Saturday, July 7, 2012

psikologi perkembangan islam



PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ISLAM
Penulis : Rahmad F
A.    Paradigma dasar psikologi perkembangan islam
Psikologi perkembangan islami memandang manusia berdasarkan citra manusia menurut Al-Qur’an dan Sunnah. Dalam konsep islam, manusia dipandang sebagai makhuk Allah yang diserahi tugas sebagai khalifah dimuka bumi. Elemen penting yang membedaka pendekatan islam dengan pendekatan barat adalah fakta adanya ketentuan Allah.
1.      Prinsip dasar psikologi perkembangan islami
a.         Kehidupan manusia (pertumbuhan dan perkembangan) merupakan proses yng bertahap.
Hal ini merupakan perinsip utama dari perkembanga yang dapat dipahami dar Al-Qur’an. Pertumbuhan da perkembangan tidk terjadi sertamera dalam satu waktu, namun melalui tahapanyang telah ditentukan ukurannya yang membuatnya berjalan dalam prose yang berangsur-angsur atau gradual.
b.        Pertumbuhan dan perkembanga manusia memiliki pola tertantu.

Menurut Al-Qur’an pola perkembangan manusia memiliki pola umum yanga dapat diterapkan pada manusia, meskipun terdapat perbedaan ndividual. Pola yang terjad ialah bahwa setiap individu tumbuh dari keadaaan yang lemah menuju keadaaan yang kuat dan kemudian kembali melemah.
c.         Perkembangan manusia adalah proses kumulatif dan simulatif.
Al-Qur’an menyatakan postulat bahwa perkembangan manusia secara alamiah bersifat kumulatif. Dengan kata lain, setip perkembangan baru yang dicapai atau dialami individu merupakan penambahan dari perkmbangan-perembangan sebelumnya.
d.        Pertumbuhan dan perkembangan manusia melampaui keberadaan fenomena dunia.
Al-Qur’an mengkaji bahwa kehidupan saat ni sebagai dasar kehidupan lain yang lebih permanen dan kekal. Manusia akan mengalami transformasi kepada bentuk kehidupan lain yag perumbuhan dan perkembangannya bersifat transdental dan lebih tingi. Ketakutan manusia akan kematian dan apa yang terjadi didalamnya merupakan bagian alamiah dari manusia dan mempengaruhi dposisi dan perkembangan manusia.
e.         Pertumbuhan dan perkembangan manusia melalui periode keritis dan sensitif tertentu.
Periode dan fase formatif secara esensial sagat penting, karena meletakkan dasar bagi perkembangan selanjutnya yang dalam hal ini seluruh periode perkelahiran, bayi, anak-anak dan remaja dianggap sensitif.
2.      Faktor yang mempengaruhi perkembangan dalam perspektif islam
Dalam perspektif iflam perulu diingat, bahwa faktor ketentuan Allah merpakan halyang juga mempengaruhi proses pekebangan dan pertumbuhan. Dengan deikian, di dalam islam faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan meliputi faktor hereditas, faktor ingkungan dan faktor ketentuan selain Allah. Selain itu manusia sebagai khalifah Allah dimuka bumi, juga dianugerahkan kebebasan berkehendak yang terbatas jika dibandingkan dengan kekuasaan Allah.
3.      Manusia sebagai khalifah Allah
Manusia pada dasarnaya diciptakan Alahsebagai makhluk yang suci dan beiman. Manusia diciptakan Alah dengan membawa citra ketuhanan didalam dirinya, yang harus dipertanggung jawabkan kepada Allah.
4.      Perbedaan idividual dalam perkembangan menurut Al-Qur’an
Perbedaan individual merupakan kehendak Allah dan ditentukan melalui pembawaan hereditas dan pengaruh lingkungan. Al-Qur’an menyatakan bahwa manusia berbeda-beda antara satu sama lainnya dalam sifat, karakter, perilaku dan perbuatan.
B.     Faktor hereditas dalam perkembangan
Dalam hereditas karakteristik seseorang dpengaruhi oleh gen yang merupakan karakteristik bawaan yang diwariskan dari orang tuanya yang akan terlihat sebagai karakteristik yang dapat di observasi atau di ukur.
1.      Kode dan proses genetik
Al-Qur’an telah membicarakan tentang konsep genetika jauh sebelum teori George Mendel (1822-184) yag telah diakui oleh dunia ilmiah. Al-Qur’an mengatakan bahwa manusia diciptakan dari saripati tanah.
Diferensial dapat terjadi meskipun masing-masing sel membawa prgram yang lengkap karena gen dapat bergantian berfungsi atau tidak. Tidak semua gen aktif setiap saat. Hal ini terjadi sesuai dengan tanggapan terhadap sinyal yang diberikan sel ketika melakukan elaborasi terhadap program yang dilakukan. Setiap sel dapat menghasilkan kebaranya sediri, dengan tujuan dan fungsi yang tidak bertentangan.
2.      Penentuan jenis kelamin
Menurut Al-Qur’an, prototip jenis kelamin sudah mulai ditentukan ketika terjadi penciptaan tetesan (nutfah) yang kemudian disempurnakan dalam proses embrionik didalam rahim ibu. Al-Qur’an juga mungkin telah menggambarkan penentuan sel kelamin melalui pembeahan meiosis dari sel yang tunggal. Sebagaimana yang telah djelaskan dalam surat An-Nisa : ayat 1.
3.      Perinsip ekspresi genetik
Penelitian saat ini meunjukan setidakya terdapat lima jenis ekspresi genetik, yaitu: pewarisan dominan-resesif sederhana, kodominan, pewarisan yang berkaitan degan jenis kelamin, cetak genetik dan pewarisan poligenik ataupun pewarisan gen berganda.
4.      Genetk dan abnormalitas
Abormalitas dapat terjadi pada masa pembuahan karena faktor genetik. Abnrmalitas ini dapat saja tidak terlihat pada saat kelahiran bayi, dan baru muncul beberapa saat kemudian, setelah tahap perkembangan fisik tertenutu. Masalah ini diduga disebabkan karena kelainan genetik atau kromosom.
5.      Mutasi genetik
Dalam perspektif islam mutasi genetik tidak terjadi secara sepontan atau kebetulan. Mutasi gen terjadi karena adanya ketentuan Allah sebagaimana yang telah diterangkan dakal A-Quran yaitu surat Ali-Imran ayat ke 5.
C.     Perkembangan perkelahian
Menurut perspekif islam, kehidupan manusia telah dimlai pada saat lahir. Manusia memiliki ruh yag tela hidup sebelum saat kelahirannya di dunia. Pada satu hari, yang disebut hari mitsaq, seluruh ruh manusia berkupul untuk mengucapkan kesaksian mengakui keesaan dan ketuhnan Allah. Ruh manusia tersebut kemudian ditiupkan malaikat untuk masuk ke dalam jasmani manusia pada saat ia dikandung ibunya.
1.      Tahap perkembangan perkelahian
Ilmuan telah membagi tahap perkembangan perkelahiran menjadi 3 periode, yaitu:
a.       Tahap germinal (dari pembuahan sampai dua mnggu) yaitu merupakan awal dari kehidupa manusia.
b.      Tahap embiro (dari dua minggu sampai delapan minggu)
c.       Tahap petus (dua sampai sembilan bulan)
Bayi dalam perut ibu sering digambrkan sebagai sesuatu yang berada dalam tiga kegelapan yang merupakan laisan yang menjagai keamanan bayi. Tiga kegelapan tersebut adalah kegelapan dalam dinding perut, kegelapan dala dinding rahim, dan kegelapan dalam seaput yag menutup anak dalam rahim.
2.      Faktor lingkungan yang mempengaruhi kehailan
Lngkungan dapat mempengaruhi kondisi kehamilan. Al-Qur’an menyatakan bahwa faktor eksternal merupakn salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peroses kehamilan. Hal terseut terlhat dar ayat yang menceritakan gugurna seluruh kndungan dalam rahim ibu, karena kegoncangan yag sangat dahsyat yang dialam pada hari iamat, yang merupakan faktor eksternal. Berbagai faktor eksternal tidak hanya dapat mendatangkan keguguran, namun juga ketidak sempurnaan dari bayi yang dikandung ibu. Lain dari pada itu, kondisi emosional ibu, asupan gizi ibu dan usia ibu juga dapat mempengaruhi kehamilannya.
3.      Proses kelahiran dan pasca lahir
Dalam A-Qur’an dinyatakan bahwa Allah sangat menghargai keulitan dan penderitaan bu ketika melahirkan, untuk menghargai hal ini, Allah memberikan kewajiban kepada manusia untuk berbuat baik kepada orang tuanya, terutama ibu, karena tanggung jawab tanggung jawab reproduksi yang dimilikinuya.
D.    Perkembangan fisik
Allah, melalui hukum penciptaan_Nya telah menciptakan tahap demi tahap bentu tubuh manusia. Dia mengganti unsur yang tidak bermangaat degan unsur yang lebih baik, sehingga terjadi keseimbangan, proporsi dan simetri yang baik.
1.      Periode pertumbuhan
Periode ini merupakan tahap dimana pertumbuha dan perkembangan berlangsung sagat cepat, terutama pada tahun-tahun pertama. Tahap ini dimulai dari saat bayi lahir (0 tahun) sampai akhir dewasa muda (30-an tahun). Pada usia 30-an tahun individu dianggap telah memiliki kematangan penuh, baik dari segi fisik maupun intelektual.
Menurut perinsip cephalocaudal, urutan kematangan dan pertumbuhan fisik dimulai dari daerah kepala sampai pada daerah tulang ekor. Pada awal kelahiarnnya, bayi menghabiskan kenbanyakan waktunya degan tidur, da masih memiliki pengilihatan yang buruk. Mereka dapat melihat, namun penglihatannya masih kabur. Dan untuk memperleh perkebangan bayi yang lebih optimal, pada tahap selanjutnya, nenbutuhkan stimulasi dari luar, Nabi Muhammad melihat pentingnya stimulasi dalam usia dini.
Priode sensorimotorik terdapa dalam enem subtahap, yaitu: pertama berlangsung dari kelahiran sampa kira-kira enam minggu dan merupakan tahap perlembangan refleks, kedua pada enam minggu sampai empat bulan dan merupakan tahap perkembangan kebiasaan. ketiga empat sampa sembilan bulan dan merupakan 
2.      Periode pencapaian kematangan
3.      Periode usia baya
4.      Periode penuaan
E.     Perkembangan kognitif
1.      Dasar awal kognitif: pengindraan, persepsi dan belajar
2.      Perkembangan kognitif
3.      Sistem pengolahan informasi pada manusia
4.      inteigensi
F.      Perkembangan emosional
1.      Kekayaan emosi manusia
2.      Perkembangan ekspresi emosi
3.      Pengauran emosi
4.      Perkembangan temperamen
5.      Ikatan emosinal
G.    Perkembangan sosial
1.      Identitas diri manusia sebagai khalifah Allah
2.      Pembentukan identitas dan konflik psikososisal
3.      Mengetahui orang lain: kognisi sosial
4.      Perkembangan ruang sosial dan sistem bioekologikal
H.    Perkembangan bahasa
1.      Manusia sebaga makhluk simbolik
2.      Perkembangan kemampuan bahasa
3.      multilingualisme
I.       Perkembangan jenis kelamin
1.      Penggolongan gender
2.      Perkembangan penggolongan gender
3.      Perkembangan keperibadian dan peran jenis kelamin
J.       Perkambangan moral
1.      Pengertian moralitas
2.      Perilaku-perilaku dasar moral
3.      Perkembangan penalaran moral
4.      Tindakan moral: menahan godaan
K.    Perkembangan spiritual
1.      Pengertian spiritualitas
2.      Perkembangan spritualitas
3.      Pengukuran: inteligensi spiritual
L.     Kematian dan kehidupan setelah mati
1.      Pegalaman mendekati kematian
2.      Proses kematian
3.      Kehidupan setelah mati
4.      Pendidikan kematian

No comments:

Post a Comment

Post Terbaru

  الطريقة   المادة الترتيب (أقوم أمام الباب قائلا)   إلقاء السّلام ...