Monday, May 15, 2017

EVALUASI PENDIDIKAN

Oleh : Rahmad Fitriyanto

  1. Pandangan lama dan baru
    1. Pandangan lama
            Dulu hingga sekarang istilah evaluasi didunia pendidikan lebih sering disebut dengan istilah ulangan atau ujian. Pada pandangan ini evaluasi pendidikan hanya terbatas pada pengertian “achievement test” yakni penilaian terhadap hasil pelajaran yang telah diajarkan. Faktor-faktor kepribadian anak dan tingkah lakunya, dan evaluasi tidak mendapat perhatian. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan dinegara kita masih bersifat intelektualistis, begitu juga dengan evaluasi.
    1. Pandangan baru
Menurut pandangan modern istilah evaluasi tidak hanya terbatas pada penilaian terhadap hasil pelajaran saja. Sarana utama dalam evaluasi ini ialah keseluruhan pribadi murid sebagai individu, begitu juga dengan teknik-teknik yang digunakan untuk melaksanakan evaluasi.

PENGELOLAAN KURIKULUM

Oleh : Rahmad Fitriyanto

PENDAHULUAN



A.       Latar Belakang
Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon oleh kinerja pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Mutu pendidikan yang demikianitu sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan berkehidupan yang damai, terbuka dan berdemokrasi, serta mampu bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh warga negara Indonesia. Oleh karena itu, kinerja pendidikan menuntut adanya pembenahan dan penyempurnaan terhadap aspek substantif yang mendukungnya, yakni kurikulum.
            Kurikulum merupakan komponen yang termasuk dalam administrasi pendidikan. Yang mana pengelolaan dan peran kurikulum ini sangat berpengaruh dalam proses pendikan pada sekolah. Adapun dalam makalah ini akan dijelaskan tentang kurikulum secara esensial serta bagaimana pengelolaan kurikulum dalam administrasi pendidikan.

A.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan kurikulum?
2.      Bagaimana pengelolaan kurikulum dalam administrasi pendidikan?



PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Oleh : Rahmad Fitriyanto

BAB I
PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang
Pendidikan adalah proses dimana memanusiakan manusia yang di dalam proses tersebut terdapat berbagai macam kajian ilmu yang disampaikan, misalnya ilmu pengetahuan alam, sosial, agama dan lain-lain. Proses belajar mengajar ataupun kegiatan belajar mengajar akan semakin sukses bila ditunjang dengan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, sehingga pemerintah pun slalu berupaya untuk secara  terus menerus melengkapi sarana dan prasarana bagi seluruh jenjang dan tingkat pendidikan, sehingga kekayaan fisik Negara yang berupa sarana dan prasarana pendidikan telah menjadi sangat besar.
Dewasa ini telah banyak lembaga-lembaga pendidikan dari jenjang pendidikan anak usia dini sampai ke perguruan tinggi yang berdiri di muka bumi khususnya di Indonesia, dimana lembaga-lembaga tersebut telah memberikan banyak fasilitas-fasilitas sarana dan prasarana yang sangat dapat mendukung proses belajar mengajar, namun yang jadi pertanyaan yaitu bahwasanya tidak semua lembaga pendidikan yang telah ada dapat mengelola secara efektif dan efesien sarana dan prasarana yang ada.
Dari aspek diatas, maka dalam makalah ini akan membahas terkait mengenai administrsai sarana dan prasarana pendidikan serta bagaimana pengelolaannya dengan tujuan agar kita selaku guru ataupun calon guru dapat membudidayakan dan mengelola sarana dan prasarana pendidik secara efektif dan efesien agar dapat mempermudah mencapai tijuan pendidikan yang telah ditentukan.

PANDUAN PENYUSUNAN RPP

Oleh : Rahmad Fitriyanto


RPP disusun selengkap mungkin dan sistematis sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru lain. Terutama ketika guru yang bersangkutan tidak hadir, guru lain dari mata pelajaran serumpun dapat menggantikan langsung, tanpa harus merasa kebingungan ketika hendak melaksanakannya.
Pada hakekatnya penyusunan RPP bertujuan merancang pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tidak ada alur pikir (algoritma) yang spesifik untuk menyusun suatu RPP, karena rancangan tersebut seharusnya kaya akan inovasi sesuai dengan spesifikasi materi ajar dan lingkungan belajar siswa (sumber daya alam dan budaya lokal, kebutuhan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi). Pengalaman dari penilaian portofolio sertifikasi guru ditemukan, bahwa pada umumnya RPP guru cenderung bersifat rutinitas dan kering akan inovasi. Mengapa? diduga dalam melakukan penyusunan RPP guru tidak melakukan penghayatan terhadap jiwa profesi pendidik. Keadaan ini dapat dipahami karena, guru terbiasa menerima borang-borang dalam bentuk format yang mengekang guru untuk berinovasi dan penyiapan RPP cenderung bersifat formalitas. Bukan menjadi komponen utama untuk sebagai acuan kegiatan pembelajaran. Sehingga ketika otonomi pendidikan dilayangkan tak seorang gurupun bisa mempercayainya. Buktinya perilaku menyusun RPP dan perilaku mengajar guru tidak berubah jauh.

EVALUASI PENDIDIKAN


 Oleh : Rahmad Fitriyanto

  1. Latar Belakang
Masalah evaluasi dalam dunia pendidikan di negara kita, pada umumnya belum begitu dikenal baik bentuk maupun pelaksanaannya. Khususnya para guru di Indonesia belum mengetahui bagaimana melaksanakan evaluasi itu sendiri.
Mengingat pentingnya hal tersebut dan mengingat pula bahwa evaluasi merupakan salah satu fungsi administrasi pendidikan yang tidak dapat diabaikan, maka dalam makalah ini akan diuraikan secara singkat dan garis besarnya saja dari   masalah tersebut.

PEMBAHASAN

  1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi atau penilaian dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan pembandingan dari pada hasil-hasil pekerjaan yang nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai. (Siagan, 1977)[1]

Proposal Penelitian Kuantitatif (Skripsi)

Oleh : Rahmad Fitriyanto



Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.
 Format Proposal Penelitian Kuantitatif
1. Latar Belakang Masalah
    Di dalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoretik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Di dalam latar belakang masalah ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.

MEMAHAMI KAJIAN AGAMA KATOLIK

Oleh : Rahmad Fitriyanto 

PEMBAHASAN

Tasawuf filosofis ialah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional pengasasnya. Berbeda dengan tasawuf sunni, semisal tasawuf al-Ghozali, tasawuf filosofis menggunakan terminologi filosofis dalam pengungkapannya. Terminologi filosofis tersebut berasal dari bermacam-macam ajaran filsafat, yang telah mempengaruhi para tokoh-tokohnya.

A. Obyek Tasawuf Filosofis Dan Karakteristiknya
            Para pengkaji tasawuf filosofis, berpendapat bahwa perhatian para penganut aliran ini terutama diarahkan untuk menyusun teori-teori wujud dengan berlandaskan rasa (dzawq), yang merupakan titik-tolak ajaran tasawuf mereka.
            Ibn Khaldun dalam karyanya, al-muqoddimah, menyimpulkan bahwa ada empat obyek utama yang menjadi perhatian para sufi filosof, yaitu:

Post Terbaru

  الطريقة   المادة الترتيب (أقوم أمام الباب قائلا)   إلقاء السّلام ...