Gempa bumi adalah getaran
atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh
pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk
menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita
walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang
terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
A.
Tipe gempa bumi
- Gempa
bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini
terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung
api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan
timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi.
Gempabumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
- Gempa bumi tektonik ;
Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran
lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang
sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan
kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu
menjalar keseluruh bagian bumi.
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tektonik plate (plat tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.[1] Gempa bumi tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB,[2] - Gempa bumi
tumbukan ; Gempa bumi ini diakibatkan oleh
tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini
jarang terjadi
- Gempa bumi
runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya terjadi
pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang
terjadi dan bersifat lokal.
- Gempa bumi buatan ;
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari
manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke
permukaan bumi.
B.
Penyebab terjadinya gempa bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan
energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang
bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada
keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan
lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di
perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam
kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang
terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi
karena pergerakan magma di
dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan
terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi
karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat
terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada
beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal.
Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat
membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata
nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang
disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa gempa bumi
terjadi karena :
·
Pergerakan magma dalam gunung berapi atau disebut gempa vulkanik.· Pergeseran lempeng-lempeng bumi atau disebut gempa tektonik.
· Menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam.
Contoh kasusnya adalah Dam Karibia di Zambia, Afrika.
· Injeksi atau akstraksi cairan dari dan ke dalam bumi. Contoh kasusnya
biasanya terjadi pada beberapa pembangkit tenaga listrik panas bumi.
· Disebabkan oleh bahan peledak atau disebabkan oleh manusia (seismitas
terinduksi).
C.
Penyebab terjadinya gempa 7,6 skala richter di
sumatera barat
Penyebab terjadinya gempa 7,6 skala richter di
sumatera barat disebabkan akibat pergerakan
dari dua lempeng yang berada di kawasan Sumatera Barat. "Gempa akibat
pertemuan lempeng tektonik Samudera Hindia, di bawah lempeng Asia di Pantai
Barat Sumatera," kata Kepala Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber
Daya Mineral, Suhyar, dalam keterangannya, Rabu 30 September 2009.
Sedangkan
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Dr
Surono, menduga gempa yang terjadi kemungkinan tidak berdampak tsunami.
Pasalnya, pusat gempa berada pada kedalaman 80 kilometer, berpusat 45 kilometer
dari Kota Padang dengan kekuatan 7,6 skala Richter versi USGS. Pusat gempa itu
sendiri diperkirakan berjarak 8,5 kilometer dari garis pantai barat Sumatera.
Saat ini dia mengaku belum berhasil mengontak sejumlah pengamat gunung yang berdekatan di kota itu seperti di Gunung Marapi dan Gunung Talang. Kendati satu-satunya informasi yang diterimanya berasal pesan pendek (SMS) dari pengamat di Bukit Tinggi. (Informasi dari Badan Klimatologi, Meteorologi dan Geofisika, gempa 7,6 SR itu terjadi pada pukul 17.16.09 WIB, Rabu, 30 September 2009. Gempa terjadi di lokasi 0.84 lintang selatan dan 99.65 bujur timur. Pusat gempa berada di arah 57 kilometer barat daya Pariaman, Sumatera Barat.(bbc/tempo/viva)
Saat ini dia mengaku belum berhasil mengontak sejumlah pengamat gunung yang berdekatan di kota itu seperti di Gunung Marapi dan Gunung Talang. Kendati satu-satunya informasi yang diterimanya berasal pesan pendek (SMS) dari pengamat di Bukit Tinggi. (Informasi dari Badan Klimatologi, Meteorologi dan Geofisika, gempa 7,6 SR itu terjadi pada pukul 17.16.09 WIB, Rabu, 30 September 2009. Gempa terjadi di lokasi 0.84 lintang selatan dan 99.65 bujur timur. Pusat gempa berada di arah 57 kilometer barat daya Pariaman, Sumatera Barat.(bbc/tempo/viva)
Penjelasan
singkat dari Kepala Badan Geologi Departemen ESDM dalam info terupdate
sebab utama terjadinya gempa Indonesia di padang sumbar dan beberapa wilayah
tanah air yang turut menggoyang Malaysia dan SIngapura menjelaskan bahwa gempa
Padang Akibat Tumbukan Lempeng Hindia & Asia.
Gempa 7,6 Skala Richter yang
berpusat di 57 km dari Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) gertarannya terasa hingga
Malaysia dan Singapura.
Menurut Kepala Badan Geologi Departemen ESDM R Sukhyar, gempa kali ini berkaitan dengan tumbukan antara lempeng Samudra Hindia dengan Asia di Pantai Barat Sumtara.
"Jadi lempeng tektonik Samudera Hindia menujam di bawah lempeng Asia yang berada di Sumatera. Energi yang dilepaskan itu akibat penujaman itu menjadi gempa," paparnya. Dari catatan BMG, terjadi beberapa gempa susulan. Namun intensitasnya menurun. "Gempa susulan memang terjadi, tapi sangat kecil kemungkinan terjadi gempa yang lebih besar," ujarnya. (okezone)
Menurut Kepala Badan Geologi Departemen ESDM R Sukhyar, gempa kali ini berkaitan dengan tumbukan antara lempeng Samudra Hindia dengan Asia di Pantai Barat Sumtara.
"Jadi lempeng tektonik Samudera Hindia menujam di bawah lempeng Asia yang berada di Sumatera. Energi yang dilepaskan itu akibat penujaman itu menjadi gempa," paparnya. Dari catatan BMG, terjadi beberapa gempa susulan. Namun intensitasnya menurun. "Gempa susulan memang terjadi, tapi sangat kecil kemungkinan terjadi gempa yang lebih besar," ujarnya. (okezone)
No comments:
Post a Comment