Friday, July 11, 2025

KISAH NABI NUH

 KISAH SINGKAT NABI NUH

Kisah Nabi Nuh Lengkap untuk Anak Beserta Hikmah & Mukjizatnya

Nabi Nuh AS merupakan salah satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib diimani oleh umat Islam. Kisah Nabi Nuh AS yang paling terkenal ialah peristiwa banjir bandang besar yang menimpa kaumnya, yang tidak mau taat dan bertobat kepada Allah SWT. Pada saat tersebut, Nabi Nuh AS beserta pengikut setianya membuat kapal besar sehingga mereka bisa selamat dari azab pedih Allah SWT. 

Kisah Nabi Nuh AS tersebut dapat menjadi rekomendasi cerita anak yang dapat Bunda bacakan kepada Si Kecil. Kisah Nabi Nuh AS banyak mengajarkan pesan moral dan nilai-nilai kebaikan di dalamnya. Tak hanya itu, melalui cerita Nabi Nuh AS Bunda sekaligus dapat menanamkan nilai-nilai keislaman kepada anak-anak melalui beragam kisahnya. 

Kisah Nabi Nuh AS dan kaumnya membuat kapal besar

Nabi Nuh AS merupakan nabi yang melakukan dakwah selama 500 tahun dan meninggal di usia 950 tahun. Nabi Nuh AS diutus oleh Allah SWT di antara kaum penyembah berhala. Mereka yakin bahwa menyembah berhala dapat membawa kebaikan dan menolak bala. 

Nabi Nuh AS berdakwah dengan sekuat tenaga kepada kaumnya yang keras kepala. Namun demikian, selama berdakwah ia hanya mendapatkan 70 hingga 80 pengikut saja. 

Suatu ketika, Nabi Nuh AS kemudian berdoa kepada Allah SWT. Nabi Nuh AS berdoa supaya kaumnya diberi hidayah. Allah SWT mengabulkan doa tersebut dan memerintahkan Nabi Nuh dan pengikutnya untuk membuat sebuah perahu besar. 

Nabi Nus AS dan para pengikutnya yang setia akhirnya membuat perahu di atas bukit. Mereka menebang pohon dan menggunakan kayu-kayunya untuk membuat kapal. Kaum Nabi Nuh AS yang keras kepala malah mengolok-olok pekerjaan tersebut.

Mereka bahkan berani melempar kotoran kepada Nabi Nuh AS dan para pengikutnya ketika mereka sedang membuat kapal. 

Setelah perahu Nabi Nuh AS selesai, beliau kemudian mengajak seluruh kaumnya untuk masuk ke dalam perahu. Nabi Nuh AS juga membawa serta seluruh jenis binatang.

Masing-masing sepasang untuk setiap jenisnya. Selain itu Nabi Nuh AS juga membawa benih tumbuh-tumbuhan. Hal ini supaya kelak jenis hewan dan tumbuhan tersebut tetap bisa berkembang biak.

Awan pun mulai mendung disusul dengan suara gemuruh halilintar. Hujan lebat pun turun amat lebatnya dan konon tak kunjung reda sampai 3 hari lamanya, hingga akhirnya terjadilah banjir bandang. Kapal Nabi Nuh AS mulai terangkat karena air mulai membanjiri daratan. Tidak ada tempat yang aman dari banjir saat itu kecuali kapal Nabi Nuh AS

Hujan turus selama empat puluh hari empat puluh malam. Setelah itu, hujan perlahan mulai reda dan air perlahan mulai surut. Setelah 150 hari kemudian, Nabi Nuh AS dan para pengikutnya yang setia turun dari kapal dan mulai membangun kehidupan yang baru. Merek hidup dalam nuansa ketaatan dan kesejahteraan dalam naungan Allah SWT. Keturunan Nabi Nuh AS pun semakin banyak dan menyebar ke seluruh pelosok bumi. 

Kisah Kan’an anak Nabi Nuh yang durhaka

Selain kisah tentang umat Nabi Nuh, cerita mengenai keluarga dan anak-anaknya juga menyimpan banyak pesan moral untuk anak, Bunda.

Nabi Nuh AS memiliki 4 orang putra yaitu Syam, Khan, Yafits, dan Kan’an. Pada saat banjir bandang terjadi, semua anak Nabi Nuh AS berada di dalam kapal, kecuali Kan’an. Ia termasuk dalam kaum pembangkang yang menolak ajakan Nabi Nuh AS, ayahnya sendiri. 

“Hai anakku, marilah ikut bersama kami. Janganlah engkau turut bersama orang-orang kafir” kata Nabi Nuh AS mengajak Kan’an. 

Namun dengan sombongnya, Kan’an menolak ajakan ayahnya. Saat banjir bandang semakin tinggi, Kan’an tak luput ikut terombang-ambing. Ia hanya menggunakan sebilah kayu untuk tetap mengapung. Nabi Nuh AS sempat berteriak memanggil anaknya tersebut agar naik ke atas kapal. “Naiklah ke perahu bersamaku,” ajak Nabi Nuh AS. Akan tetapi, Kan’an tetap menolak dan terus berenang ke arah gunung. 

Padahal Nabi Nuh AS telah memperingatkan Kan’an bahwa tidak akan ada yang selamat dari azab Allah SWT. Hingga akhirnya ia pun ikut tenggelam bersama dengan orang-orang durhaka lain yang menentang ajaran Nabi Nuh AS. 

Nabi Nuh AS sangat bersedih dan menyesali sikap putranya yang tetap keras sampai saat terakhir menjelang ajalnya. Allah SWT kemudian mengingatkan dan menghibur Nabi Nuh AS meski putranya adalah keluarga sendiri, namun ia termasuk kafir karena menentang ajarannya. 

Hikmah cerita dari kisah Nabi Nuh untuk diajarkan kepada anak

Dua kisah Nabi Nuh AS di atas mengajarkan banyak pesan moral. Kesabaran Nabi Nuh AS dalam berdakwah selama ratusan tahun, meski hanya memiliki puluhan pengikut patut dijadikan teladan oleh umat manusia.

Bunda dapat mengajarkan kepada Si Kecil apabila mengajak orang lain dalam hal kebaikan, harus dilakukan dengan penuh kasih sayang seperti yang dilakukan oleh Nabi Nuh AS dalam berdakwah. 

Bunda, ajarkan pula kepada anak bahwa sabar dalam menghadapi kesulitan merupakan kunci kesuksesan. Setiap kali menemui sebuah tantangan dan hambatan, sebagai hamba Allah yang baik maka diharapkan kita menjadi orang yang sabar dan terus tawakal kepada Allah SWT.  

Di sisi lain, janganlah meniru sikap Kan’an dan kaum Nabi Nuh AS yang tidak mau untuk diajak bertobat dan tetap memilih menjadi kafir hingga azab merenggut nyawa mereka. Bunda dapat memberikan pemahaman pada anak bahwa beriman kepada Allah dan rasul-Nya adalah jalan selamat di dunia dan akhirat. Setiap orang akan mendapatkan balasan yang setimpal dan sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan. 

Mukjizat Nabi Nuh

Berdasarkan kisah Nabi Nuh AS, terdapat beberapa mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Nuh AS sebagai salah satu nabi utusan Allah SWT:

  1. Nabi Nuh AS merupakan salah satu nabi yang memiliki gelar  ulul azmi karena kesabarannya dalam berdakwah ratusan tahun kepada kaumnya dan hanya memiliki puluhan pengikut saja. Gelar ulul azmi diberikan kepada Nabi dan Rasul yang memiliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa. 
  2. Nabi Nuh AS mampu berumur panjang hingga 950 tahun dan berdakwah ratusan tahun.
  3. Nabi Nuh AS dan para pengikut setianya berhasil membuat kapal berukuran sangat besar dan kokoh hingga juga bisa menampung hewan dan tumbuhan dalam jumlah besar. Kapal Nabi Nuh AS berhasil melewati banjir besar dan bertahan lama hingga air surut.

Semoga kisah Nabi Nuh AS, dalam mengajak umatnya beriman pada Allah SWT ini dapat menjadi pengingat bagi Bunda dan anak-anak untuk selalu taat pada Sang Pencipta.


KISAH NABI ISHAQ

 KISAH SINGKAT NABI ISHAQ

Kisah Singkat Nabi Ishaq Putra Nabi Ibrahim

Nabi Ishaq kita kenal sebagai nabi yang kesembilan setelah nabi Ismail dan sama sama putra dari Nabi Ibrahim AS.

Kisah Nabi Ishaq berawal setelah Allah SWT mengkaruniakan Ismail kepada Nabi Ibrahim A.S. Kemudian, Nabi Ibrahim terus berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniakan anak dari istirnya yang bernama Sarah, yaitu istri yang selalu setia bersamanya dalam menegakkan kalimatullah.

Allah kemudian mengabulkan doa Ibrahim dan mengutus beberapa malaikat dalam bentuk manusia untuk menyampaikan kabar gembira kepadanya bahwa akan lahir seorang seorang anak dari istrinya yang bernama Sarah. Mereka juga memberitahukan tujuan mereka lainnya, yaitu pergi mendatangi kaum Luth untuk menimpakan azab kepada mereka.

Nabi Ibrahim A.S merupakan seseorang yang selalu memuliakan tamu dan juga orang yang dermawan. Lalu, tidak lama kemudian, Nabi Ibrahim datang membawa anak sapi yang gemuk yang telah dipanggang serta menghidangkannya kepada mereka, tetapi mereka tidak makan dan juga tidak minum jamuan yang telah dia hidangkan tersebut.

Dengan kondisi seperti itu, Nabi Ibrahim merasa takut kemudian malaikat-malaikat tersebut menenangkannya dan segeralah mereka memberitahu kepada Nabi Ibrahim tentang diri mereka serta memberitahukan maksud dan tujuan mereka untuk menyampaikan kabar gembira kepadaya dengan akan adanya kelahiran seoarang anak yang alim (berilmu).

Sarah mendengar pembicaraan mereka. Lalu ia datang dan menghampiri dalam keadaan heran terhadap kabar gembira yang mereka sampaikan.

Dia berpikir bahwa bagaimana dirinya bisa melahirkan sedangkan dia merupakan seorang wanita yang sudah tua dan mandul (ketika itu usianya 90 tahun), sedangkan suaminya juga sudah lanjut usia.

Lalu, mendengar pembicaraan tersebut, para malaikat berkata

“Demikianlah Tuhanmu memfirmankan. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Adz Dzaariyat: 30).

Mendengar berita tersebut, Nabi Ibrahim pun menjadi tenang dan berbahagia karena apa yang dinanti-nantikannya ternyata akan segera tiba.

Kelahiran Nabi Ishaq

Selang beberapa waktu, berita yang disampaikan oleh para malaikat menjadi kenyataan bagi Nabi Ibrahim. Istrinya, Sarah melahirkan seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Ishaq oleh Nabi Ibrahim. Pada saat itu, Nabi Ibrahim telah berumur 100 tahun, lalu Ishaq lahir 14 tahun setelah kelahiran Ismail.

Alquranu Karim tidak menyebutkan secara panjang lebar tentang kisah Nabi Ishaq dan demikian pula tentang kaum yang kepada mereka diutus oleh Nabi Ishaq. Akan tetapi, Allah memuji Nabi Ishaq di beberapa tempat dalam Al-Quran di antaranya:

“Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.” (QS. Shaad: 45-47).

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga memuji Nabi Ishaq dalam sabdanya:

“Yang mulia putra yang mulia, putra yang mulia dan putra yang mulia adalah Yusuf putra Ya’qub, putra Ishaq, putra Ibrahim.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Pernikahan Nabi Ishaq

Pada saat usia 40 tahun, Nabi Ishaq memutuskan untuk menikah dan membangun keluarganya sendiri. Dikisahkan bahwa Nabi Ishaq menikah dengan seorang wanita bernama Rafqah binti Batuil. Namun, ternyata ujian yang pernah menimpa ayah dan ibunya. Dialami juga oleh Nabi Ishaq. Diceritakan bahwa Istrinya, Rafqah juga merupakan wanita yang mandul.

Nabi Ishaq pun terus saja berdoa kepada Allah. Ia lahir berkat keajaiban dari-Nya. Maka bukan hal mustahil bagi Allah untuk memberi kembali keajaiban tersebut. Nabi Ishaq dan istrinya terus berdoa dengan harapan dan tawakal yang kuat.

Setelah beberapa penantian panjang, keaiaiban tersebut datang, Rafqah hamil dan ternyata Allah memberikan anak kembar. Anak tersebut diberi nama Iish atau Esau dan Yaqub. Betapa bahagianya Nabi Ishaq di usia yang telah senja dia mendapat karunia putra kembar oleh Allah SWT.

Lalu , salah satu putranya pula, kelak akan menjadi seorang rasul. Dia adalah Nabi Yaqub dan kelak menjadi bapak dari Nabi Yusuf, Bunyamin, dan saudara-saudaranya. Dari anak-anak Yaqub bin Ishaq inilah, cikal bakal terbentuknya Bani Israil atau keluarga Israil.

Disebut Israil karena Nabi Yaqub seringkali melakukan perjalanan di malam hari. Lalu, saudara kembarnya Iish disebut orang-orang Arab dengan istilah Iish atau Iishuu yang merupakan nenek moyang dari bangsa romawi.


Post Terbaru

Kisah Singkat Nabi Ishaq Putra Nabi Ibrahim Nabi Ishaq kita kenal sebagai nabi yang kesembilan setelah nabi Ismail dan sama sama putra dari ...