Friday, June 27, 2025

Nabi Idris AS: Manusia Cerdas yang Membawa Perubahan

Ilustrasi (Sinpo.id/iqna)  Nabi Idris AS, yang dikenal sebagai keturunan keenam dari Nabi Adam, lahir di Mesir dan memiliki nama asli Khanukh. Sejak kecil, Nabi Idris menunjukkan kecerdasan luar biasa yang membuatnya berbeda dari orang-orang di sekitarnya. 

Dilansir dari baznas.go.id, Nabi Idris AS merupakan nabi pertama yang menerima wahyu langsung dari Allah SWT melalui malaikat Jibril.

Salah satu pencapaian besar Nabi Idris adalah penemuannya dalam menjinakkan kuda. Sebagai manusia pertama yang berhasil menjinakkan kuda dan menjadikannya sebagai tunggangan, beliau memberikan kontribusi besar kepada umat manusia. 

Kuda yang dijinakkan Nabi Idris menjadi alat yang sangat membantu dalam mengangkat barang dan kegiatan lainnya, sehingga kehidupan kaumnya menjadi lebih mudah dan makmur. 

Tidak hanya itu, kecerdasan Nabi Idris juga mengarah pada penemuan lain, termasuk penggunaan pena dan kemampuan menjahit pakaian. Sebelumnya, manusia tidak mengenal pakaian, namun berkat Nabi Idris, mereka mulai membuat baju dan menyadari pentingnya kesehatan.

Dalam Al-Qur'an, meskipun kisah Nabi Idris tidak terlalu banyak dijelaskan, terdapat ayat yang mengangkat martabatnya. Dalam Surat Maryam ayat 56 dan 57, Allah berfirman, "Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di dalam Kitab (Al-Qur'an). Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi, dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi." Ayat ini mengungkapkan betapa Nabi Idris adalah sosok yang sangat dicintai oleh Allah SWT dan memiliki kedudukan yang tinggi.

Selain itu, Nabi Idris dikenal sebagai seorang nabi yang berdakwah untuk menegakkan agama Allah dan mengajarkan ketauhidan kepada umatnya. Ia juga mengajak kaumnya untuk hidup dalam kebenaran dan menyembah Allah semata, jauh dari penyembahan berhala. 

Kecerdasan dan kepemimpinan Nabi Idris telah meninggalkan jejak besar dalam sejarah umat manusia, menjadikannya sosok yang patut dihormati dan dikenang.

Kisah Nabi Adam As

Kisah Singkat Nabi Adam Sebagai Manusia Pertama Yang Diciptakan Allah

Kisah

Kisah Singkat Nabi Adam sebagai Manusia Pertama yang Diciptakan Allah

Terdapat 25 Kisah Nabi yang perlu diketahui oleh umat Muslim. Salah satunya yakni kisah Nabi Adam yang merupakan manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT di muka bumi.

Allah SWT menciptakan Nabi Adam dari tanah, disebutkan dalam sebuah hadits: "Allah menciptakan Adam dari segenggam tanah yang diambil dari seluruh permukaan tanah, maka lahirlah anak Adam yang sesuai dengan asal tanahnya. Di antara mereka ada yang berkulit putih, hitam, dan perpaduan antara warna tersebut. Di antara mereka ada yang bersifat lembut dan kasar serta perpaduan antara keduanya serta di antara mereka ada yang baik dan jahat." (HR. Abu Dawud).

Setelah Nabi Adam diciptakan, Allah memerintahkan semua makhluk yang ada di Surga untuk bersujud kepada Nabi Adam, semua mematuhinya terkecuali iblis. Iblis merasa bahwa mereka lebih mulia daripada Nabi Adam.

Akibat ketidakpatuhannya tersebut, iblis diusir dari surga dan dilaknat sampai hari kiamat. Sebagai bentuk pembalasannya, iblis bersumpah akan menyesatkan Nabi Adam dan keturunannya hingga hari kiamat kelak.

Kehadiran Siti Hawa

Setelah iblis tidak lagi di surga, Nabi Adam pun tinggal seorang diri di surga. Allah SWT lantas menciptakan Siti Hawa untuk menemani Nabi Adam. Mengutip buku Kisah Para Nabi oleh Imam Ibnu Katsir, Siti Hawa diciptakan dari salah satu tulang rusuk Nabi Adam yang diambil oleh Allah SWT.

Bersama Siti Hawa, Nabi Adam menjalani kehidupan yang indah di surga. Mereka berdua menikmati berbagai kenikmatan yang telah disediakan oleh Allah SWT.

Terdapat satu larangan Allah kepada Nabi Adam dan Siti Hawa yakni untuk tidak memakan buah dari pohon khuldi. Allah SWT berfirman “Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di surga, dan makanlah berbagai makanan dengan nikmat yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, maka kamu akan termasuk kedalam orang yang dzalim!” (QS. Al Baqarah: 35)

Sesuai janjinya, iblis pun menggoda Nabi Adam dan Siti Hawa agar dikeluarkan dari surga seperti dirinya. Iblis berkata, "Wahai Adam, sesungguhnya Allah melarang mendekati dan memakan buah dari pohon itu karena tidak ingin kemuliaanmu menyamai malaikat."

Karena tergoda dengan perkataan iblis, Nabi Adam dan Siti Hawa kemudian memakan buah tersebut.

Nabi Adam dan Siti Hawa Dikeluarkan dari Surga

Setelah memakan buah tersebut, Nabi Adam dan Siti Hawa menyadari kesalahannya. Mereka pun bersimpuh di hadapan Allah dan menyesali perbuatannya.

Karena telah melanggar perintah Allah, Nabi Adam dan Siti Hawa dikeluarkan surga. Allah SWT berfirman "Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kamu terdapat tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditetapkan." (QS. Al Baqarah: 36)

Setelah Nabi Adam dikeluarkan dari surga, ia menerima ilham dari Allah SWT untuk bertaubat. Nabi Adam kemudian bertaubat seperti yang diabadikan dalam firman Allah surat Al A'raf ayat 23, yang artinya:

"Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat-Mu, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi." (Al-A’raf: 23)

Allah SWT menerima taubat Nabi Adam dan melimpahkan rahmat kepadanya. Karena Allah Dzat yang Maha Pengasih dan memberi ampunan kepada orang yang bertaubat dari kesalahannya.

Manusia aslinya adalah penduduk Surga, maka salah bila tidak kembali lagi ke surga, semoga bermanfaat

Post Terbaru

Kisah Singkat Nabi Ishaq Putra Nabi Ibrahim Nabi Ishaq kita kenal sebagai nabi yang kesembilan setelah nabi Ismail dan sama sama putra dari ...