Monday, August 15, 2016

Pendidikan menurut Muhammad Iqbal



Oleh    : Rahmad Fitriyanto
 
A.    Konsep Pendidikan menurut Muhammad Iqbal
B.     Pengembangan Manusia menurut Muhammad Iqbal
Untuk melihat pemikiran Iqbal dalam hal jati diri manusia atau tentang eksistensi kita bisa melihatnya dalam puisi asrar-i-kudhi, dalam antologi puisinya itu ia secara jelas mengungkapkan apa itu manusia. Secara jelas kita pahami bahwa ia mentransformasikan pikirannya dalam syair/puisi mengenai manusia, dan hakikat manusia. Dalam puisinya ia memberi saran kepada manusia agar bisa bertafakur kepada Allah dan menyadari akan ke-ada-annya. Dari segi konteks kita bisa melihat bahwa Iqbal sangat terpengaruh oleh pemikiran Nietczhe tentang eksistensi manusia, bagaimana ia berada sebagai seorang ubermen dari ini juga ia membuat paham tentang manusia itu sendiri dengan konsep insan-kamil. Selain itu juga kita bisa

Pembelajaran PAI berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi di SMA Negeri 3 Yogyakarta





Oleh    : Rahmad Fitriyanto



A.    Latar Belakang Masalah
            Tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang andal antara lain dicoraki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat dibutuhkkan bagi sebuah bangsa. Bangsa yang tidak menguasai iptek serta tidak dibarengi dengan moral (Agama) akan tertinggal dan terlibas dalam percaturan antar bangsa yang kompetitif. Bangsa demikian tidak mustahil akan menjadi penonton dalam percaturan dan kancah persaingan global dan bahkan menjadi penonton dalam aktivitas dan pergulatan di berbagai sektor kehidupan di negerinya sendiri.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)





Oleh    : Rahmad Fitriyanto



Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Sebelum membahas lebih lanjut tentang kurikulum berbasis kompetensi (KBK), terlebih dahulu peneliti menjelaskan arti dari kurikulum dan kompetensi.
1. Kurikulum menurut Prof. S. Nasution setelah melihat kamus Websber tahun 1812, kurikulum diberi arti “A course esp a specified fixed course study, asin a schoolor college, as on leading to degree b. the whole body of courses affored in an education institution, or department there of, the usual sense”. Di sini kurikulum khusus digunakan dalam pendidikan dan pengajaran,

EVALUASI PENDIDIKAN




Oleh    : Rahmad Fitriyanto
BAB I
PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang
Masalah evaluasi dalam dunia pendidikan di negara kita, pada umumnya belum begitu dikenal baik bentuk maupun pelaksanaannya. Khususnya para guru di Indonesia belum mengetahui bagaimana melaksanakan evaluasi itu sendiri.
Mengingat pentingnya hal tersebut dan mengingat pula bahwa evaluasi merupakan salah satu fungsi administrasi pendidikan yang tidak dapat diabaikan, maka dalam makalah ini akan diuraikan secara singkat dan garis besarnya saja dari   masalah tersebut.

Sarana dan Prasaran Pendidikan


Oleh    : Rahmad Fitriyanto



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Pendidikan adalah proses dimana memanusiakan manusia yang di dalam proses tersebut terdapat berbagai macam kajian ilmu yang disampaikan, misalnya ilmu pengetahuan alam, sosial, agama dan lain-lain. Proses belajar mengajar ataupun kegiatan belajar mengajar akan semakin sukses bila ditunjang dengan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, sehingga pemerintah pun slalu berupaya untuk secara  terus menerus melengkapi sarana dan prasarana bagi seluruh jenjang dan tingkat pendidikan, sehingga kekayaan fisik Negara yang berupa sarana dan prasarana pendidikan telah menjadi sangat besar.

Manajemen Personalia di Sekolah



Oleh    : Rahmad Fitriyanto
 
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Birokrasi sebagai salah satu sistem dalam pemerintahan, di dalamnya ditandai dengan berbagai indikasi, seperti kedudukan yang bersifat hierarki, hubungan otoritas, fungsi-fungsi khusus, peraturan dan undang-undang yang mengatur pengelolaan, tugas-tugas, interaksi dengan lingkungan yang mendukung. Menurut Max Weber (Wahjosumidjo, 2007 : 62), seorang pakar sosiologi Jerman, birokrasi adalah salah satu bentuk ideal organisasi, di mana titik sentral dari teori Weber ini diletakkan pada pola-pola interaksi yang legitimatif (legitimate interaction patterns) di antara para anggota organisasi dalam mencapai tujuan dan terlibat dalam kegiatan.

PENGELOLAAN KURIKULUM




Oleh    : Rahmad Fitriyanto



BAB I
PENDAHULUAN



A.       Latar Belakang
Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon oleh kinerja pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Mutu pendidikan yang demikianitu sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan berkehidupan yang damai, terbuka dan berdemokrasi, serta mampu bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh warga negara Indonesia. Oleh karena itu, kinerja pendidikan menuntut adanya pembenahan dan penyempurnaan terhadap aspek substantif yang mendukungnya, yakni kurikulum.

Post Terbaru

  الطريقة   المادة الترتيب (أقوم أمام الباب قائلا)   إلقاء السّلام ...