Evolusi organisme terjadi melalui perubahan pada sifat-sifat
yang terwariskan. Sifat terwariskan dikontrol oleh gen dan keseluruhan gen
dalam suatu genom organisme disebut sebagai genotipe.
Keseluruhan sifat-sifat yang terpantau pada perilaku dan
struktur organisme disebut sebagai fenotipe. Sifat-sifat ini berasal dari
interaksi genotipe dengan lingkungan. Oleh karena itu, tidak setiap aspek
fenotipe organisme diwariskan. Sifat-sifat terwariskan diwariskan antar generasi
via DNA, sebuah molekul yang dapat menyimpan informasi genetika. Urutan DNA
dapat berubah melalui mutasi, menghasilkan alel yang baru. Jika mutasi terjadi
pada gen, alel yang baru dapat mempengaruhi sifat individu yang dikontrol oleh
gen, menyebabkan perubahan fenotipe organisme. Walaupun demikian, manakala
contoh ini menunjukkan bagaimana alel dan sifat bekerja pada beberapa kasus,
kebanyakan sifat lebih kompleks dan dikontrol oleh interaksi banyak gen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi adalah: seleksi alam,
hanyutan genetika, aliran gen, rekombinasi, mutasi, perkawinan tak acak.