkan pengertian yang lain sejarah juga mencakup perjalanan hidup manusia dalam mengisi perkembangan dunia dari masa ke masa karena sejarah mempunyai arti dan bernilai sehingga manusia dapat membuat sejarah sendiri dan sejarah pun membentuk manusia.
A.    Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan Islam yaitu suatu proses bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani, dan akal peserta didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik. Karena ia merupakan sebagai alat yang dapat difungsikan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia (sebagai makhluk pribadi dan sosial) kepada titik optimal kemampuannya untuk memperoleh kesejateraan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat. Dalam hal ini, maka kedayagunaan pendidik sebagai alat pembayaran sangat bergantung pada pemegang alat kunci yang banyak menentukan keberhasilan proses pendidikan, yang telah berkembang di berbagai daerah dari sistem yang paling sederhana menuju sistem pendidikan islam yang modern. Dalam perkembangan pendidikan islam didalam sejarahnya menunjukan perkembangan dalam subsistem yang bersifat operasional dan teknis terutama tentang metode, alat-alat dan bentuk kelembagaan adapun hal yang menjadi dasar dan tujuan pendidikan islam tetap dapat dipertahankan sesuai dengan ajaran islam dalam Al-Qur’an dan As-Sunnan[2].
Dari berbagai pengertian pendidikan islam dapat kita simpulkan bahwa pendidikan islam adalah proses bimbingan dari pendidik yang mengarahkan anak didiknya kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan dan terbentuknya pribadi muslim yang baik.
Dari pengertian sejarah dan pendidikan islam maka dapat dirumuskan pengertian tentang sejarah pendidikan islam atau tarihut Tarbiyah islamiyah dalam buku Zuhairini yaitu:
1.      keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari waktu ke waktu yang lain, sejak zaman lahirnya islam sampai dengan masa sekarang.
2.      Cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam, baik dari segi ide dan konsepsi maupun segi institusi dan operasionalisasi sejak zaman nabi Muhammad saw sampai sekarang[3].
Dra. Hasbullah merumuskan bahwa sejarah pendidikan islam yaitu:
1.    catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dari sejak lahirnya sampai sekarang.
2.      Suatu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam baik dari segi gagasan atau ide-ide, konsep, lembaga maupun opersinalisasi sejak zaman nabi Muhammad hingga saat ini[4].
Dari dua sumber yang merumuskan sejarah pendidikan islam dapat disimpulkan bahwa kedua penjelasan memiliki maksud yang sama yaitu peristiwa atau cabang ilmu pengetahuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dari segi ide, konsep, lembaga operasionalisasi dari sejak zaman nabi Muhammad saw sampai sekarang.


B.     Ruang Lingkup Sejarah Pendidikan Islam
  1. Obyek
Obyek kajian sejarah pendidikan islam adalah fakta-fakta pendidikan islam berupa informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam baik formal, informal dan non formal. Dengan demikian akan diproleh apa yang disebut dengan sejarah serba objek hal ini sejalan dengan peranan agama islam sebagai agama dakwah penyeru kebaikan, pencegah kemungkaran, menuju kehidupan yang sejahtera lahir bathin secara material dan spiritual. Namun sebagai cabang dari ilmu pengetahuan, objek sejarah pendidikan islam umumnya tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan dalam objek-objek sejarah pendidikan, seperti mengenai sifat-sifat yang dimilikinya. Dengan kata lain, bersifat menjadi sejarah serba subjek[5].
2.      Metode
Mengenai metode sejarah pendidikan islam, walaupun terdapat hal-hal yang sifatnya khusus, berlaku kaidah-kaidah yang ada dalam penulisan sejarah. Kebiasaan dari penelitian dan penulisan sejarah meliputi suatu perpaduan khusus keterampilan intelektual. Sejarahwan harus menguasai alat-alat analisis untuk menilai kebenaran materi-materi sebenarnya, dan perpaduan untuk mengumpulkan dan menafsirkan materi-materi tersebut kedalam kisah yang penuh makna, sebagai seorang ahli, sejarahwan harus mempunyai sesuatu kerangka berpikir kritis baik dalam mengkaji materi maupun dalam menggunakan sumber-sumbernya[6].
Untuk memahami sejarah pendidikan islam diperlukan suatu pendekatan atau metode yang bisa ditempuh adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode komparatif dan metode analisis sistensis.
Dengan metode deskriptif, ajaran-ajaran islam yang dibawa oleh Rosulullah saw yang termaktub dalam Al-Qur’an dijelaskan oleh As-sunnah , khususnya yang langsung berkaitan dengan pendidikan islam dapat dilukiskan dan dijelaskan sebagaimana adanya. Pada saatnya dengan cara ini maka yang terkandung dalam ajaran islam dapat dipahami.
Metode komparatif mencoba membandingkan antara tujuan ajaran islam tentang pendidikan dan tuntunan fakta-fakta pendidikan yang hidup dan berkembang pada masa dan tempat tertentu. Dengan metode ini dapat diketahui persamaan dan perbedaan yang ada pada dua hal tersebut sehingga dapat diajukan pemecahan yang mungkin keduanya apabila terjadi kesenjangan.
Metode analisis sinsesis digunakan untuk memberikan analisis terhadap istilah-istilah atau pengertian-pengertian yang diberikan ajaran islam secara kritis, sehingga menunjukkan kelebihan dan kekhasan pendidikan islam. Pada saatnya dengan metode sintesis dapat diperoleh kesimpulan-kesimpulan yang akurat dan cermat dari pembahasan sejarah pendidikan islam. Metode ini dapat pula didayagunakan untuk kepentingan proses pewarisan dan pengembangan budaya umat manusia yang islami[7].
Dalam penggalian dan penulisan sejarah pendidikan islam ada beberapa metode yang dapat dipakai antaranya:
    1. Metode Lisan dengan metode ini pelacakan suatu obyek sejarah dengan menggunakan interview.
    2. Metode Observasi dalam hal ini obyek sejarah diamati secara langsung.
    3. Metode Documenter dimana dengan metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis[8].
C.    Manfaat Sejarah Pendidikan Islam
Dengan mengkaji sejarah akan bisa memperoleh informasi tentang pelaksanaan pendidikan islam dari zaman Rosulullah sampai sekarang mulai dari pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali tentang pendidikan islam. Dari sejarah dapat diketahui segala sesuatu yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan islam dengan segala ide, konsep, intitusi, sistem, dan operasionalisnya yang terjadi dari waktu ke waktu, jadi sejarah pada dasarnya tidak hanya sekedar memberikan romantisme tetapi lebih dari itu merupakan refleksi historis. Dengan demikian belajar sejarah pendidikan islam dapat memberikan semangat (back projecting theory) untuk membuka lembaran dan mengukir kejaya dan kemajuan pendidikan islam yang baru dan lebih baik. Dengan demikian sejarah pendidikan islam sebagai study tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan sejarah pendidikan sudah barang tentu sangat bermanfaat terutama dalam rangka memberikan sumbangan bagi pertumbuhan atau perkembangan pendidikan.
Secara umum sejarah memegang peranan penting bagi kehidupan umat manusia. Hal ini karena sejarah menyimpan atau mengandung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi pertumbuhan serta perkembangan kehidupan umat manusia. Sumber utama ajaran Islam (Al-Qur’an) mengandung cukup banyak nilai-nilai kesejarahan yang langsung dan tidak langsung mengandung makna benar, pelajaran yang sangat tinggi dan pimpinan utama khususnya umat islam. Ilmu tarikh (sejarah) dalam islam menduduki arti penting dan berguna dalam kajian dalam islam. Oleh karena itu kegunaan sejarah pendidikan meliputi dua aspek yaitu kegunaan yang bersifat umum dan yang bersifat akademis.
Sejarah pendidikan islam memiliki kegunaan tersendiri diantaranya sebagai faktor keteladanan, cermin, pembanding, dan perbaikan keadaan. Sebagai faktor keteladanan dapat dimaklumi karena al-Qur’an sebagai sumber ajaran islam banyak mengandung nilai kesejarahan sebagai teladan. Hal ini tersirat dalam Al-Qur’an :
Sesungguhnya telah ada pada diri Rosulullah itu suri tauladan yang baik bagimu sekalian ….( Q.S. Al-Ahzab: 21)
Katakanlah: “jika kamu (benar-benar)mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”……(Q.S. Ali-Imran:31)
…. Dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk (Q.S Al-A’raaf:158)
Berpedoman pada ayat diatas umat islam dapat meneladani proses pendidikan islam semenjak zaman kerasulan Muhammad saw, Khulafaur Rasyidin, ulama-ulama besar dan para pemuka gerakan pendidikan islam.
Sebagai cermin ilmu sejarah berusaha menafsirkan pengalaman masa lampau manusia dalam berbagai kegiatan. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan bahwa tidak semua kagiatan manusia berjalan mulus terkadang menemukan rintangan-rintangan tertentu sehingga dalam proses kegiatannya mendapat sesuatu yang tidak diharapkan, maka kita perlu bercermin atau dengan kata lain mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian masa lampau sehingga tarikh itu bagi masa menjadi cermindan dapat diambil manfaatnya khususnya bagi perkembangan pendidikan islam.
Sebagai pembanding, suatu peristiwa yang berlangsung dari masa ke masa tentu memiliki kesamaan dan kekhususan. Dengan demikian hasil proses pembanding antara masa silam, sekarang, dan yang akan datang diharapkan dapat memberi andil bagi perkembangan pendidikan islam karena sesungguhnya tarikh itu menjadi cermin perbandingan bagi masa yang baru.
Sebagai perbaikan, setelah berusaha menafsirkan pengalaman masa lampau manusia dalam berbagai kegiatan kita berusaha pula untuk memperbaiki keadaan yang sebelumnya kurang konstruktif menjadi lebih konstruktif.
Adapun kegunaan sejarah pendidikan islam yang bersifat akademis diharapkan dapat :
  1. Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang.
  2. Mengambil manfaat dari proses pendidikan islam, guna memecahkan problematika pendidikan islam pada masa kini.
  3. Memiliki sikapn positif terhadap perubahan-perubahan dan pembaharuan-pembaharuan sistem pendidikan islam.
Selain itu sejarah pendidikan islam akan mempunyai kegunaan dalam rangka pembangunan dan pengembangan pendidikan islam. Dalam hal ini, sejarah pendidikan islam akan memberikan arah kemajuan yang pernah dialami sehingga pembangunan dan pengembangan itu tetap berada dalam kerangka pandangan yang utuh dan mendasar[9].
Dari mengkaji sejarah kita dapat memperoleh informasi tentang pelaksaan pendidikan islam dari zaman Rosulullah sampai sekarang, mulai dari pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran dan kebangkitan kembali dari pendidikan islam. Dari sejarah dapat diketahui bagaimana yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan islam dengan segala ide, konsep, institusi, sistem, dan opersionalnya yang terjadi dari waktu ke waktu.
Dalam ajaran islam, pendidikan mendapatkan posisi yang sangat penting dan tinggi karena pendidikan merupakan salah satu perhatian sentral (central attention) masyarakat. Pengalaman pembangunan di negara-negara sudah maju khususnya negara-negara di dunia Barat membuktikan betapa besar peran pendidikan dalam proses pembangunan.
D.    Periodesasi Sejarah Pendidikan Islam
Sejarah pendidikan islam pada hakikatnya tidak terlepas dari sejarah islam. Oleh karenanya, periodesasi pendidikan islam berada dalam periode-periode sejarah islam itu sendiri.
1.      Periode Makkah
Pada fase ini penekanannya tertuju pada Pendidikan tauhid dengan tujuan untuk mengembalikan lagi nilai-nilai diwariskan ibrahim yang telah banyak menyimpang dari yang sebelumnya. Inti warisan tersebut adalah ajaran tauhid.tetapi pada masa nabi ajaran itu telah pudar dalam budaya bangsa arab jahiliyah. Pokok-pokok ajarannya adalah:
a.       Bahwa Allah pencipta alam semesta yang sebenarnya
b.      Bahwa Allah telah memberi nikmat, dan memberikan segala keperluan bagi seluruh hambanya.
c.       Bahwa Allah adalah Raja hari kemudian dan telah memberikan peringatan bahwa segala amal perbuata manusia di sunia akan dipertanggungjawabkan.
d.      Bahwa Allah adalah sesembahan yang sebenarnya dan satu-satunya.
e.       Bahwa Allah penolong yang sebenarnya oleh karenanya hanya kepdanyalah manusia meminta pertolongan.
f.       Bahwa Allahsebenarnay yang membimbingdan memberi petunjuk kepada manusia dalam mengarungi kehidupang yang penuh rintangan ini[10].

2.      Periode Madinah
Pada Fase ini materi pendidikan yang diberikancakupannya lebih kompleks dibandingkan denan pendidikan pada fase Makkah diantara pendidikan islam di Madinah adalah:
a.       Pendidikan ukhuwah (persaudaraan) antara kaum muslimin. Dalam melaksanakan pendidikan ukhuwah ini, nabi bertitik tolak dari struktur kekeluargaan yang ada pada masa itu. Dalam konstitusi Madinah bahwa antara orang beriman tidak boleh membiarkan saudaranya menanggung beban hidup dan utang yang berat diantara sesama mereka. Antara orang beriman satu sama lain haruslah saling membantu dalam menghadapi segala persoalan hidup. Bekerja sama dalam kebaikan dan menolak keburukan.
b.      Pendidikan kesejahteraan sosial. Ditujukan agar Terjaminnya kesejahteraan sosial demi terpenuhinya kebutuhan pokok sehari-hari. Untuk itu, setiap orang harus bekerja.
c.       Pendidikan kesejahteraan keluarga kaum kerabat.yang dimaksud dengan keluarga adalah suami, istri, dan anak-anaknya. Dengan ini nabi berusaha untuk memperbaiki keadaan itu dengan memperkenalkan.dan sekaligus menerpakan sistem kekeluargaan kekeranatan baruyang didasarkan takwa kepada Allah.
d.      Pendidikan hankam (pertahanan dan keamanan dakwah islam.masyarakat akaum muslimin merupakan satu state (negara) dibawah bimbingan nabi muhammad yang mempunyai kedaulatan. Ini merupakan dasar bagi usaha dakwahnya untuk menyiapkan ajaran islam kepada seluruh umat manusia secara bertahap. Setelah masyarakat islam berdaulat dimadinah usaha nabi berkutnya memperluas pengakuan kedaulatan tersebutdengan jalan mengajak kabilah-kabilah disekitar madinah[11].









Daftar Pustaka
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT Raja Garfindo Persada, 1995
Mustafa A., Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999,
Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 2010.
Nizar, Samsul, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2009



[1] Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT Raja Garfindo Persada, 1995, h. 1
[2] A. Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999, h. 11
[3] Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1997, h. 2
[4] Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT Raja Garfindo Persada, 1995, h. 8-9

[5] A. Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999, h. 14.
[6] Ibid,. hlm.14
[7]Ibid,. Hlm. 4
[8]Ibid,. Hlm. 10
[9] Ibid,. Hlm. 5-6
[10] Ibid,. Hlm. 23-25
[11] Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: kencana 2009 hlm.38-39

No comments:

Post a Comment

Post Terbaru

  اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِ...