Friday, July 6, 2012

MEMAHAMI KAJIAN AGAMA KATOLIK

PENDAHULUAN
Penulis : Rahmad F

Tasawuf falsafi atau tasawuf filosofis merupakan tasawuf yang memadukan visi mistis dan visi rasional. Tasawuf ini mulai muncul dengan jelas dalam khasanah islam sejak abad keenam hijriyah, meskipun para tokoh-tokohnya mulai dikenal setelah seabad kemudian. 
    Tasawuf ini juga mempunyai bentuk dan karakteristik yang berbeda dengan tasawuf yang lain terutama tasawuf sunni, namun juga mempunyai ciri yang hampir sama yaitu memfokuskan dalam dzikir. Ajaran tasawuf falsafi yang sangat terkenal ada empat bentuk diman antara yang satu dengan yang lain saling berkaitan, yaitu: al-Fana, al-Ittihad, al-Hulul, dan al-Wahdat as-Syuhud. Dalam pembahasan nantinya juga akan kami singgung masalah tasawuf Ibn Arabi, diman ajarannya mempengaruhi ajaran al-Wahdat as-Syuhud yang dibawa oleh Umar Ibn al-Faridh (w.632h).
Berikut ini, secara umum akan kami bahas pokok-pokok ajaran para sufi falsafi dan karakteristik ajaran mereka.  

PEMBAHASAN

Tasawuf filosofis ialah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional pengasasnya. Berbeda dengan tasawuf sunni, semisal tasawuf al-Ghozali, tasawuf filosofis menggunakan terminologi filosofis dalam pengungkapannya. Terminologi filosofis tersebut berasal dari bermacam-macam ajaran filsafat, yang telah mempengaruhi para tokoh-tokohnya.

A. Obyek Tasawuf Filosofis Dan Karakteristiknya
    Para pengkaji tasawuf filosofis, berpendapat bahwa perhatian para penganut aliran ini terutama diarahkan untuk menyusun teori-teori wujud dengan berlandaskan rasa (dzawq), yang merupakan titik-tolak ajaran tasawuf mereka.

Proposal Penelitian Kuantitatif (Skripsi)


Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.
 Format Proposal Penelitian Kuantitatif
1. Latar Belakang Masalah
    Di dalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoretik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Di dalam latar belakang masalah ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh. (lihat pendahuluan)

Post Terbaru

Nama Bayi Perempuan Islami Modern Dan Artinya 1. Rashiqa Kata Rashiqa berasal dari Bahasa Arab ‘Rashiq’ yang punya makna anggun serta kale...