Thursday, November 9, 2017

KONSEP BUDAYA LOKAL


BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri atas berbagai etnis dan ragam suku. Keragaman suku bangsa ini tentunya dapat menciptakan budaya yang beragam. Nah, kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam salah satu suku bangsa tersebut dapat dinamakan budaya lokal. Jadi, budaya lokal merupakan sebuah hasil cipta, karsa, dan rasa yang tumbuh dan berkembang di dalam suku bangsa yang ada di daerah tersebut.

Dalam konteks Islam di Indonesia juga terdapat berbagai tradisi kegamaan lokalyang pada dasarnya merupakan hasil interaksi antara Islam dengan budaya lokal.[1] Kebudayaan identik dengan perubahan beda halnya dengan agama yang mutlak yang berasal dari Tuhan. Agama merupakan wahyu Tuhan yang diturunkan melalui prantara Nabi untuk diajarkan. Sedangkan budaya merupakan proses perubahan sosial yang besar terutama di Indonesia.
Kuntowijoyo dalam bukunya “Stategi Pengembangan Budaya Lokal” mengatakan bahwa Proses yang terjadi di lingkungan kebudayaan mengalami pergesern-pergeseran baru,sehingga terjadilah mobilitas sosial,budaya, dan agama yang mengakibatkan penurunan trdisi. Konsep Budaya lokal dapat dibandingkan pula dengan konsep Budaya Global. Di Indonesia Kebudayaan di identikan dengan suatu tradisi bahka ada yang mengangapnya suatu kebiasaan. Budaya jawa misalnya didalamnya terkandung budaya-budaya lokal yang mengagungkan tradisi Jawa.
Dalam penulisan ini akan dibubuhkan beberapa pengertian tentang konsep budaya Lokal yang ada di Indonesia dan budaya global sehingga dapat dilihat perbedaan-perbedaan yang ada.
B.                 Rumusan masalah
1.      Apa hakikat dari budaya lokal ?
2.      Bagaimana Hubungan antara budaya lokal dan budaya global?
3.      Apa saja yang menjadi keragaman budaya lokal di Indonesia?















BAB II
PENDAHULUAN
A.                Pengertian Budaya Lokal
Kebudayaan umumnya dikatakan sebagai proses hasil krida, cipta, rasa, dan karsa dalam upaya menjawab tantangan kehidupan yang berasal dari alam sekelilingnya. Tiga nilai budaya yaitu: nilai agama, seni, dan solidaritas berkaitan dengan rasa menurut Sutan Takdir Alisjahbana bersendi pada perasaan, intuisi dan imajinasi.budaya ekspresif umumnya berwatak konservatif. Misalnya  agama jika tidak didukung oleh pemikiran yang rasional, akan mudah terjerumus ke dalam penghayatan serba mistik dan ghaib yang extrim dan irrasional. Tujuan utama adalah bagaimana cara mengembangkan budaya yang memiliki keserasian nilai progresif dan ekspresif. Hal ini hanya mungkin jika nilai agama dijadikan sendi utama dan didukung oleh nilai teori dan ekonomi.
Budaya lokal sebagai identitas budaya daerah, tidaklah sekedar mampu menyebutkan dan memahaminya, tetapi lebih daripada itu adalah untuk mengupayakannya sebagai sumber inspirasi atau  sumber perubahan. Pada tataran konsep seperti ini, kebudayaan adalah sistem gagasan yang harus dikembangkan dan diberdayakan. Selanjutnya, kebudayaan sebagai pola tindakan yakni menjadikannya sebagai acuan perilaku[2].
Koentjaraningrat memandang budaya lokal terkait dengan istilah suku bangsa, dimana menurutnya, suku bangsa sendiri adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan ’kesatuan kebudayaan’. Dalam hal ini unsur bahasa adalah ciri khasnya.
Islam merupakan Agama yang paling dominan di Indonesia. Seperti agama-agama yang lain, bahwa Islam juga menitikberatkan sistem kepercayaan sebagai pokok ajaran. Kepercayaan ini sering disebut juga dengan keyakinan yaitu keyakina terhadap Sang Pencipta,sang pembawa risalah  dan lainya atau disebut dengan keimanan. Seperti dijelaskan didepan bahwa di Indonesia mempunyai berbagai etnis dimana dalam etnis-etnis tersebut mempunyai kepercayaan yang berbeda-beda sehingga lahirlah kebudayaan. Di Indonesia terutama di jawa, mereka masih menganggap niali-nilai agama masih terikat dan saling mempengaruhi dengan niali-nilai yang lain. Hal ini mempengaruhi adat istiadat. Itulah kergaman kebudayaan yang terus-menerus selalu berkembang.
Keberadaan Islam dalam  kehidupan masyarakat muslim, baik individu maupun sosial bersifat unik. Hal itu karena islam tidak berusaha membentuk kebudayaan yang monolitik. Kenyataanya bahwa islam dalam setiap wilayah memiliki kebudayaan yang tidak selalu seragam. Masyarakat jawa misalnya, mempunyai kebudayaan yang khas dan berhubungan secara erat. Mereka orang-orang jawa mengidentifikasikan mereka sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi sifat-sifat luhur dan kebudayaan. [3]Islam  jawa unik bukan karena ia mempertahankan aspek-aspek budaya dan agama pra-Islam,melainkan konsep-konsep sufi mengenai kewalian,jalan mistik dan kesempurnaan manusia diterapkan dalam formasi suatu kultus keraton (imperial cult).[4]
Kebudayaan Jawa merupakan salah satu kebudayaan loka yang penting, karena masyarakat Jawa memiliki kelompok etnik terbesar di Indinesia ini. Sehingga nilai-nilai islam sangatlah penting jika dilihat dari mayoritas penduduk Jawa yang memeluk Islam. Sehingga kebudayaan jawa dan keberadaan Islam cukup dominan pada Bangsa Indonesia.[5]
Religi animisme dan dinamisme yang menjadi akar budaya watak Indonesia khususnya masyarakat jawa cukup memiliki daya tahan yang kuat terhadap pengaruh kebudayaan-kebudayaan yang telah berkembang maju. Keadaan ini memancing timbulnya teori kekentalan dan ketegaran kebudayaan asli Indonesia. Pola budaya Jawa menurut St. Takdir Alisjahbana, “masih dikuasai oleh nilai agama yang diikuti oleh nilai solidaritas dan nilai kesenian, sedangkan dalam sifatnya yang demokratis, nilai kuasa dalam susunan masyarakat adalah lemah. Nilai ilmu lemah karena pikiran rasional belum berkembang, sedangkan perasaan belum terlampau berkuasa dalam menghadapi alam selain itu nilai ekonomi juga belum berkembang”.
Ada dua Istilah dalam budaya lokal yaitu kebudayaan daerah dan kebudayaan suku. Satu daerah sangat mungkin terdiri dari banyak budaya dan batasan masyarakat yang mewakili budaya adalah suku. [6] Budaya lokal dapat dikatakan pula sebagai budaya yang dapat diwariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya sehingga budaya lokal memiliki khas tersendiri dalam komunitas tersebut.
B.                 Hubungan Antara Budaya Lokal dan Budaya Global
Kebudayaan tidak hanya mencangkup lokal saja. Dalam pembahasan ini juga akan dipaparkan sekilas tentang budaya global. Dalam budaya global terdapa beberapa perbedaan dengan budaya lokal baik yang bersifat negatif maupun yang bersifat positif.
Budaya global dapat dikatakan sebagai budaya yang menjadi milik bersama bagi masyarakat dan komunitas global. Budaya Global berawal dengan budaya lokal yang berinteraksi antar budaya sehingga melahirkan komunikasi antara budaya lokal. Interaksi antar budaya tersebut dalam segala lingkupnya terus terjadi dimanapun dan kapanpun.


Ø Hubungan  positif antara budaya lokal dan budaya global 
Glokalisasi : proses menyebarnya budaya lokal dalam lingkup budaya global,terutama karena revolusi teknologi dan informasi. Penyebaran budaya lokal tersebut menumbuhkan majunya kebudayaan tersebut untuk mengikuti perkembangan di Era globalisasi.
Desentralisasi : Proses munculnya berbagai pusat kebudayaan di setiap wilayah. Kebudayaan global yang ada dijadikann sebagai pusat kebudayaan di berbagai wilayah. Kebudayaan global tidak selalu dijadikan sebagai kiblat bagi kebudayaan lokal, namun pada setiap wilayah mampu menyaring kebudayaan yang seharusnya di terapkan dalam setiap wilayah.
Pluralisme dan diversitas : keberagaman budaya yang ada di setiap wilayah karena perbedaan budaya. Dengan pluralisme tersebutl timbulah beragam budaya yang menjunjung nilaia-nilai keluhuran,dan nilai-nilai agama sehingga masyarakat harus saling mendukung untuk bisa hidup secara damai.
Ø Hubungan negatif antara budaya lokal dan budaya blobal
Westernisasi atau amerikanisasi : menjadikan nilai budaya barat sebagai budaya lokal. Budaya barat atau Amerika dijadikan standar sehingga menimbulkan pengklaiman terutama bagi agama Islam.
Marjinalisasi : dengan adanya budaya global tersebut sehingga budaya lokal di pinggirkan, seolah –olah perananya telah hilang dalam masyarakat di era modern ini.
Dominasi : proses mengunggulkan budaya global di atas budaya lokal. Karena dominasi nilai-nila barat tidak terelakan lagi , maka timbulah kebingungan konseptual. Budaya global sebagai acuan bagi budaya lokal semakin menghilanglah nilai-nilai budaya lokal.
Homogenisasi : budaya global yang mendomonasi sehingga timbulah keseragaman budaya globalbnke semua wilayah. Masyarakat seakan-akan tak dapat lagi membedakan lagi antara budaya lokal dan budaya global.
Kolonialisasi : budaya global seakan akan telh menindas terhadap budaya global. Toleransi yang diterapkan dengan tujuan agar budaya lokal mengadopsi konsep-konsep barat.
Itulah keberagaman budaya di indonesia,dengan adanya budaya global dapat memberikan pengaruh positif akan tetapi dampak negatifnyapun begitu besar.
C.                Keragaman Budaya Lokal di Indonesia
Indonesia yang mempunyai beragam budaya sehingga setiap etnis mempunyai kebudayaann tertentu. Kebudayaan itu meluas disudut setiap wilayah. Keragaman Budaya Lokal Indonesia, antara lain  yaitu:
·  Pabarit
Pabarit merupakan sebuah budaya lokal yang berada di daerah Subang, Jawa Barat. Pabarit adalah sebuah tradisi yang dilakukan untuk menolak bala. Hal ini dilakukan agar terhindar dari setiap marabahaya yang terjadi
·  Tarian Hudoq
Banyak cara yang dilakukan oleh setiap masyarakat untuk meminta keselamatan dan kebahagian di dunia dan akhirat. Nah, salah satu cara yang dilakukan oleh masyarakat Kalimantan adalah menari. Tarian ini dinamakan dengan tarian hudoq. Sebuah filosofi yang terpatri dalam masyarakat kalimantan, khususnya suku Dayak, yaitu harus selalu berlindung kepada sang penguasa dewa, Silau Apau Lagaan. Karena merupakan penguasa yang tertinggi dari hudoq.[7]
·      Tingkeban atau mitoni
Ritual ini dilakukan oleh masyarakat jawa pada umumnya,yitu dilakukan pada saat janin berusia tujuh bulan dalam perut ibu. Dalam tradisi santri pada acara tingkeba ini dibacakan juga nyanyian berjanjendengan alat musik tambunan kecil. Nyanyian ini dilakukan oleh beberapa orang. Berjanjen ini sesungguhnya merupakan riwayat Nabi Muhammad yang bersumber dari kitab berazanzi.[8]









BAB III
KESIMPULAN
Dari apa yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa di Indonesia terdapat beragam budaya. Islam agama yang paling dominan di Indonesia dimana didalamnya timbul beragam budaya untuk memahami ajaran tersebut. Tidak lain budaya lokal juga termasuk didalamya. Budaya lokal disebut juga budaya yang diwariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya. Beragam corak budaya yang ada tak luput dari budaya global yang menjadi milik bersama dalam masyarakat dan komunitas global. Adanya budaya global dapat memberikan pengaruh besar bagi bangs Indonesia khusunya. Dampak tersebut ada yang bersifat positif dan negatif. Salah satu dampak positifnya yaitu budaya global dapat merevolusi teknologi informasi dan komunikasi. Akan tetapi dampak negativnya lebih banyak salah satunya adalah dengan lahirnya westernisasi sehingga budaya lokal didominasi oleh budaya global.
Dampak dari budaya global semakin terasa dengan semakin kaburnya batas-batas geografis budaya lokal, mibilitas sosial semakin tinggi. Akan tetapi pada aktivitas  ekonomi justru menimbulkan pengaruh positif. Perluasan jaringan dan perekonomian menuju kearah tingkat global.
Beranekaragam budaya yang ada dari setiap etnis dapat digambarkan dari tradisi-tradisi yang ada dalam setiap wilayah. Hal ini menggambarkan budaya lokal harus tetap dijaga. Dalam agama Islam sendiri selalu melahirkan budaya lokal yang menjadi suatu ritual keagamaan.




DAFTAR PUSTAKA

http://www.anneahira.com/pengertian-budaya-lokal.htm
Jamil. H. Abdul. Dkk. Islam dan Kebudayaan Jawa. 2000. Yogyakarta : Gama Media
Khadziq. Islam dan Budaya Lokal Belajar memahami relitas agama dan masyarakat. 2009. Yogyakarta : Teras
Pokja Akademik. Islam dan Budaya Lokal.2005. Yogyakarta : Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga






[1] Pokja Akademik. Islam dan Budaya Lokal. Hal...98
[3] Abdul jamil dkk. Islam dan Kebudayaan Jawa.... hal 247
[4]  Pokja akademik Islam dan Budaya Lokal. Hal... 105
[5] Ibid... hal 248
[6] Khadziq. Islam dan Budaya Lokal. Hal....48
[7] http://www.anneahira.com/pengertian-budaya-lokal.htm

[8] Abu jamil . dkk. Islam dan kebudayaan jawa. Hal....132

No comments:

Post a Comment

Post Terbaru

  الطريقة   المادة الترتيب (أقوم أمام الباب قائلا)   إلقاء السّلام ...