Tuesday, October 28, 2025

MATARAM HINDU 732 M- abad 11

 Kerajaan Mataram Hindu, yang juga dikenal sebagai Kerajaan Mataram Kuno atau Medang, adalah kerajaan yang didirikan di Jawa Tengah pada abad ke-8 oleh Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya dari Dinasti Sanjaya. Kerajaan ini kemudian berkembang dengan adanya Dinasti Syailendra yang beragama Buddha, sehingga sering disebut sebagai kerajaan bercorak Hindu-Buddha, sebelum akhirnya berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10 dan runtuh pada awal abad ke-11. 




Raja-raja penting Kerajaan Mataram Hindu dan masa pemerintahannya:
  • Sanjaya: 717-760 M (Pendiri kerajaan, memerintah antara 732-760 M)
  • Rakai Panangkaran: 760-775 M
  • Rakai Panunggalan (Dharanindra): 775-800 M
  • Rakai Warak (Samaragrawira/Samaratungga): 812-833 M
  • Rakai Pikatan: 838-855 M
  • Rakai Kayuwangi: 855-885 M
  • Balitung (Rakai Watukura): 898-910 M
  • Empu Daksa: 910-919 M
  • Dyah Tulodong: 919-921 M
  • Dyah Wawa: 924-928 M
  • Mpu Sindok: 928-929 M (Memindahkan ibu kota ke Jawa Timur dan mendirikan Dinasti Isyana) 

Poin-poin penting:
  • Pendirian: Didirikan tahun 732 M di Jawa Tengah oleh Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya, menandai awal dari Dinasti Sanjaya. Bukti pendiriannya terdapat pada Prasasti Canggal.
  • Corak: Beragama Hindu, tetapi dalam perkembangannya juga dipimpin oleh Dinasti Syailendra yang beragama Buddha, sehingga dianggap sebagai kerajaan Hindu-Buddha.



  • Pindah ke Jawa Timur: Pada abad ke-10, pusat kerajaan dipindahkan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Perpindahan ini kemungkinan disebabkan oleh letusan Gunung Merapi, bencana alam, atau faktor lainnya.
  • Peninggalan: Dikenal dengan peninggalan candi megah seperti Borobudur (dibangun pada masa Dinasti Syailendra) dan Prambanan. Peninggalan lain termasuk prasasti dan relief yang memberikan wawasan tentang kehidupan masyarakatnya.
  • Masa Kejayaan: Mengalami masa kejayaan pada abad ke-9 di bawah Dinasti Syailendra.
  • Keruntuhan: Berakhir pada awal abad ke-11 akibat berbagai masalah internal, seperti persaingan kekuasaan dengan Sriwijaya, dan peristiwa Pralaya Mataram. 





Thursday, October 16, 2025

Kutbah TERTIB DAN DISIPLIN DI SEKOLAH

Rahmad Fitriyanto 

Dalil dari Al-Qur'an dan Sunnah (Islam)

QS. Al-'Ankabut ayat 45:

Arab: ٱتۡلُ مَآ أُوحِيَ إِلَيۡكَ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِۗ وَلَذِكۡرُ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُونَ

, "Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan"

 Ayat ini secara eksplisit menyebutkan bahwa salat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, yang menjadi landasan pentingnya disiplin dalam kehidupan seorang Muslim untuk menjaga diri dari hal-hal negatif. 


Hadis tentang Kontinuitas Amalan: "Wahai sekalian manusia, beramalah menurut yang kalian sanggupi, sesungguhnya Allah tidak akan bosan sehingga kalian merasa bosan, sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dikerjakan secara kontinyu walaupun sedikit" (HR. Bukhari). Hadis ini menekankan nilai disiplin dalam konsistensi melakukan amalan, karena sedikit tapi rutin akan lebih dicintai Allah daripada amalan yang besar namun tidak berkelanjutan. 


Penerapan Ajaran Islam (Berdasarkan Hadis) di Sekolah:

Disiplin Waktu: Hadis tentang pentingnya menyempatkan ibadah dalam keadaan apapun dan mengatur porsi makan hingga sepertiga dapat diadaptasi untuk menanamkan disiplin waktu, tidak hanya dalam urusan ibadah, tetapi juga dalam belajar. 

Kebersihan Lingkungan: Hadis tentang kesucian sebagai kunci salat menjadi landasan untuk menjaga kebersihan kelas, fasilitas sekolah, dan membuang sampah pada tempatnya. 

Sikap Sopan dan Hormat: Menjaga kebersihan, menjaga kerapian diri, dan bersikap sopan santun kepada guru dan teman adalah bagian dari akhlak mulia yang diajarkan dalam Islam, dan merupakan bentuk ketertiban dalam bermasyarakat. 

Tanggung Jawab: Hadis yang menyeru pada setiap orang untuk mengerjakan sesuatu sesuai kemampuannya, sesuai dengan firman Allah dalam QS Al-Qasas: 77, mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas barang milik pribadi dan sekolah. 

Menghormati Pendidik: Mentaati peraturan dan tata tertib sekolah adalah salah satu bentuk penghormatan terhadap guru dan pendidik, dan akan memudahkan dalam proses pembelajaran. 


barakallahu fi walakum fil qur anilkarim akulu qouli haza wastagfirullah innahu hualwa samiul alim

Post Terbaru

  Rahmad Fitriyanto Arti per ayat Ayat 1: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Aku berlindung kepada Tuhan manusia'". Ayat 2: ...