Thursday, November 9, 2017

Faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi


evolusi menurut ilmu biologi adalah perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana ke betuk yang lebih kompleks menuju kesempurnaan secara bertahap dan memakan waktu yang sangat lama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi adalah: seleksi alam, hanyutan genetika, aliran gen, rekombinasi, mutasi, perkawinan tak acak.

1.     Seleksi alam

Seleksi alam adalah proses di mana mutasi genetika yang meningkatkan reproduksi menjadi (dan tetap) lebih umum dari generasi yang satu ke genarasi yang lain pada sebuah populasi. Ia sering disebut sebagai mekanisme yang "terbukti sendiri" karena:
  • Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme.
  • Organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup
  • Keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan hidup dan bereproduksi.

2.     Hanyutan genetika

Hanyutan genetika atau ingsut genetik merupakan perubahan frekuensi alel dari satu generasi ke generasi selanjutnya yang terjadi karena alel pada suatu keturunan merupakan sampel acak (random sample) dari orang tuanya; selain itu ia juga terjadi karena peranan probabilitas dalam penentuan apakah suatu individu akan bertahan hidup dan bereproduksi atau tidak. Dalam istilah matematika, alel berpotensi mengalami galat percontohan (sampling error). Karenanya, ketika gaya dorong selektif tidak ada ataupun secara relatif lemah, frekuensi-frekuensi alel cenderung "menghanyut" ke atas atau ke bawah secara acak (langkah acak). Hanyutan ini berhenti ketika sebuah alel pada akhirnya menjadi tetap, baik karena menghilang dari populasi, ataupun menggantikan keseluruhan alel lainnya. Hanyutan genetika oleh karena itu dapat mengeliminasi beberapa alel dari sebuah populasi hanya karena kebetulan saja. Bahkan pada ketidadaan gaya selektif, hanyutan genetika dapat menyebabkan dua populasi yang terpisah dengan stuktur genetik yang sama menghanyut menjadi dua populasi divergen dengan set alel yang berbeda

3.     Aliran gen  (migrasi)

Aliran gen merupakan pertukaran gen antar populasi, yang biasanya merupakan spesies yang sama. Contoh aliran gen dalam sebuah spesies meliputi migrasi dan perkembangbiakan organisme atau pertukaran serbuk sari. Transfer gen antar spesies meliputi pembentukan organisme hibrid dan transfer gen horizontal.

4.     Rekombinasi

Pada organisme aseksual, gen diwariskan bersama, atau ditautkan, karena ia tidak dapat bercampur dengan gen organisme lain selama reproduksi. Keturunan organisme seksual mengandung campuran acak kromosom leluhur yang dihasilkan melalui pemilahan bebas. Pada proses rekombinasi genetika terkait, organisme seksual juga dapat bertukarganti DNA antara dua kromosom yang berpadanan. Rekombinasi dan pemilahan ulang tidak mengubahan frekuensi alel, namun mengubah alel mana yang diasosiasikan satu sama lainnya, menghasilkan keturunan dengan kombinasi alel yang baru. Manakala proses ini meningkatkan variasi pada keturunan individu apapun, pencampuran genetika dapat diprediksi untuk tidak menghasilkan efek, meningkatkan, ataupun mengurangi variasi genetika pada populasi, bergantung pada bagaimana ragam alel pada populasi tersebut terdistribusi. Sebagai contoh, jika dua alel secara acak terdistribusi pada sebuah populasi, maka jenis kelamin tidak akan memberikan efek pada variasi. Namun, jika dua alel cenderung ditemukan sebagai satu pasang, maka pencampuran genetika akan menyeimbangkan distribusi tak-acak ini, dan dari waktu ke waktu membuat organisme pada populasi menjadi lebih mirip satu sama lainnya. Efek keseluruhan jenis kelamin pada variasi alami tidaklah jelas, namun riset baru-baru ini menunjukkan bahwa jenis kelamin biasanya meningkatkan variasi genetika dan dapat meningkatkan laju evolusi.

5.     Mutasi

Variasi genetika berasal dari mutasi acak yang terjadi pada genom organisme. Mutasi merupakan perubahan pada urutan DNA sel genom dan diakibatkan oleh radiasi, virus, transposon, dan bahan kimia mutagenik, serta kesalahan selama proses meiosis atau replikasi DNA. Mutagen-mutagen ini menghasilkan beberapa jenis perubahan pada urutan DNA. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan produk gen, mencegah gen berfungsi, atupun tidak menghasilkan efek sama sekali. Kajian pada lalat Drosophila melanogaster menunjukkan bahwa jika sebuah mutasi mengubah protein yang dihasilkan oleh sebuah gen, kemungkinan ini akan merugikan, dengan 70% mutasi ini memiliki efek yang merugikan, dan sisanya netral ataupun sedikit menguntungkan. Oleh karena efek-efek merugikan dari mutasi terhadap sel, organisme memiliki mekanisme reparasi DNA untuk menghilangkan mutasi. Oleh karena itu, laju mutasi yang optimal untuk sebuah spesies merupakan bayaran laju mutasi tinggi yang merugikan, dengan bayaran metabolik sistem mengurangi laju mutasi, seperti enzim reparasi DNA. Beberapa spesies seperti retrovirus memiliki laju mutasi yang tinggi, sedemikian rupanya keturunannya akan memiliki gen yang bermutasi. Mutasi cepat seperti ini dipilih agar virus ini dapat secara konstan dan cepat berevolusi, sehingga dapat menghindari respon sistem immun manusia.
sphynx-cat-3Sphynx (Canadian hairless)
Mutasi Kucing Ras Sphynx (dahulu bernama Canadian hairless) adalah ras dengan kucing yang mempunyai bulu pendek atau sedikit sekali. Bulu kucing tersebut sangat halus seperti lapisan tipis pada kulit. Ras ini dihasilkan dari kucing-kucing yang mengalami mutasi genetik. Jumlah kucing ras ini juga masih sangat terbatas dan memiliki nilai jual yang sangat tinggi.


6.      Perkawinan Acak
Pada kenyataannya, tidak ada perkawinan yang benar-benar acak. Perkawinan umumnya dipengaruhi faktor pilihan. Misalnya, burung merak betina lebih memilih merak jantan dengan bulu ekor yang besar dan indah, dan manusia cenderung mengembang biakkan hewan atau tanaman yang menguntungkan. Akibar dari perkawinan tak acak ini, alel yang membawa sifat yang lebih disukai akan menjadi lebih sering dijumpai dalam populasi. Alel dengan sifat yang tidak disukaiakan menjadi berkurang dan mungkin akan berkurang dari populasi.
Zebroid-Kawin-Silang-Zebra-Kuda
Zebroid (disebut juga zebra mule atau zebrule) merupakan ketrurunan dari persilangan seekor zebra dengan jenis kuda lainnya: singkatnya inilah zebra hybird. Kebanyakan yang menjadi pejantannya adalah seekor zebra jantan.


Keturunan seekor keledai jantan dan seekor zebra betina yang disebut zebra hinny juga ada tapi jarang. Hewan-hewan zebroid telah dilahirkan sejak abad 19. Zebroid pada gambar di atas, namanya Eclyse, adalah salah satu zebroid yang tidak biasa karena warna tubuhnya.
Liger( Lion + Tiger)
Liger adalah hewan hybird hasil kawin silang singa (panthera leo) jantan dan harimau (panthera tigris) betina. Sosok liger adalah seekor singa besar yang tubuhnya bergaris seperti layaknya harimau.

Jenis ini merupakan yang keluarga kucing terbesar di dunia (untuk spesies murni, Harimau Siberian adalah yang terbesar).
Toast of Botswana = Domba + Kambing
Sebuah kasus yang tidak biasa dari domba hybird dilaporkan oleh dokter-dokter hewan di Boswana tahun 2000. Hewan ini dilahirkan alami dari perkawinan alam kambing betina dan domba jantan yang dibiakkan bersama.
Hasil persilangan ini menghasilkan jenis tengah di antara dua spesies induknya. Kulit luarnya kasar, kulit bagian dalamnya mengandung wool, kaki-kainya panjang seperti kambing, dan tubuhnya berat layaknya domba.
Meski tidak subur (infertile), hewan hybird ini memiliki libido yang tinggi, hingga kadang disebut Bemya (rapist). Biasanya pada umur 10 bulan akan dikebiri karena perilakunya yang mengganggu.
Hasil kawin silang unta dengan ilama ini pertama dilahirkan tahun 1995. Cama tidak berpunuk dan memiliki kulit bulu halus yang panjang. Telinga hewan ini mempunyai panjang tengah-tengah antara unta dan ilama. Kaki-kakinya sangat kuat untuk bertahan di gurun pasir seperti layaknya unta.



No comments:

Post a Comment

Post Terbaru

  الطريقة   المادة الترتيب (أقوم أمام الباب قائلا)   إلقاء السّلام ...