Kumpulan Makalah Pendidikan Agama Islam, Makalah Pendidikan dan pelajaran ISMUBA Muhammadiyah
Monday, August 21, 2017
PANDUAN PENYUSUNAN RPP
PENGANTAR
Pendidikan adalah proses yang bersifat terencana dan sistematik, karena itu perencanaannya disusun secara lengkap, dengan pengertian dapat dipahami dan dilakukan oleh orang lain dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Sebagai illustrasi dapat kita gunakan profesi seorang Insinyur bangunan. Rancang bangun yang disusunnya dapat dilaksanakan dengan baik oleh beberapa orang tukang bangunan dibantu dengan beberapa orang buruh bangunan. Mengapa? karena rancang bangun yang disusun Insinyur tersebut cukup lengkap dan operasional, sehingga seorang tukang yang tidak memiliki pendidikan teknik bangunan sekalipun dapat memahami dan melaksanakannya.
Pertanyaannya: apakah rencana pembelajaran yang telah disusun oleh guru selama ini sudah lengkap dan operasional? Kenyataannya, pada pengamatan terhadap dokumen RPP pada portofolio sertifikasi guru, umumnya hanya berisi langkah-langkah yang cenderung tidak operasional dan langkah tersebut cenderung bersifat kegiatan rutin. Belum tampak adanya spesifikasi langkah-langkah pembelajaran sesuai karakter mata pelajaran dan perkembangan peserta didik.
Proposal Penelitian Kuantitatif (Skripsi)
Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.
Format Proposal Penelitian Kuantitatif
1. Latar Belakang Masalah
Di dalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoretik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Di dalam latar belakang masalah ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.
2. Rumusan Masalah
RPP Berwudhu
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP
NO.7/IX / 2007)
Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Fathul Ulum
Kelas / Semester : 2 / II
Mata Pelajaran : Fiqih
Materi Pokok : Berwudhu
Alokasi Waktu : 2 x 35
A. Standar
Kompetensi :
- Siswa mampu berwudhu
B. Kompetensi
Dasar :
- Siswa mampu berwudhu dengan benar
C. Indicator :
1. Siswa mampu melafalkan niat wudhu
2. Siswa mampu mengenal tatacara bewudhu
3. Siswa mampu mempraktekkan cara berwudhu
4. Siswa mampu berdo’a sesudah wudhu
5. Siswa mampu menghafalkan do’a
sesudah wudhu
D. Tujuan
Pembelajaran :
- Siswa hafal niat dan do’a sesudah wudhu
- Siswa mampu berwudhu dengan benar
E. Kegiatan dan
Strategi Pembelajaran
Contoh RPP Al-Qur'an Hadits surat al-Alaq Madrasah Ibtidaiyah
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits.
Satuan
Pendidikan : Madrasah Ibtadaiyah.
Kelas / Semester : I / II
Petemuan ke : 2
Alokasi Waktu : 35 menit.
I. Standar Kompetensi :
Mampu
melafakan dan menghafalkan surat-suarat tertentu dalam juz ‘amma dengan baik.
II. Kemampuan Dasar / Kompetensi Dasar :
Melafalkan dan Menuliskan surat
al-Alaq.
III. Indicator :
Ø Membaca
surat al-Alaq.
Ø Melafalkan
surat al-Alaq.
IV. Materi Pokok :
Surat al-Alaq.
Uraian Materi pokok:
Ø Cara
membaca suarat al-Alaq.
Ø Penulisan
suarat al-Alaq.
V. Strategi Pembelajaran :
v Kegiatan
Awal :
Ø Guru
membuka pelajaran dengan mengucapakan salam dan menunjuk salah satu siswa untuk
memimpin do’a.
Ø Guru
mengajak siswa untuk mengingat materi pertemuan kemarin deng menunjuk salah
satu siswa untuk melafalkan surat an-nas.
Ø Guru
menjelaskan pada siswa apa yang harus dicapai dalam pertemuan hari ini.
Monday, May 15, 2017
PENGARUH METODE CERITA TERHADAP ANAK DI TPA KODAMA DALAM PEMBELAJARAN AL QURAN
Oleh : Rahmad Fitriyanto
A.
LATAR BELAKANG
AL Quran adalah Kalamullah yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat dengan enggunakan Bahasa
Arab yang mutawatir, diawali dengan surat Al Fatihah dan diakhiri surat An
Naas, serta membacanya termasuk ibadah.[1]Alquran
yang sebenarnya merupakan kumpulan intisari dari kitab-kitab wahyu Allah SWT
yang terdahulu juga sekaligus sebagai penyempurnanya, menjadi mukjizat terbesar
di antara mukjizat-mukjizat yang lain karena sifatnya rasional. Kata Alquran
adalah nama yang langsung diberikan oleh Allah SWT dan dijelaskan di dalam
Kitab Suci tersebut.[2]
Sebagai umat islam kita percaya bahwa Al
Quran adalah sumber sumber hidayah dan pedoman bagi manusia untuk mencapai
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Al-Qur'an merupakan sumber ilmu pengetahuan
bagi manusia yang dapat membimbing dan menuntun manusia ke arah jalan yang
lurus, jalan keselamatan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Dalam al-Qur'an dinyatakan bahwa pada dasarnya al-Qur'an itu mudah untuk dipelajari,
dianalisis dipahami yang kemudian direalisasikan dalam bentuk perbuatan hanya
bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh dan bertaqwa.[3]
Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Oleh : Rahmad Fitriyanto
Sebelum membahas lebih lanjut
tentang kurikulum berbasis kompetensi (KBK), terlebih dahulu peneliti
menjelaskan arti dari kurikulum dan kompetensi.
1. Kurikulum menurut Prof. S. Nasution
setelah melihat kamus Websber tahun 1812, kurikulum diberi arti “A course esp a
specified fixed course study, asin a schoolor college, as on leading to degree
b. the whole body of courses affored in an education institution, or department
there of, the usual sense”. Di sini kurikulum khusus digunakan dalam
pendidikan dan pengajaran, yakni sejumlah mata pelajaran di sekolah atau mata
kuliah di perguruan tinggi yang harus ditempuh untuk mencapai suatu ijazah atau
tingkat. Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai
dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
Transplantasi Organ
Oleh : Rahmad Fitriyanto
Penggunaan
organ tubuh mayat manusia untuk pengobatan manusia dan untuk kelangsungan
hidupnya merupakan suatu kemaslahatan yang dituntut syarak. Oleh sebab itu,
menurutnya, dalam keadaan darurat organ tubuh mayat boleh dimanfaatkan untuk
pengobatan. Akan tetapi, pemanfaatan organ tubuh mayat manusia sebagai obat
tersebut harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
- Pengobatan
tidak bisa dilakukan, kecuali dengan organ tubuh mayat manusia; - Manusia yang
diobati itu adalah orang yang haram darahnya (seorang muslim yang memelihara
kehormatannya); apabila jiwa yang akan diselamatkan itu adalah orang yang halal
darahnya (seperti seseorang yang telah melakukan pembunuhan dan akan dikenakan
hukuman kisas, atau seseorang yang akan dikenai hukuman rajam karena berbuat
zina), maka pemanfaatan organ tubuh mayat tidak dibolehkan baginya;
- Penggunaan organ tubuh manusia itu benar-benar dalam keadaan darurat;
dan penggunaan organ tubuh mayat manusia itu mendapatkan izin dari orang
tersebut (sebelum ia wafat) atau dari ahli warisnya (setelah ia wafat).
Subscribe to:
Posts (Atom)
Post Terbaru
الطريقة المادة الترتيب (أقوم أمام الباب قائلا) إلقاء السّلام ...
-
Penulis: Rahmad Fitriyanto BAB I PENDAHULUAN Banyak ayat Al-Qur’an dan Hadis-hadis Nabi yang mengisyaratkan tentang ba...
-
Oleh : Rahmad Fitriyanto BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia aka...
-
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta Mata Pelajaran : Al- Qu...