Wednesday, August 23, 2017

KETENTUAN AKIKAH DAN HIKMAHNYA


A.Pengertian Akikah
Akikah berarti penyembelihan kambing pada hari ketujuh dari hari lahirnya anak. Menurut bahasa, akikah berarti pemotongan.
B. Dasar Hukum Akikah
Hukum akikah adalah sunat, sesuai dengan hadits:


Description: C:\Users\Hartanti Sulihandari\Pictures\MP Navigator EX\2011_12_11\IMG_0002.jpg
Artinya:
“Setiap anak itu tergadai dengan akikahnya yang disembelih baginya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama”. (HR. Ahmad dan Imam yang empat).
C. Jenis dan Syarat Hewan Akikah
Sebagian besar ulama berpendapat bahwa hewan yang syah digunakan sebagai akikah juga sama dengan syarat hewan yang syah sebagai kurban. Binatang tersebut tidak bercacat, misalnya pincang, sangat kurus, sakit, putus telinga putus ekornya, dan telah berumur sebagai berikut:
1.     Domba yang telah berumur satu tahun lebih atau yang telah berganti giginya.
2.     Kambing yang telah berumur dua tahun lebih.
3.     Unta yang telah berumur lima tahun lebih.
4.     Sapi, kerbau,  yang telah berumur dua tahun lebih.
Akikah dengan selain kambing, berbeda dengan kurban, jika seekor sapi/kerbau dapat dijadikan kurban tujuh orang dan seekor unta untuk tujuh orang, dalam akikah seekor sapi/kerbau/unta hanya boleh digunakan akikah untuk satu orang.
D. Waktu Menyembelih Hewan Akikah
Waktu yang disyari’atkan untuk menyembelih hewan akikah adalah hari ketujuh dari kelahiran anak. Apabila pada hari ketujuh belum dapat melaksanakannya, maka akikah dapat dilaksanakan kapan saja. Akikah disyari’atkan hanya sekali seumur hidup. Dengan demikian berbeda dengan kurban yang disyari’atkan setiap tahun.
E. Proses Pelaksanaan Akikah
Secara berurutan prosesi akikah meliputi, mencukur rambut, memberi nama, menyembelih kambing.
1.     Mencukur rambut
Mencukur rambut bayi sebaiknya dilakukan di hadapan sanak saudara agar mereka mengetahui dan menjadi saksi. Boleh dilakukan oleh orang tuanya sendiri. Atau jika tidak mampu bisa diwakilkan kepada ahlinya. Sunat hukumnya mencukur rambut anak yang baru lahir, sekurang-kurangnya menggunting tiga helai rambut. Biasanya dilakukan ketika mengakikahkan dan memberi nama. Menurut pendapat Imam Malik, disamping mencukur rambut, sunat pula hukumnya bersedekah, sekurang-kurangnya seharga perak rambut yang dipotong itu, sesuai dengan hadits:
Description: C:\Users\Hartanti Sulihandari\Pictures\MP Navigator EX\2011_10_27\IMG_0006.jpg
2.    Menamai Anak
Rasulullah s.a.w. menganjurkan (hukumnya sunat) agar orang tua segera memberi nama anaknya yang baru lahir. Sepakat para ulama bahwa perkataan yang dijadikan nama anak yang baru lahir itu adalah perkataan yang mempunyai arti baik. Dalam pandangan agama, nama bisa berfungsi sebagai do’a. Sebagaimana yang diungkapkan Jalaluddin Rahmat dalam buku Islam Aktual, para psikolog belakangan menyadari pentingnya nama dalam pembentukan konsep diri. Oleh karena itu, ketika memberi nama bagi bayi yang baru lahir, ukuran baik buruknya nama tentu saja menurut agama, bukan menurut selera.
3.    Menyembelih Kambing
Menyembelih hewan akikah harus sesuai cara yang telah di syariatkan. Secara lebih terurai, cara untuk menyembelih hewan akikah adalah sebagai berikut:
a)     Mengasah pisau hingga benar-benar tajam.
b)    Mengikat hewan dengan tali
c)     Membaringkan hewan dengan lambung kiri menempel ke tanah, sehingga tangan kiri orang yang menyembelih berada di atas kepala hewan, dan kepala hewan berada di selatan.
d)   Penyembelih menghadap kiblat
e)     Membaca do’a:
بِسْمِ اللهِ اللهُ اَكْبَرُهذِهِ العَقِيْقَةُ مِنْكَ وَ اِلَيْكَ تَقَبَّلْ عَقِيْقَةُ

Artinya:
Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, akikah ini adalah karunia-Mu dan aku kembalikan kepada-Mu. Ya Allah, ini akikah............ (sebut nama anak yang diakikahi), maka terimalah.”
f)      Pisau di tekan kuat ke leher hewan, hingga saluran pernapasan dan saluran makanan benar-benar putus.
g)     Penyembelihan dilakukan sendiri atau boleh juga diwakilkan orang lain.
F. Hikmah Akikah
1.     Merupakan manifestasi rasa syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dengan lahirnya seorang anak yang menjadi dambaan setiap keluarga.
2.     Menambah kecintaan anak kepada orang tua.
3.     Mewujudkan hubungan yang baik kepada sesama tetangga maupun saudara dengan ikut merasakan kegembiraan atas lahirnya seorang anak karena mereka mendapat bagian dari daging akikah tersebut.
4.     Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran dalam beragama, bermasyarakat, serta menanamkan rasa persatuan, toleransi, tolong-menolong antar sesama anggota masyarakat.



No comments:

Post a Comment

Post Terbaru

  الطريقة   المادة الترتيب (أقوم أمام الباب قائلا)   إلقاء السّلام ...