Monday, May 15, 2017

PERENILAISME

Oleh : Rahmad Fitriyanto
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Pendahuluan
Pada proses pertumbuhannya, filsafat ialah sebagai hasil pemikiran para ahli filsafat ataupun para filosof sepanjang kurun waktu dengan obyek permasalahan hidup di dunia yang dialaminya, sehingga dapat menghasilkan suatu pandangan-pandangan ataupun teori-teori dengan pendekatan-pendekatan tertentu yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, sehingga kadang kala timbul perbedaan-perbedaan dan perlawanan antara pandangan satu dengan pandangan lainnya. Namun, juga kadang kala timbul persamaan, sehingga saling kuat-mengkuatkan antara satu dengan lainnya. Lain dari pada itu, yang menimbulkan perbedaan-perbedaan tersebut selain perbedaan pendekatan yang digunakan, juga faktor situasi, kondisi, zaman dan pandangan hidup yang melatar belakangi para ahli serta tempat dimana mereka bermukim yang dapat mewarnai dan mempengaruhi pola pikir mereka.

KOMPETENSI PEDAGOGIK


 Oleh : Rahmad Fitriyanto

A.    Pendahuluan
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyebutkan bahwa yang dimaksud ‘guru’ adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Hal ini sekaligus merupakan pengakuan terhadap profesi guru sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Ada sembilan tujuan dikeluarkannya UU No. 14 tahun 2005 ini yang dijelaskan dalam bagian penjelasannya, di antaranya meningkatkan martabat guru, meningkatkan kompetensi guru, dan meningkatkan mutu pembelajaran.
Berdasarkan UU tersebut dan kenyataan di lapangan tampak bahwa guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan sehingga pada akhirnya berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar, bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan proses belajar mengajar yang efektif, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik dan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam

Psikologi Agama dan Psikologi Isam


Oleh : Rahmad Fitriyanto

1.     Psikologi Agama
A.    Definisi Psikologi
Telah kita kenal Psikologi adalah “ Ilmu Jiwa” istilah psikologi berasal dari bahasa Inggris “Psychology” merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa greek ( yunani ) yaitu psych yang artinya jiwa dan logos yang artinya “ Ilmu jiwa”
Menurut Bruno ( 1987) dalam Syah (1996:8) membagi pngertian psikologi menjadi tiga bagian yang pada prinsipnya saling berkaitan
  1. Psikologi adalah studi mengenai Ruh
  2. Psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai kehidupan mental.
  3. psikologi adalah ilmu pengetahuan menganai perilaku organisme.
Sarwono ( 1976) juga mengamukakan beberapa definisi  psikologi.

EVALUASI PENDIDIKAN

Oleh : Rahmad Fitriyanto

  1. Pandangan lama dan baru
    1. Pandangan lama
            Dulu hingga sekarang istilah evaluasi didunia pendidikan lebih sering disebut dengan istilah ulangan atau ujian. Pada pandangan ini evaluasi pendidikan hanya terbatas pada pengertian “achievement test” yakni penilaian terhadap hasil pelajaran yang telah diajarkan. Faktor-faktor kepribadian anak dan tingkah lakunya, dan evaluasi tidak mendapat perhatian. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan dinegara kita masih bersifat intelektualistis, begitu juga dengan evaluasi.
    1. Pandangan baru
Menurut pandangan modern istilah evaluasi tidak hanya terbatas pada penilaian terhadap hasil pelajaran saja. Sarana utama dalam evaluasi ini ialah keseluruhan pribadi murid sebagai individu, begitu juga dengan teknik-teknik yang digunakan untuk melaksanakan evaluasi.

PENGELOLAAN KURIKULUM

Oleh : Rahmad Fitriyanto

PENDAHULUAN



A.       Latar Belakang
Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon oleh kinerja pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Mutu pendidikan yang demikianitu sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan berkehidupan yang damai, terbuka dan berdemokrasi, serta mampu bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh warga negara Indonesia. Oleh karena itu, kinerja pendidikan menuntut adanya pembenahan dan penyempurnaan terhadap aspek substantif yang mendukungnya, yakni kurikulum.
            Kurikulum merupakan komponen yang termasuk dalam administrasi pendidikan. Yang mana pengelolaan dan peran kurikulum ini sangat berpengaruh dalam proses pendikan pada sekolah. Adapun dalam makalah ini akan dijelaskan tentang kurikulum secara esensial serta bagaimana pengelolaan kurikulum dalam administrasi pendidikan.

A.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan kurikulum?
2.      Bagaimana pengelolaan kurikulum dalam administrasi pendidikan?



PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Oleh : Rahmad Fitriyanto

BAB I
PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang
Pendidikan adalah proses dimana memanusiakan manusia yang di dalam proses tersebut terdapat berbagai macam kajian ilmu yang disampaikan, misalnya ilmu pengetahuan alam, sosial, agama dan lain-lain. Proses belajar mengajar ataupun kegiatan belajar mengajar akan semakin sukses bila ditunjang dengan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, sehingga pemerintah pun slalu berupaya untuk secara  terus menerus melengkapi sarana dan prasarana bagi seluruh jenjang dan tingkat pendidikan, sehingga kekayaan fisik Negara yang berupa sarana dan prasarana pendidikan telah menjadi sangat besar.
Dewasa ini telah banyak lembaga-lembaga pendidikan dari jenjang pendidikan anak usia dini sampai ke perguruan tinggi yang berdiri di muka bumi khususnya di Indonesia, dimana lembaga-lembaga tersebut telah memberikan banyak fasilitas-fasilitas sarana dan prasarana yang sangat dapat mendukung proses belajar mengajar, namun yang jadi pertanyaan yaitu bahwasanya tidak semua lembaga pendidikan yang telah ada dapat mengelola secara efektif dan efesien sarana dan prasarana yang ada.
Dari aspek diatas, maka dalam makalah ini akan membahas terkait mengenai administrsai sarana dan prasarana pendidikan serta bagaimana pengelolaannya dengan tujuan agar kita selaku guru ataupun calon guru dapat membudidayakan dan mengelola sarana dan prasarana pendidik secara efektif dan efesien agar dapat mempermudah mencapai tijuan pendidikan yang telah ditentukan.

PANDUAN PENYUSUNAN RPP

Oleh : Rahmad Fitriyanto


RPP disusun selengkap mungkin dan sistematis sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru lain. Terutama ketika guru yang bersangkutan tidak hadir, guru lain dari mata pelajaran serumpun dapat menggantikan langsung, tanpa harus merasa kebingungan ketika hendak melaksanakannya.
Pada hakekatnya penyusunan RPP bertujuan merancang pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tidak ada alur pikir (algoritma) yang spesifik untuk menyusun suatu RPP, karena rancangan tersebut seharusnya kaya akan inovasi sesuai dengan spesifikasi materi ajar dan lingkungan belajar siswa (sumber daya alam dan budaya lokal, kebutuhan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi). Pengalaman dari penilaian portofolio sertifikasi guru ditemukan, bahwa pada umumnya RPP guru cenderung bersifat rutinitas dan kering akan inovasi. Mengapa? diduga dalam melakukan penyusunan RPP guru tidak melakukan penghayatan terhadap jiwa profesi pendidik. Keadaan ini dapat dipahami karena, guru terbiasa menerima borang-borang dalam bentuk format yang mengekang guru untuk berinovasi dan penyiapan RPP cenderung bersifat formalitas. Bukan menjadi komponen utama untuk sebagai acuan kegiatan pembelajaran. Sehingga ketika otonomi pendidikan dilayangkan tak seorang gurupun bisa mempercayainya. Buktinya perilaku menyusun RPP dan perilaku mengajar guru tidak berubah jauh.

Post Terbaru

  الطريقة   المادة الترتيب (أقوم أمام الباب قائلا)   إلقاء السّلام ...