A.
Konsep Pendidikan menurut Muhammad
Iqbal
B.
Pengembangan Manusia menurut
Muhammad Iqbal
Untuk melihat pemikiran Iqbal dalam hal jati
diri manusia atau tentang eksistensi kita bisa melihatnya dalam puisi
asrar-i-kudhi, dalam antologi puisinya itu ia secara jelas mengungkapkan apa
itu manusia. Secara jelas kita pahami bahwa ia mentransformasikan pikirannya
dalam syair/puisi mengenai manusia, dan hakikat manusia. Dalam puisinya ia
memberi saran kepada manusia agar bisa bertafakur kepada Allah dan menyadari
akan ke-ada-annya. Dari segi konteks kita bisa melihat bahwa Iqbal sangat
terpengaruh oleh pemikiran Nietczhe tentang eksistensi manusia, bagaimana ia
berada sebagai seorang ubermen dari ini juga ia membuat paham tentang manusia
itu sendiri dengan konsep insan-kamil. Selain itu juga kita bisa melihat bahwa
iqbal sangat dipengaruhi dengan pemikiran-pemikiran tasawuf, sehingga selain
mengada sebagai seorang manusia yang dinamis ia juga sebagai seseorang yang
taat beragama.
Faham dinamisme Iqbal berpengaruh besar
terhadap jati diri manusia. Penelusuran terhadap pendapatnya tentang persoalan
ini dapat dilihat dari konsepnya tentang ego, ide sentral dalam pemikiran
filosofisnya. Kata itu diartikan dengan kepribadian. Manusia hidup untuk
mengetahui kepribadiannya serta menguatkan dan mengembangkan bakat-bakatnya,
bukan sebaliknya, yakni melemahkan pribadinya, seperti yang dilakukan oleh para
sufi yang menundukkan jiwa sehingga fana dengan Allah. Pada hakikatnya
menafikan diri bukanlah ajaran Islam karena hakikat hidup adalah bergerak dan
gerak adalah perubahan. Filsafat khudinya tampaknya merupakan reaksi terhadap
kondisi umat Islam yang ketika itu telah dibawa oleh kaum sufi semakin jauh
dari tujuan dan maksud Islam yang sebenarnya. Dengan ajaran khudinya, ia
mengemukakan pandangan yang dinamis tentang kehidupan dunia.
Konsep tentang hakikat ego
(khudi) atau
individualitas merupakan konsep dasar dari filsafat M.Iqbal dan menjadi alas
penopang keseluruhan struktur pemikirannya. Menurut
Iqbal, khudi secara harfiah adalah ego atau self atau individualitas,
merupakan suatu-kesatuan yang riil atau nyata, adalah
pusat dan landasan dari semua kehidupan, merupakan suatu iradah kreatif
yang terarah secara rasional, menjelaskan bahwa hidup
bukanlah suatu arus tak berbentuk, melainkan suatu prinsip kesatuan yang bersifat
mengatur, suatu kegiatan sintesis yang melingkupi serta memusatkan
kecenderungan-kecenderungan yang bercerai-berai dari organisme yang hidup
kearah suatu tujuan konstruktif. Dari segi etika khudi berarti mengendalikan
diri sendiri, harga diri, percaya pada diri sendiri, mempertahankan diri,
bahkan menonjolkan diri, apabila itu perlu demi kepentingan hidup dan kekuatan
untuk tetap membela kebenaran, keadilan dan kewajiban.
Iqbal juga menjelaskan khudi dalam bukunya the
Reconstruction of Religous thought in Islam, bahwa realitas tertinggi sebagai suatu ego, dan
bahwa hanya dari ego tertinggi itulah ego-ego bermula. Tenaga kreatif ego
tertinggi dimana laku dan pikiran adalah identik,
berfungsi sebagai satu kesatuan ego.
Pencarian ego adalah untuk mendapatkan definisi yang
lebih tepat mengenai dirinya. Tindakannya bukan hanya tindakan intelektual,
melainkan suatu tindakan vital yang memperdalam seluruh wujud ego, serta
mempertajam kemauannya dengan keyakinan kreatif, bahwa dirinya ini bukanlah
sesuatu yang hanya melihat atau dikenal melalui konsep demi konsep, melainkan
sesuatu yang harus terus dibangun kembali dengan kerja yang tidak
putus-putusnya.Tujuan terakhir dari ego memberi batasan tentang dirinya dengan
lebih tegas menjadi sesuatu. Kodrat ego, meskipun mempunyai kemampuan
berhubungan dengan ego-ego lain, bersifat terpusat pada dirinya sendiri,
mempunyai lingkungan individualitas khusus yang tidak memungkinkan ego-ego lain
ada di dalamnya jadi suatu ego mempunyai suatu watak yakni sesuatu cara tata
laku yang seragam.
Filsafat Iqbal adalah filsafat yang meletakkan
kepercayaannya kepada manusia yang dilihatnya mempunyai kemungkinan yang tak
terbatas, mempunyai kemauan untuk mengubah dunia dan dirinya sendiri, serta
mempunyai kemampuan untuk ikut memperindah dunia. Telah menjadi tanggung jawab
manusia untuk mengambil bagian dengan cita-cita yang lebih tinggi dari alam
sekitarnya dan turut menentukan nasibnya sendiri. Manusialah yang mengambil
inisiatif menyiapkan diri dalam menghadapi tantangan alam dan mengerahkan
seluruh kekuatannya supaya dapat menggunakan tenaga-tenaga alam itu untuk
tujuan sendiri. Hidup dan kemajuan roh itu tergantung pula pada terbentuknya hubungan
dengan kenyataan hidup yang dihadapinya. Sesungguhnya ilmulah yang mengadakan hubungan-hubungan ini dan ilmu adalah
persepsi-inderawi yang diolah dengan pemahaman dan pengertian. Menurut Iqbal
tidak cukup dengan persepsi inderawi saja tetapi harus dilengkapi dengan ‘fuad
atau ‘qalb yaitu hati. Hati merupakan cara lain dalam berhubungan dengan
kenyataan. Kerja hati adalah untuk menguraikan masalah-masalah kejiwaan, mistik
dan kegaiban.
Iqbal menafsirkan insan al-kamil, atau manusia
utama, setiap manusia potensial adalah suatu mikrokosmos dan insan yang telah
sempurna kerohaniannya menjadi cermin dari sifat-sifat tuhan, sehingga sebagai
orang suci dia menjadi khalifah atau wakil tuhan di muka bumi.
Menurut Iqbal bahwa setiap manusia merupakan suatu
pribadi menjadi suatu ego yang berdiri sendiri, tetapi belumlah ia menjadi
pribadi yang utama. Dia yang dekat kepada tuhan adalah yang utama, semakin
dekat semakin utama. Sedangkan kian jauh jaraknya dari tuhan, kian berkurang
bobot kepribadiaanya. Menurutnya tujuan dari seluruh kehidupan adalah membentuk
insan yang mulia dan setiap pribadi haruslah berusaha untuk mencapainya. Insan
al-kamil itu memberikan kita ukuran baik dan buruk, apa yang dapat memperkuat
pribadi adalah bersifat baik dan apa yang melamahkan bersifat buruk.
Hal-hal yang dapat memperkuat pribadi seseorang itu ialah:
1. Cinta kasih
2. Semangat atau keberanian, termasuk bekerja kreatif dan
orisinil, artinya asli dari hasil kreasinya sendiri dan mandiri
3. Toleransi
4. Faqr,
artinya sikap tidak mengharapkan imbalan dan ganjaran yang akan diberikan dunia.
Hal-hal yang
dapat melemahkan pribadi seseorang itu ialah:
1. takut
2. suka meminta-minta
3. perbudakan
4.
sombong
No comments:
Post a Comment