Saturday, April 16, 2016

Pengamalan Aktualisasi Nilai Agama Orang Dewasa.

Oleh : Rahmad Fitriyanto


Pengamalan Aktualisasi Nilai Agama Orang Dewasa.
Masa dewasa adalah masa dimana proses mengenal diri sendiri semakin kuat. Diri sendiri dalam hal ini bagaimana dia memerankan diri sebagai pemimpin keluarga sebagai anggota masyarakat pejabat dan akhirnya sebagai makhluk Tuhan.
Masa dewasa menempatkan makna agama tidak sekedar sebagai ajaran dan nilai ritual semata, tetapi semakin kompleks agama dapat dipandang sebagai system nilai yang memberi dorongan hidup dan bekerja, agama dapat di pandang sebagai pengendalian atau ontrol terhadap tindakan moralitas dan agama kadang berlindung dikala mengalami kesusahan dan lain sebagainya.
A. Masa Dewasa Awal

Lahirnya ilmu Alamiah Dasar




Oleh : Rahmad Fitriyanto



Panca indera akan memberikan tanggapan terhadap semua rangsangan dimana tanggapan itu menjadi suatu pengalaman. Pengalaman yang diperoleh terakumulasi oleh karena adanya kuriositas manusia. Pengalaman merupakan salah satu terbentuknya pengetahuan, yakni kumpulan fakta-fakta. Pengalaman akan bertambah terus seiring berkembangnya manusia dan mewariskan kepada generasi-generasi  berikutnya.
Pertambahan pengetahuan  didorong oleh sbb:
  1. Untuk memuaskan diri, yang bersifat non praktis atau teoritis guna memenuhi kuriositas dan memahami hakekat alam dan isinya

KI HAJAR DEWANTARA





Oleh : Rahmad Fitriyanto



Ki Hajar Dewantara Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889.Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.
Perjalanan hidupnya benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi kepentingan bangsanya. Ia menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya.

PENDIDIKAN FUNDAMENTALISME AGAMA


Penulis : Rahmad Fitriyanto

PENDAHULUAN

            Belakangan ini, istilah funmentalisme banyak dibicarakan di media massa. Tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional. Hal tersebut terjadi seiring merebaknya terorisme yang berlindung di bawah paham fundamentalisme agama, terutama Islam. Sehingga, istilah fundamentalis indentik dengan fundamentalisme Islam atau Islam fundamentalis yang memiliki kesan negative dan ekstremisme.
            Padahal, kalau dilihat lebih dalam, fundamentalis yang berakar pada agama itu tidak hanya Islam, melainkan juga agama lain seperti Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Yahudi, dan Konghucu.  

PENDIDIKAN DAN MORALITAS



Penulis : Rahmad Fitriyanto
BAB I
PENDAHULUAN
Bicara soal pendidikan, maka sesungguhnya tidak dapat dilepaskan dari moralitas. Pendidikan yang baik, terdiri dari moralitas yang baik. Barang kali, hal itulah yang di sadari oleh para pendidi tempo dulu. Karena itu, pelajaran budi pekerti menjadi salah satu pelajaran utama. Apa yang terjadikini? Nampaknya, bagi sebagian oarang, pendidikan hanyalah sebuah teori tanpa tindakan, simbol tanpa makna, pakta yang sangat menyedihkan, disisi lain kita sangat sedih menyaksikan bagaimana para pendidik mendemonstrasikan sesuatu yang sungguh bertentangan dengan esensi pendidikan itru sendiri. Mereka secara sadar, terencana dan terus-menerus selama tiga tahun, telah melakukan sesuatu kecurangan, kebohongan yang merupakan pelanggaran hukum. Yang lebih menyedihkan adalah, hal itu mereka lakukan sendiri di depan murid-murid, yang selama bertahun-tahun telah mereka didik. Dengan demikian, mengakhiri perjuangan mereka dihadapan murid-murid dengansuatu tindakan yang tidak bermoral tanpa keteladanan. Rupanya, banyak pendidik di republik ini lupa bahwa mendidik murid yang masih murni dan polos itu tidak cukup hanya di otak, tapi terutama di dalam hati. Pendidikan yang sesungguhnya tidak hanya menghasilkan oarang tetapi terutama menghasilkan siswa yang bermoral.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian pendidikan dan moralitas
            Menurut kihajar dewantara (1977:22) pendidikan yaitu tuntunnan didalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun maksudnya pendidikasn yaitu menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada anank-anak itu agar mereka sebagai manusia, dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kabahagian setinggi-tingginya.
            Selanjutanya menurut UU.NO.2/1989 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapakan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan atau perananya dimasa akan datang. Pendidikan pada dasarnya adalah proses komunokasi yang didalamnya mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan, dalam dan di luar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat (life long proses) dan generasi ke generasi. Pendidikan sangat bermakna bagi kehidupan individu, masayarakat dan bangsa.

Friday, April 15, 2016

REMAJA DAN PACARAN

Penulis : Rahmad Fitriyanto


BAB I
PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Psikologi perkembangan merupakan cabang dari psikologi individu, baik sebelum maupun setelah kelahiran berikut kematangan perilaku J.P. Chaplin, 1979) psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari karakteristik setiap fase-fase perkembangan. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk mengetahui karakteristik perkembangan fase remaja, hal-hal apa saja yang mempengaruhi psikologi perkembangan pada fase remaja, serta problematika pacaran pada masa remaja, maka dengan ini penulis mengambil judul REMAJA DAN PACARAN

OBSERVASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN TERHADAP ANAK USIA 2-5 TAHUN



 Penulis : Rahmad Fitriyanto



Pembahasan.
Perubahan apakah yang kita temui bulan demi bulan , tahun-demi tahun ? apa yang bias kita lakukan untuk membentuk buah hati yang cerdas dan bahagia seberapa jauh setiap tahapan akan memengaruhi kta? Bisakah kita membawa perubahan kepada anank-anak kita? Itu semua adaalah pertanyaan umum yang biasa dilontarkan oleh pasangan istri yang baru menjadi orang tua, berkenaan  dengan pertumbuhan dan perkembangan buah hati mereka. Penemuan terbaru yang mengembirakan adalaah bahwa dad epk yang sangat besar dari gaya pengasuhan orang tua. Cara buah hati biasanya dianggap sebagai pemicu perkembangan. Bulan demi bula, bayi mulai berjalan, pintu terbuka, sibayi mulai menanganio kecakapn-kecapan barunya. Dengan mendapat pengasuhan, gizi, dan perawatan kesehatan dalalm jumlah yang cukup, bayi akan lebih mudah melebihi tahap perkembangannya, yang secara dominan dipenguri oleh jenis kelamin dan temperamen.

Post Terbaru

  الطريقة   المادة الترتيب (أقوم أمام الباب قائلا)   إلقاء السّلام ...