BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konseling merupakan adaptasi dari aliran psikologi yang memfokuskan perhatiannya pada tingkah laku yang tampak. Pada hakikatnya konseling merupakan sebuah upaya pemberian bantuan dari seorang konselor kepada klien, bantuan di sini dalam pengertian sebagai upaya membantu orang lain agar ia mampu tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri. Dalam pandangan kaum behaviorist (termasuk konselor behavioral) manusia dianggap sebagai sesuatu yang dapat dirubah dan dibentuk, manusia bersifat mekanistik dan fasif. Banyak pendekatan dalam konseling behavioral, dari keseluruhan pendekatan yang ada semua menjurus pada pendekatan direktif dimana konselor lebih berperan aktif dalam penangan masalahnya.
Adapun awal kegiatan “bimbingan” di Negara Indonesia pada hakikatnya telah berakar dalam seluruh kehidupan dan perjuangan bangsa Indonesia. Dan sebenarnya di Indonesia yang memulai kegiatan bimbingan secara resmi adalah Pemerintah yang mengeluarkan SK agar di lingkungan sekolah ataupun Lembaga-lembaga Pemerintah diberikan Bimbingan Konseling, dalam upaya membantu peserta didik ataupun para pegawai mencapai dan memanfaatkan kualitas dalam dirinya dengan sebaik-baiknya.
Dalam kehidupan semua orang pasti mempunyai permasalahan tidak terkecuali anak usia sekolah.Bimbingan dan Konseling pribadi-sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada di sekolah. Yang bertujuan untuk membantu siswa dalam mencari penyelesaian dari permasalahannya serta mengarahkannya ke penyelesaian yang lebih baik
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian Bimbingan Kepribadian dan Sosial ?
Apa penyebab terjadinya masalah dalam kepribadian dan sosial ?
Bagaimana mengatasi masalah kepribadian dan sosial ?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Bimbingan Konseling Pribadi dan social
Bimbingan pribadi-sosial merupakan salah satu bidang
bimbingan yang ada di sekolah. Menurut Dewa Ketut Sukardi (1993: 11)
mengungkapkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan usaha bimbingan , dalam
menghadapi dan memecahkan masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri,
menghadapi konflik dan pergaulan.
Sedangkan menurut pendapat Abu Ahmadi (1991: 109) Bimbingan pribadi-sosial adalah, seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat mengahadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya, mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya.
Sedangkan Bimbingan dan Konseling pribadi dan sosial merupakan proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar memiliki pemahaman tentang karakteristik dirinya, kemampuan mengembangkanpotensi dirinya, kemampuan memecahkan masalah yang dihadapinya.
Sedangkan menurut pendapat Abu Ahmadi (1991: 109) Bimbingan pribadi-sosial adalah, seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat mengahadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya, mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya.
Sedangkan Bimbingan dan Konseling pribadi dan sosial merupakan proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar memiliki pemahaman tentang karakteristik dirinya, kemampuan mengembangkanpotensi dirinya, kemampuan memecahkan masalah yang dihadapinya.
Konsep Dasar Bimbingan Pribadi-Sosial
Berkaitan dengan bimbingan pribadi sosial, pada
intinya adalah membentuk pribadi yang matang dan mandiri para murid, dengan
karakteristik sebagai berikut :
Pemahaman diri (self understanding). Dalam hal ini,
murid dapt memahami dirinya sendiri akan potensi yang dimilikinya serta
permasalahan yang dihadapinya
Penerimaan diri (self acceptance-Qona’ah). Dalam hal
ini, murid hendaknya dapat menerima diri apa adanya potensi-potensi dan
anugerah dari Allah, baik itu yang sesuai dengan harapan murid tersebut ataupun
tidak (perbedaan antara ideal self dengan actual self)
Tujuan Bimbingan Konseling Pribadi-Sosial
Membantu siswa agar mampu mengembangkan kompetensinya, sbb :
(a). Memiliki komitmen untuk mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt. Baik dalam kehidupan pribadi,keluarga, pergaulan dengan teman sebaya,sekolah, tempat kerja, masyarakat.
(b). Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif.
(c). Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif (kelebihan dan kelemahan diri).
(d). Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri.
(e). Memiliki sikap optimis dlm menghadapi masa depan.
(f). Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat, sesuai dengan nilai2 agama, etika, dan nilai-nilai budaya.
(g). Proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan pemahaman dan keterampilan berinteraksi sosial, serta memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapinya
(h) Membantu siswa agar mampu mengembangkan kompetensinya dalam hal sebagai berikut :
1. Bersikap respek (menghargai dan menghormati) terhadap orang lain.
2. Memiliki rasa tanggung jawab dan komitmen terhadap tugas, peran hidup dalam bersosialisasi.
3. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship).
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal.
5. Memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri(adjusment)
Membantu siswa agar mampu mengembangkan kompetensinya, sbb :
(a). Memiliki komitmen untuk mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt. Baik dalam kehidupan pribadi,keluarga, pergaulan dengan teman sebaya,sekolah, tempat kerja, masyarakat.
(b). Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif.
(c). Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif (kelebihan dan kelemahan diri).
(d). Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri.
(e). Memiliki sikap optimis dlm menghadapi masa depan.
(f). Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat, sesuai dengan nilai2 agama, etika, dan nilai-nilai budaya.
(g). Proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan pemahaman dan keterampilan berinteraksi sosial, serta memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapinya
(h) Membantu siswa agar mampu mengembangkan kompetensinya dalam hal sebagai berikut :
1. Bersikap respek (menghargai dan menghormati) terhadap orang lain.
2. Memiliki rasa tanggung jawab dan komitmen terhadap tugas, peran hidup dalam bersosialisasi.
3. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship).
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal.
5. Memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri(adjusment)
Macam-Macam Masalah Pribadi dan Sosial
1. Masalah Pribadi
a. Merasa malas untuk melaksanakan ibadah : shalat, shaum, sidkah, dan amal shaleh lainnya.
b. Kurang memiliki kemampuan untuk bersabar dan bersyukur.
c. Masih memiliki kebiasaan berbohong.
d. Masih memiliki kebiasaan menyontek.
e. Kurang motivasi untuk mempelajari agama
1. Masalah Pribadi
a. Merasa malas untuk melaksanakan ibadah : shalat, shaum, sidkah, dan amal shaleh lainnya.
b. Kurang memiliki kemampuan untuk bersabar dan bersyukur.
c. Masih memiliki kebiasaan berbohong.
d. Masih memiliki kebiasaan menyontek.
e. Kurang motivasi untuk mempelajari agama
2. Masalah Sosial
a) Kurang menyenangi kritikan orang lain.
b) Kurang memahami etika pergaulan.
c) Merasa malu untuk berteman dengan lawan jenis.
d) Kurang mampu mnyesuaikan diri.
e) Penyakit sosial seperti : tawuran, gang motor, ‘pemalakan’, pencurian, dll.
Gejala yang ditimbulkan karena permasalahan pribadi
sosial diantaranya
a) Susah makan
b) Susah tidur
c) Berbohong
d) Suka melangggar aturan
e) Ketakutan
f) Keluar keringat dingin
g) dan lainnya
a) Susah makan
b) Susah tidur
c) Berbohong
d) Suka melangggar aturan
e) Ketakutan
f) Keluar keringat dingin
g) dan lainnya
Strategi Dan Teknik Bimbingan Dan Konseling
Pribadi-Sosial
A. Jenis layanan dan struktur bimbingan
1. Layanan Dasar Bimbingan
Yaitu layanan umum yang diperuntukan bagi semua
murid. Strategi : bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, berkolaborasi dengan
guru bidang studi, kerja sama dengan orang tua. Tujuan layanan dasar bimbingan
adalah membantu seluruh murid dalam mengembangkan keterampilan dasar
untuk kehidupan.
Contoh materi program bimbingan perkembangan di
MI/SD mencakup :
Harga diri (self-esteem)
Motivasi berprestasi
Keterampilan pengambilan keputusan
Keterampilan pemecahan masalh
Keefektifan dalam hubungan antara pribadi
Keterampilan berkomunikasi
Keefektifan dalam memahami lintas budaya
Perilaku yang bertanggung jawab
2. Layanan Responsif
Yaitu layanan yang diarahkan untuk membantu murid
mengatasi masalah-maslah yang dihadapi pada saat itu. Tujuan komponen layanan
responsif adalah mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi murid
yang muncul segera dan dirasakan saat itu.
3. Layanan perencanaan Individual
Yaitu layanan yang dimaksudkan untuk membantu murid
mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pribadi sosial.
Tujuan layanan perencanaan individual adalah
membimbing murid untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana
pengembangan pribadi sosial oleh dirinya sendiri. Melalui layanan
perencanaanindividual, murid dapat :
a. Mempersiapkan pendidikan,
karir, tujuan sosial pribadi yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya,
informasi tentang sekolah, dunia kerja, dan masyarakatnya
b. Merumuskan rencana untuk mencapai tujuan
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
c. Menganalisis apa kekuatan dan
kelemahan dirinay dalam rangka pencapaian tujuannya
d. Mengukur tingkat pencapaian
tujuan dirinya
e. Mengambil keputusan yan
mereflesikan perencanaan dirinya
4. Komponen Dukungan Sistem
Yaitu komponen yang berkaitan dengan aspek
manajerial yang mencakup antara lain pengembangan program, pengembangan staf,
alokasi dana dan fasilitas, kerja sama denga orang tua dan sumber lainnya,
riset dan pengembangan. Layanan mencakup :
Konsultasi dengan guru-guru lain
Dukungan bagi program pendidikan orang tua dan
upaya-upaya masyarakat yang berhubungan
Partisipasi dalam kegiatan sekolah dalam rangka
peningkatan perencanaan dan tujuan
Implementasi dan program standarisasi instrumen tes
Kerja sama dalam melaksanakan riset yang relevan
B. Teknik / strategi
bimbingandan konseling pribadi sosial
Beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan
untuk membantu perkembangan murid, yaitu :
1. Konseling Individual
Konseling individual adalah merupakan bantuan yang
sifatnya terapeutik yang diarahkan untuk mengubah sikap dan perilaku murid
2. Konsultasi
Konsultasi merupakan salah satu teknik bimbingan
yang penting sebab banyak masalah karena sesuatu hal akan lebih berhasil jika
ditangani secara tidak langsung oleh konselor
3. Nasihat
Nasihat merupakan salah satu teknik bimbingan yang
dapat diberiakn oleh guru. Pemberian nasihat hendaknya memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
Berdasarkan masalah atau kesulitan yang dihadapi
oleh murid
Diawali dengan menghimpun data yang berkaitan dengan
masalah yang dihadapi
Nasihat yang diberikan bersifat alternatif yangdapat
dipilih oleh murid, disertai kemungkinan keberhasilan dan kegagalan
Penentuan keputusan diserahkan kepada murid,
alternatif mana yang akan diambil
Hendaknya murid mau danmampu mempertanggungjawabkan
keputusan yang diambilnya
4. Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap murid
yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dilaksanakan dalam
tiga kelomppok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok sedang (7-12 orang),
dan kelompok besar (13-20 orang) aaupun kelas (21-40 orang)
5. Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada
murid dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya.
Prosedur konseling kelompok sama dengan bimbinga kelompok yaitu terdiri dari :
Tahap pembentukan
Tahap peralihan
Tahap kegiatan
Tahap pengakhiran
6. Pengajaran
Remedial
Pengajaran remedial merupaka salah satu kegitan
utama dalam keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan belajar, serta
merupakan, rangkaian kegiatan lanjutan logis dari usaha diagnostik kesulitan
bellajar mengajar.
Strategi dan teknik pengajaran dapat dilakukan
secara preventif, kuratif dan pengembangan. Tinndakan pengajaran remedial
dikatakan bersifat kuratif jika setelah program PBM utama selesai
diselenggarakan. Pendekatan preventif ditujukan kepada murid tertentu yang
diperkirakan akan mengalami hambatan terhadap pelajaran yang akan dipenuhinya.
Pendekatan pengembangan merupakan tindak lanjut dari upaya diagnostik yang
dilakukan guru selama berlangsung PBM.
7. Mengajar Bernuansa Bimbingan
Secara umum bimbingan yang dapat diberikan guru
sambil mengajar adalah :
Mengenal dan memahami murid secara mendalam
Memberikaan perlakuan dengan memperhatikan perbedaan
individual
Memperlakukan murid secara manusiawi
Memberi kemudahan untuk mengembangkan diri secara
optimal
Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan dan
Saran
Dari pembahasan di atas mengenai pengertian, konsep,
gejala serta cara mengatasi permasalahan dalam bimbingan pribadi dan sosial
kami menyimpulkan bahwa bimbingan konseling pada pribadi dan sosial sangat
dibutuhkan bagi kelansungan hidup manusia karena kita sebagai manusia
diwajibkan untuk saling mengingatkan hal ini mempunyai makna yang sama dengan
bimbingan konseling. Maka dari itu kita sebagai calon guru seharusnya menguasai
materi bimbingan konseling dan mengaplikasikannya di sekolah ketika kita sudah
menjadi seorang guru, seorang motifator, seorang pembaharu generasi-generasi
bangsa agar anak didik bisa kita tuntun ke jalan yang benar meskipun kita bukan
guru bimbingan konseling, karena menurut kami ilmu bimbingan konseling ini
siapa saja bisa mempelajarinya dan bisa mempraktekkannya.
By. Rama_
No comments:
Post a Comment