PENDAHULUAN
Penulis : Rahmad F
Penulis : Rahmad F
1.1 Latar Belakang
Administrasi sarana dan prasarana
pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang atas tercapainya suatu tujuan
dari pendidikan, sebagai seorang personal pendidikan kita dituntut untuk
menguasi dan memahami administrasi sarana dan prasarana, untuk meningkatkan
daya kerja yang efektif dan efisien serta mampu menghargai etika kerja sesama
personal pendidikan, sehingga akan tercipta keserasian, kenyamanan yang dapat
menimbulkan kebanggaan dan rasa memiliki baik dari warga sekolah maupun warga
masyarakat sekitarnya. Lingkungan pendidikan akan bersifat positif atau negatif
itu tergantung pada pemeliharaan administrasi sarana dan prasarana itu sendiri.
Terbatasnya pengetahuan dari
personal tata usaha sekolah akan administrasi sarana dan prasarana pendidikan,
serta kurangnya minat dari mereka untuk mengetahui dan memahaminya dengan
sungguh sungguh, maka dari itu kami menyusun makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah macam-macam
sarana dan prasarana?
1.2.2 Apa saja komponen sarana dan
prasarana pendidikan?
1.2.3 Bagaimanakah hubungan antara
sarana dan prasarana dengan program pengajaran?
1.2.4 Bagaimanakah pemeliharaan
sarana dan prasarana pendidikan?
1.2.5 Bagaimanakah fungsi
administrasi sarana dan prasarana?
1.2.6 Apakah tujuan administrasi
sarana dan prasarana?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui macam-macam sarana
dan prasarana
1.3.2 Mengetahui komponen sarana dan
prasarana pendidikan
1.3.3 Mengetahui hubungan antara
sarana dan prasarana dengan program pengajaran
1.3.4 Mengetahui pemeliharaan sarana
dan prasarana pendidikan
1.3.5 Mengetahui fungsi administrasi
sarana dan prasarana
1.3.6 Mengetahui tujuan administrasi
sarana dan prasarana pendidikan
PEMBAHASAN
ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA
PENDIDIKAN
Secara Etimologis (bahasa) prasarana
berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan.
misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dsb.
Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.
misalnya; Ruang, Buku, Perpustakaan, Laboratorium dsb.
Dengan demikian dapat di tarik
suatau kesimpulan bahwa Administrasi sarana dan prasarana pendidikan itu
adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam
pendidikan itu sendiri. Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975,
sarana pendididkan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu :
a. Bangunan dan perabot sekolah
b. Alat pelajaran yang terdiri dari
pembukuan , alat-alat peraga dan laboratorium.
c. Media pendidikan yang dapat di
kelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang
tidak menggunaakan alat penampil.[1]
Secara micro (sempit) kepala
sekolahlah yang bertanggung jawab atas pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan yang di perlukan di sebuah sekolah.
Sedangkan administrasi sarana dan
prasarana itu sendiri mempunyai peranan yang sangat penting bagi terlaksananya
proses pembelajaran di sekolaah serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan
di sebuah sekolah baik tujuan secara khusus maupun tujuan secara umum.
Terdapat beberapa pemahaman mengenai
administrasi sarana dan prasarana di antaranya adalah :
a. Berdasarkan konsepsi lama dan
modern
Menurut konsepsi lama administrasi
sarana dan prasarana itu di artikan sebagai sebuah system yang mengatur
ketertiban peralatan yang ada di sekolah . Menurut konsepsi modern administrasi
sarana dan prasarana itu adalah suatu proses seleksi dalam penggunaan sarana
dan prasarana yang ada di sekolah. Guru menurut konsepsi lama bertugas untuk
mengatur ketertiban penggunaan sarana sekolah, menurut konsepsi modern guru bertugas
sebagai administrator dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah.
b. Berdasarkan pandangan pendekatan
operasional tertentu
- Seperangkat kegiatan dalam mempertahankan ketertiban penggunaan sarana dan prasarana di sekolah melalui penggunaan di siplin (pendekatan otoriter )
- Seperangkat kegiatan untuk mempertahankan ketertiban sarana dan prasarana sekolah dengan melalui pendekatan intimidasi
- Seperangkat kegiatan untuk memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana sekolah dalam proses pembelajaran (pendekatan permisif)
- Seperangkat kegiatan untuk mengefektifkan penggunaan sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan program pembelajaran (pendekatan intruksional)
- Seperangkat kegiatan untuk mengembangkan sarana dan prasarana sekolah
- Seperangkat kegiatan untuk mempertahankan keutuhan dan keamanan dari sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
Pengertian lain dari administrasi
sarana dan prasarana adalah suatu usaha yang di arahkan untuk mewujudkan
suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi
siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan dan kelengkapan sarana
yang ada.
Dengan demikian adminitrasi sarana
dan prasarana itu merupakan usaha untuk mengupayakan sarana dan alat peraga
yang di butuhkan pada proses pembelajaran demi lancarnya dan tercapainya tujuan
pendidikan .[2]
2.1 MACAM – MACAM SARANA DAN PRASARANA
Adapun macam-macam sarana dan
prasarana yang di perlukan di sekolah demi kelancaran dan keberhasilan
kegiatan proses pendidikan sekolah adalah :
1. Ruang kelas: tempat siswa dan
guru melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.
2. Ruang perpustakaan: tempat
koleksi berbagai jenis bacaan bagi siswa dan dari sinilah siswa dapat menambah
pengetahuan.
3. Ruang laboratorium ( tempat
praktek) : tempat siswa mengembangkan pengetahuan sikap dan keterampilan serta
tempat meneliti dengan menggunakan media yang ada untuk memecahkan suatu
masalah atau konsep pengetahuan .
4. Ruang keterampilan adalah tempat
siswa melaksanakan latihan mengenai keterampilan tertentu.
5. Ruang kesenian: adalah tempat
berlangsungnya kegiatan-kegiatan seni
6. Fasilitas olah raga: tempat
berlangsungnya latihan-latihan olahraga.
v Pemeliharaan sarana dan prasarana
Untuk menyempurnakan pelaksanaan
administrasi sarana dan prasarana para ahli menyarankan beberapa pedoman
pelaksanaan administrasinya, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Kepala sekolah tidak terlalu
menyibukkan diri secara langsung dengan urusan pelaksanaan administrasi sarana
dan prasarana pengajaran.
b. Melakukan sistem pencatatan yang
tepat sehingga mudah di kerjakan.
c. Senantiasa di tinjau dari segi
pelayanan untuk turut memperlancar pelaksanaan program pengajaran.
Adapun masalah yang sering timbul
dalam pemeliharaan sarana dan prasarana di sekolah adalah pengrusakan yang di
lakukan oleh siswa –siswa di sekolah itu sendiri. Namun ada beberapa upaya yang
bisa di lakukan dalam menangani masalah tersebut diantaranya adalah :
1. Membangkitkan rasa memiliki
sekolah pada siswa –siswi
2. Sarana dan prasarana sekolah di
siapkan yang prima sehingga tidak mudah di rusak
3. Membina siswa untuk disiplin
dengan cara yang efektif dan di terima oleh semua siswa .
4. Memupuk rasa tanggung jawab
kepada siswa untuk menjaga dan memelihara keutuhan dari sarana dan prasarana
sekolah yang ada.
Koordinasi dalam mengelola dan
memelihara sarana dan prasarana sekolah agar tetap prima adalah tugas utama
dari administrator , oleh karena itu para petugas yang berhubungan dengan
sarana dan prasarana sekolah bertanggung jawab langsung kepada kepala sekolah
Adapun kebijaksanaan yang di perlukan dalam memelihara dan mengelola sarana dan
prasarana sekolah adalah :
1. Membina hubungan kerja sama yang
baik dengan petugas
2. Memimpin kerja sama dengan staf
yang membantu petugas.
3. Memberikan pelatihan pada petugas
untuk peningkatan kerjanya.
4. Mengawasi pembaharuan dan
perbaikan sarana dan prasarana
5. Mengadakan inspeksi secara
periodik dan teliti terhadap sarana dan prasarana.
v Prinsip dan tata tertib.
Setiap sekolah memiliki
prinsip-prinsip dan tata tertib mengenai penggunaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana sekolah, hal itu bertujuan untuk mempermudah administrator dalam
mengawasi dan mengatur sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut.[3]
2.2 KOMPONEN-KOMPONEN ADMINISTRASI
SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
2.2.1 LAHAN
Lahan yang di perlukan untuk mendirikan
sekolah harus di sertai dengan tanda bukti kepemilikan yang sah
dan lengkap (sertifikat), adapun jenis lahan tersebut harus
memenuhi beberapa kriteria antara lain :
a. Lahan terbangun adalah lahan yang
diatasnya berisi bangunan ,
b. Lahan terbuka adalah lahan yang
belum ada bangunan diatasnya.
c. Lahan kegiatan praktek adalah
lahan yang di gunakan untuk pelaksanaan kegiatan praktek
d. Lahan pengembangan adalah lahan
yang di butuhkan untuk pengembangan bangunan dan kegiatan praktek.
Lokasi sekolah harus berada di
wilayah pemukiman yang sesuai dengan cakupan wilayah sehingga mudah di jangkau
dan aman dari gangguan bencana alam dan lingkungan yang kurang baik.
2.2.2 RUANG
Secara umum jenis ruang di tinjau
dari fungsinya dapat di kelompokkan dalam
a. Ruang pendidikan
Ruang pendidikan berfungsi untuk
menampung proses kegiatan belajar mengajar teori dan praktek antara lain :
- Ruang teori sejumlah rombel 4. Ruang perpustakaaan
- Ruang Laaboraatorium 5. Ruang kesenian
- Ruang Olah raga 6. Ruang keteraampilan
b. Ruang administrasi
Ruang Administrasi berfungsi untuk
melaksanakan berbagai kegiatan kantor. Ruang administrasi terdiri dari :
- Ruang kepala sekolah 3. Ruang tata usaha
- Ruang guru 4. Gudang
c. Ruang penunjang
Ruang penunjang berfungsi untuk
menunjang kegiatan yang mendukung proses kegiatan belajar mengajar antara lain
:
- Ruang Ibadah 5. Ruang serbaguna
- Ruang koperasi sekolah 6. Ruang UKS
- Ruang OSIS 7. Ruang WC/ kamar mandi
- Ruang BP
2.2.3 PERABOT
Secara umum perabot sekolah
mendukung 3 fungsi yaitu : fungsi pendidikan, fungsi administrasi, fungsi
penunjang. Jenis perabot sekolah di kelompokkan menjadi 3 macam :
a. Perabot pendidikan
Perabot pendidikan adalah semua
jenis mebel yang di gunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Adapun
Jenis, bentuk dan ukurannya mengacu pada kegiatan itu sendiri.
b. Perabot administrasi
Perabot administrasi adalah perabot
yang di gunakan untuk mendukung kegiatan kantor. jenis perabot ini hanya tidak
baku / terstandart secara internasional.
c. Perabot penunjang
Perabot penunjang adalah perabot
yang di gunakan / di butuhkan dalam ruang penunjang. seperti perabot
perpustakaan, perabot UKS, perabot OSIS dsb.
2.2.4 ALAT DAN MEDIA PENDIDIKAN
Setiap mata pelajaran sekurang –
kurangnya memiliki satu jenis alat peraga praktek yang sesuai
dengan keperluan pendidikan dan pembelajaran, sehingga dengan
demikian proses pembelajaran tersebut akan berjalan dengan optimal.
2.2.5 BUKU ATAU BAHAN AJAR
Bahan ajar adalah sekumpulan bahan
pelajaran yang di gunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar.
Bahan ajar ini terdiri dari
a. BUKU PEGANGAN
Buku pegangan di gunakan oleh guru
dan peserta didik sebagai acuan dalam pembelajaran yang bersifat
Normatif, adaptif dan produktif.
b. BUKU PELENGKAP
Buku ini di gunakan oleh guru untuk
memperluas dan memperdalam penguasaan materi
c. BUKU SUMBER
Buku ini dapat di gunakan oleh guru
dan peserta didik untuk memperoleh kejelasan informasi mengenai suatu
bidang ilmu / keterampilan.
d. BUKU BACAAN
Buku ini dapat di gunakan oleh guru
dan peserta didik sebagai bahan bacaan tambahan (non fiksi) untuk
memperluas pengetahuan dan wawasan serta sebagai bahan bacaan (fiksi )
yang bersifat relatif.[4]
2.3 HUBUNGAN ANTARA SARANA DAN
PRASARANA DENGAN PROGRAM PENGAJARAN
Jenis peralatan dan perlengkapan
yang di sediakan di sekolah dan cara-cara pengadministrasiannya
mempunyai pengaruh besar terhadap proses belajar mengajar.
Persediaan yang kurang dan tidak
memadai akan menghambat proses belajar mengajar , demikian pula
administrasinya yang jelek akan mengurangi kegunaan alat-alat dan
perlengkapan tersebut, sekalipun peralatan dan perlengkapan pengajaran
itu keadaannya istimewa. Namun yang lebih penting dari itu semua adalah
penyediaan sarana di sekolah di sesuaikan dengan kebutuhan anak didik serta
kegunaan hasilnya di masa mendatang.
2.4 PEMELIHARAAN SARANA DAN
PRASARANA PENDIDIKAN
Pemeliharaan merupakan kegiatan
penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut
selalu dalam kondisi baik dan siap pakai.
Pemeliharaan dilakukan secara
continue terhadap semua barang-barang inventaris kadang-kadang dianggap sebagai
suatu hal yang sepele, padahal pemeliharaan ini merupakan suatu tahap kerja yang
tidak kalah pentingnya engan tahap-tahap yang lain dalam administrasi sarana
dan prasarana. Sarana dan prasarana yang sudah dibeli dengan harga mahal
apabila tidak dipelihara maka tidak dapat dipergunakan.
Pemeliharaan dimulai dari pemakai
barang, yaitu dengan berhati-hati dalam menggunakannya. Pemeliharaan yang
bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas professional yang mempunyai
keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.
Pelaksanaan barang inventaris
meliputi:
a. Perawatan
b. Pencegahan kerusakan
c. Penggantian ringan
Pemeliharaan berbeda dengan
rehabilitasi, rehabilitasi adalah perbaikan berskala besar dan dilakukan pada
waktu tertentu saja.[5]
2.5 FUNGSI ADMINISTRASI SARANA DAN
PRASARANA
Selain memberi makna penting bagi
terciptanya dan terpeliharanya kondisi sekolah yang optimal administrasi
sarana dan prasarana sekolah berfungsi sebagai:
a. Memberi dan melengkapi fasilitas
untuk segala kebutuhan yang di perlukan dalam proses belajar mengajar.
b. Memelihara agar tugas-tugas murid
yang di berikan oleh guru dapat terlaksana dengan lancar dan optimal.
Fungsi administrasi yang di pandang
perlu dilaksanakan secara khusus oleh kepala sekolah adalah :
2.5.1 Perencanaan
Perencanaan dapat di pandang sebagai
suatu proses penentuan dan penyusunan rencana dan program-program kegiatan yang
akan di lakukan pada masa yang akan datangsecara terpadu dan sistematis
berdasarkan landasan ,prinsip-prinsip dasardan data atau informasi yang terkait
serta menggunakan sumber-sumber daya lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang
telah di tetapkan sebelumnya.
Rencana tersebut hendaknya memiliki
sifat-sifat sbb
1. Harus jelas
Kejelasan ini harus terlihat pada
tujuan dan sasaran yang hendak di capai, jenis dan bentuk, tindakan (kegiatan)
yang akan di laksanakan, siapa pelaksananya, prosedur, metode dan teknis
pelaksananya, bahan dan peralatan yang di perlukan serta waktu dan tempat
pelaksanaan
2. Harus realistis
Hal ini mengandung arti bahwa ;
a. rumusan, tujuan serta target
harus mengandung harapan yang memungkinkan dapat di capai baik yang menyangkut
aspek kuantitatif maupun kualitatifnya. Untuk itu harapan tersebut harus di
susun berdasarkan kondisi dan kemampuan yang di miliki oleh sumberdaya yang
ada.
b. jenis dan bentuk kegiatan harus
relevan dengan tujuan dan target yang hendak di capai.
c. prosedur, metode dan teknis
pelaksanaan harus relevan dengan tujuan yangnhendak di capai serta harus
memungkinkan kegiatan yang telah di pilih dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
d. Sumberdaya manusia yang akan
melaksanakan kegiatan tersebut harus memiliki kemampuan dan motivasi serta
aspek pribadi lainnya yang memungkinkan terlaksananya tugas dan kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya .
3. Rencana harus terpadu
a. rencana harus memperlihatkan
unsur-unsurnya baik yang bersifat insani maupun non insani sebagai
komponen-komponen yang bergantung satu sama sama lain., berinteraksi dan
bergerak bersama secara sinkron kearah tercapainya tujuan dan target yang telah
di tetapkan sebelumnya.
b. rencana harus memiliki tata urut
yang teratur dan di susun berdasarkan skala prioritas.
2.5.2 Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu proses
yang menyangkut perumusan dan rincian pekerjaan dan tugas serta kegiatan yang
berdasarkan struktur organisasi formal kepada orang-orang yang memiliki
kesanggupan dan kemampuan melaksanakan nya sebagai prasyarat bagi terciptanya
kerjasama yang harmonis dan optimal ke arah tercapainya tujuan secara efektif
dan efisien. Pengorganisasian ini meliputi langkah-langkah antara lain :
a. Mengidentifikasi tujuan-tujuan
dan sasaran yang telah di tetapkan sebelumnya.
b. Mengkaji kembali pekerjaan yang
telah di rencanakan dan merincinya menjadi sejumlah tugasdan menjabarkan
menjadi sejumlah kegiatan.
c. Menentukan personil yang memiliki
kesanggupan dan kemampuan untuk melaksanakan tugas dan kegiatan tersebut.
d. Memberikan informasi yang jelas
kepada guru tentang tugas kegiatan yang harus di laksanakan, mengenai waktu dan
tempatnya, serta hubungan kerja dengan pihak yangn terkait.
2.5.3 Menggerakkan
Fungsi ini menyangkut upaya kepala
sekolah untuk memberikan pengaruhpengaruh yang dapat menyebabkan guru tergerak
untuk melaksanakan tugas dan kegiatannya secara bersama-bersama dalam rangka
mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
2.5.4 Memberikan arahan
Fungsi ini menyangkut upaya kepala
sekolah untuk memberikan informasi, petunjuk, serta bimbingan kepada guru yang
di pimpinnya agar terhindar dari penyimpangan, kesulitan atau kegagalan dalam
melaksanakan tugas. Fungsi ini berlaku sepanjang proses pelaksanaan kegiatan.
2.5.5 Pengkoordinasian
Fungsi ini menyangkut upaya kepala
sekolah untuk menyelaraskan gerak langkah dan memelihara prinsip taat asas (konsisten)
pada setiap dan seluruh guru dalam melaksanakan seluruh tugas dan kegiatannya
agar dapat tujuan dan sasaran yang telah di rencanakan .Hal ini di lakukan oleh
kepala sekolah melalui pembinaan kerja sama antar guru, dan antar guru dengan
pihak-pihak luar yang terkait. Di samping itu penyelarasan dan ketaatan pada
sas diupayakan agar fungsi yang satu gengan yang lainnya dapat mercapai dan
memenuhi target yang di tetapkan sebelumnya.
2.5.6 Pengendalian
Fungsi ini mencakup upaya kepala
sekolah untuk:
a. Mengamati seluruh aspek dan unsur
persiapan dan pelaksanaan program-program kegiatan yang telah di rencanakan
b. Menilai seberapa jauh
kegiatan-kegiatan yang ada dapat mencapai sasaran-sasaran dan tujuan.
c. Mengidentifikasi permasalahan
yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan beserta faktor-faktor penyebabnya.
d. Mencari dan menyarankan atau
menentukan cara-cara pemecahan masalah-masalah tersebut.
e. Mengujicobakan atau menerapkan
cara pemecahan masalah yang telah dipilih guna menghilagkan atau mengurangi
kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
Dengan demikian dalam melaksanakan
fungsi ini kepala sekolah dapat menggunakan sekurang-kurangnya 3 pendekatan
yaitu :
a. Pengendalian yang bersifat
pencegahan
b. Pengendalian langsung
c. Pengendalian yang bersifat
perbaikan.
2.5.7 Inovasi
Fungsi ini menyangkut upaya kepala
sekolah untuk menciptakan kondisikondisi yang memungkinkan diri para guru untuk
melakukan tindakantindakan atau usaha-usaha yang bersifat kreatif
inovatif.dengan demikian kepala sekolah dan guru-guru perlu mencari atau
menciptakan cara-cara kerja atau hal-hal yang baru yang lebih sesuai dengan
kebutuhan. Sekurangkurangnya mereka di harapkan mampu dan mau memodifikasi
hal-hal atau cara-cara yang lebih baik atau lebih efektif dan efisien, agar pembaharuan
pendidikan dapat muncul dari warga sekolah ,hal ini juga akan menumbuhkan sikap
dan daya kreatif warga sekolah itu sendiri.
Dalam melakukan fungsi ini kepala
sekolah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Harus di sadari bahwa sesuatu yang
baru belum tentu lebih baik dari yang lama.
b. Jika mampu menemukan atau
menciptakan sesuatu hal atau cara baru, ia tidak perlu memandang rendah yang
lama
c. Perlu di konsultasikan kepada
pihak-pihak yang berwenang.
2.6 TUJUAN ADMINISTRASI SARANA DAN
PRASARANA
Adapun yang menjadi tujuan dari
administrasi saran dan prasarana adalah tidak lain agar semua kegiatan
tersebut mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Administrasi sarana
dan prasarana semakin lama di rasakan semakin rumit karena pendidikan
juga menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat langsung
dalam pendidkan tersebut. Oleh karena itu apabila administrasi sarana
dan prasarana berjalan dengan baik maka semakin yakin pula bahwa tujuan
pendidikan akan tercapai dengan baik.
Mengingat sekolah itu merupakan
subsistem pendidikan nasional maka tujuan dari administrasi sarana dan
prasarana itu bersumber dari tujuan pendidikan nasional itu sendiri .
sedangkan subsistem administrasi sarana dan prasarana dalam sekolah
bertujuan untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan sekolah
tersebut, baik tujuan khusus maupun tujuan secara umum.
Adapun tujuan dari administrasi
sarana dan prasarana itu adalah :
1. mewujudkan situasi dan kondisi
sekolah yang baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar
,yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal
mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan
yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi dalam pembelajaran
3. Menyediakan dan mengatur
fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar
sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam proses
pembelajaran
4. Membina dan membimbing siswa
sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat- sifat
individunya.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah :
3.1.1 Administrasi sarana dan
prasarana adalah suatu usaha yang di arahkan untuk mewujudkan suasana belajar
mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk
belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan dan kelengkapan sarana yang ada.
3.1.2 Adapun masalah yang sering
timbul dalam pemeliharaan sarana dan prasarana di sekolah adalah pengrusakan
yang di lakukan oleh siswa –siswa di sekolah itu sendiri.
3.1.3 Adapun yang menjadi tujuan
dari administrasi saran dan prasarana adalah agar semua kegiatan administrasi
sarana dan prasarana mendukung tercapainya tujuan pendidikan
3.1.4 Tujuan dari administrasi
sarana dan prasarana itu bersumber dari tujuan pendidikan nasional.
3.2 Saran
3.2.2 Sebagai seorang personal
administrasi pendidikan berusahalah untuk belajar dan belajar lagi lebih giat
dalam memahami dan mendalami administrasi sarana dan prasarana demi terwujudnya
tujuan dari pendidikan nasional
3.2.3 Agar kita tidak ketinggalan
maka kita harus aktif mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin lama
semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman supaya tidak gaptek (
gagap teknologi ) .
DAFTAR PUSTAKA
Soetjipto, Prof. Profesi Keguruan.
Rineka Cipta. Jakarta. 2004
Burhanuddin, Yusak. Administrasi
Pendidikan. Pustaka Setia. Bandung. 2005
No comments:
Post a Comment