Wednesday, November 5, 2025

Keutamaan surat Annas

 

Rahmad Fitriyanto

Arti per ayat

Ayat 1: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Aku berlindung kepada Tuhan manusia'".

Ayat 2: "Raja manusia".

Ayat 3: "Sembahan manusia".

Ayat 4: "Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi".

Ayat 5: "Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia".

Ayat 6: "Dari (golongan) jin dan manusia". 

Makna dan kandungan utama

Perlindungan dari kejahatan: Surat ini merupakan anjuran agar umat Muslim memohon perlindungan kepada Allah dari segala godaan dan bisikan jahat. 

Sumber perlindungan: Allah adalah satu-satunya tempat untuk berlindung, karena Dialah yang memiliki kekuasaan atas manusia sebagai Tuhan, Raja, dan sesembahan mereka. 

Sumber bisikan jahat: Bisikan jahat yang dimaksud berasal dari setan, yang dapat berasal dari golongan jin maupun manusia. 


Hadis tentang keutamaan surat An-Nas dan Al-Falaq (disebut Al-Mu'awwidzatain) adalah bahwa keduanya merupakan ayat perlindungan terhebat dari Allah. Keutamaan utamanya adalah untuk memohon perlindungan dari kejahatan, sihir, dan bisikan setan, baik pada pagi, petang, maupun sebelum tidur, dan akan cukup untuk melindungi dari segala sesuatu, berdasarkan hadis riwayat Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud, serta hadis Uqbah bin Amir. 


وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَتَعَوَّذُ مِنَ الجَانِّ ، وَعَيْنِ الإِنْسَانِ ، حَتَّىنَزَلَتْ المُعَوِّذَتَانِ ، فَلَمَّا نَزَلَتَا ، أَخَذَ بِهِمَا وَتَرَكَ مَا سِوَاهُمَا . رَوَاهُالتِّرْمِذِي ، وَقاَلَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ )) .


Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berlindung dari jin dan ‘ain (mata hasad manusia), sampai turun dua mu’awwidzataan (surah Al-Falaq dan surah An-Naas). Ketika keduanya turun, beliau mengambil keduanya dan meninggalkan yang lainnya. (HR. Tirmidzi, no. 2058 dan ia berkata bahwa haditsnya hasan). [HR. Tirmidzi, no. 2058; Ibnu Majah, no. 3511; An-Nasa’i, 8:271. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly menyatakan dalam Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin, 2:217, sanad hadits ini sahih].


Hadis Arab dan Penjelasannya

Hadis tentang tidur:

"Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam hendak tidur setiap malam, beliau menyatukan kedua tangannya, lalu meniup pada keduanya dan membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Kemudian mengusap kedua tangan beliau pada bagian tubuh yang bisa dijangkau, dimulai dari kepala, wajah, dan bagian depan tubuhnya. Beliau melakukan itu tiga kali." Sahih Bukhari

Penjelasan: Hadis ini menunjukkan keutamaan membaca surat-surat ini sebagai perlindungan saat tidur dan untuk melindungi diri dari penyakit dengan mengusapkan tangan ke tubuh, seperti yang dijelaskan dalam hadis riwayat Aisyah RA {Link: Bukhari, Muslim, & Abu Dawud}.

Hadis tentang pagi dan petang:

"Katakanlah: 'Dialah Allah, [yang] Esa, dan Mu'awwidhatayn (Surah Al-Falaq dan An-Nas) ketika kalian sampai di waktu sore dan ketika kalian sampai di waktu pagi, tiga kali. Itu akan cukup bagimu untuk menghadapi segala sesuatu.'" HR. Muslim, At-Tirmidzi, dan An-Nasai

Penjelasan: Hadis ini menekankan pentingnya membaca surat Al-Ikhlas dan Al-Mu'awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas) tiga kali di pagi dan sore hari untuk perlindungan dari segala kejahatan. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi.

Hadis tentang keutamaan Al-Mu'awwidzatain:

"Tidak ada seorang pun yang membaca ayat-ayat ini kecuali Allah..." Diriwayatkan oleh Uqbah bin Amir {Link: Faith in Allah}

"Telah diturunkan kepadaku ayat-ayat yang tidak semisal dengannya yaitu al Mu'awwidzataini (Surah annas dan surah al falaq).” HR. Muslim, at Tirmidzi, An Nasai

Penjelasan: Hadis ini menegaskan bahwa Al-Mu'awwidzatain (Surat Al-Falaq dan An-Nas) adalah ayat-ayat yang tidak tertandingi dan memiliki keutamaan perlindungan yang luar biasa dari Allah. 




Sunday, November 2, 2025

JIN DASIM DI RUMAH TANGGA

 Dalam ajaran Islam, jin adalah makhluk ciptaan Allah yang nyata, meski tidak terlihat oleh mata manusia. Mereka diciptakan dari api tanpa asap, sebagaimana firman Allah dalam Surah Ar-Rahman ayat 15:



“Dan Dia menciptakan jin dari nyala api yang sangat panas.”


Jin memiliki kemampuan berpikir, memiliki kehendak bebas, dan diberi tanggung jawab sebagaimana manusia. Ada jin yang beriman dan beramal saleh, ada pula yang kafir dan menjadi pengikut iblis. Dalam golongan jin kafir inilah terdapat beberapa tokoh terkenal dalam riwayat Islam klasik — salah satunya Jin Dasim, anak iblis yang dikenal memiliki tugas khusus menggoda manusia dalam kehidupan rumah tangga.


2. Asal Usul Jin Dasim


Menurut beberapa ulama tafsir dan ahli hadits klasik, seperti Mujahid, Ibnul Jauzi, dan Imam al-Qurtubi, disebutkan bahwa iblis memiliki lima anak utama, masing-masing memiliki misi untuk menyesatkan manusia pada aspek tertentu:


Zalnabur (زلبور) – Menghasut manusia di pasar agar berbuat curang dan menipu dalam jual beli.


A’war (الأعور) – Menggoda manusia agar melakukan zina dan perbuatan keji.


Masuth (مسوط) – Menyebarkan berita bohong dan fitnah agar manusia saling membenci.


Tibr (تِبر) – Mendorong manusia untuk berbuat dosa besar dan putus asa setelah melakukannya.


Dasim (داسم) – Bertugas menimbulkan keretakan dan pertengkaran dalam rumah tangga.


Dari nama dan tugasnya, Dasim termasuk salah satu anak iblis yang paling berbahaya bagi kehidupan keluarga. Ia bukan sekadar menggoda secara umum, melainkan menargetkan kehidupan domestik — tempat di mana ketenangan, cinta, dan ibadah seharusnya tumbuh.



3. Tugas Utama Jin Dasim: Menghancurkan Rumah Tangga


Jin Dasim memiliki tugas utama untuk menyusup ke rumah manusia dan menimbulkan perselisihan antara suami dan istri. Ia melakukannya dengan cara halus, menyelinap, dan menggoda hati agar timbul rasa marah, curiga, iri, dan benci terhadap pasangan.


Dalam kitab Tafsir al-Qurtubi disebutkan:


“Dasim adalah syaitan yang masuk ke rumah seseorang, lalu menimbulkan kekacauan di dalamnya. Jika seseorang masuk rumah dan tidak mengucap basmalah, maka Dasim masuk bersamanya.”


Rasulullah ﷺ juga memberikan peringatan dalam sebuah hadis riwayat Muslim, bahwa iblis menempatkan pasukannya di lautan, lalu memerintahkan mereka menggoda manusia. Iblis sangat memuji tentaranya yang berhasil memisahkan suami dan istri. Maka tidak heran, Dasim dianggap pasukan elit dalam menggoyang keutuhan keluarga.


Ia tidak hanya menimbulkan pertengkaran besar, tetapi juga menanamkan rasa jengkel atas hal-hal sepele:


piring pecah,


makanan yang kurang garam,


suara anak yang berisik,


atau pasangan yang lupa menyapa saat pulang.


Hal-hal kecil ini bila dibiarkan bisa menjadi bara yang membakar keharmonisan rumah tangga.


4. Cara Dasim Menyusup ke Rumah


Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Dasim tidak bisa masuk ke rumah yang disebut nama Allah ketika penghuni rumah masuk. Rasulullah ﷺ bersabda dalam Hadis Riwayat Muslim (no. 2018):


“Apabila seseorang masuk ke rumahnya lalu menyebut nama Allah ketika masuk dan ketika makan, maka syaitan berkata: ‘Tidak ada tempat bermalam dan tidak ada makanan bagi kalian di rumah ini.’ Tetapi bila seseorang masuk tanpa menyebut nama Allah, maka syaitan berkata: ‘Kalian mendapatkan tempat bermalam.’ Dan bila tidak menyebut nama Allah saat makan, syaitan berkata: ‘Kalian mendapat tempat bermalam dan makanan.’”


Hadis ini menunjukkan bahwa Dasim dapat masuk ke rumah seseorang yang lalai dari dzikir. Ia menunggu celah ketika seseorang:


masuk rumah tanpa mengucapkan “Bismillah”,


makan tanpa menyebut nama Allah,


marah tanpa menahan diri,


atau meninggalkan rumah tanpa doa perlindungan.


Ketika rumah sepi dari dzikir, Dasim akan mudah menghasut anggota keluarga agar saling salah paham, tersinggung, atau marah tanpa alasan jelas.


5. Bentuk Godaan Jin Dasim dalam Kehidupan Sehari-hari


Walaupun tidak terlihat, pengaruh Dasim bisa terasa dalam dinamika rumah tangga. Berikut beberapa bentuk godaannya yang paling sering terjadi:


a. Membesar-besarkan masalah kecil


Dasim menanamkan bisikan seperti “dia tidak menghargaimu,” “dia berubah,” atau “kau selalu disalahkan,” sehingga emosi pasangan meningkat hanya karena hal remeh.


b. Menumbuhkan rasa curiga dan prasangka


Ia membuat seseorang cepat berprasangka buruk, misalnya mengira pasangannya selingkuh, menyembunyikan uang, atau tidak jujur, padahal tidak ada bukti.


c. Menurunkan kasih sayang dan komunikasi


Dasim berusaha agar suami istri malas berbicara baik-baik, lebih memilih diam, atau berbicara dengan nada tinggi. Lama-lama, hubungan menjadi dingin.


d. Mendorong suami/istri mencari pelarian


Ia menanamkan pikiran bahwa kebahagiaan bisa dicari di luar rumah — dengan teman lawan jenis, media sosial, atau bahkan perselingkuhan.


e. Menumbuhkan rasa malas beribadah di rumah


Ketika rumah jauh dari dzikir, shalat, dan tilawah, energi spiritual melemah. Inilah momen di mana Dasim paling mudah menguasai suasana hati penghuni rumah.


6. Perlindungan dari Gangguan Jin Dasim


Islam memberikan panduan lengkap agar manusia terlindung dari gangguan jin, termasuk Dasim. Beberapa di antaranya adalah:


a. Mengucapkan Basmalah saat masuk rumah


Rasulullah ﷺ bersabda:


“Apabila seseorang masuk ke rumahnya lalu menyebut nama Allah ketika masuk dan makan, maka syaitan berkata: tidak ada tempat bermalam dan tidak ada makanan bagi kalian di sini.”

(HR. Muslim)


b. Menjaga dzikir harian


Rutin membaca dzikir pagi dan petang, terutama ayat kursi, tiga surat terakhir (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas), serta doa masuk dan keluar rumah.


c. Membaca Al-Baqarah di rumah


Rasulullah ﷺ bersabda:


“Janganlah kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya syaitan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah.”

(HR. Muslim)



d. Menjaga hubungan harmonis dalam keluarga


Dasim sangat senang jika ada pertengkaran. Maka memperbanyak sabar, komunikasi, dan saling memaafkan merupakan bentuk jihad melawan godaannya.


e. Tidak membiarkan rumah kosong dari shalat


Rumah tanpa ibadah akan menjadi tempat favorit jin. Sebaliknya, rumah yang dipenuhi shalat, dzikir, dan bacaan Qur’an akan membuat mereka menjauh.


7. Tanda-Tanda Rumah Diganggu Jin Dasim


Meskipun tidak bisa dipastikan secara kasat mata, ada beberapa tanda yang sering dikaitkan dengan gangguan Dasim:


Rumah terasa panas emosional; penghuni mudah marah tanpa sebab.


Pertengkaran sering muncul karena masalah sepele.


Penghuni sering merasa gelisah, malas beribadah, atau betah di luar rumah.


Terkadang terdengar suara aneh, bayangan, atau rasa tidak nyaman tanpa penjelasan.


Namun Islam menegaskan: jangan langsung menyalahkan jin untuk setiap masalah. Bisa jadi persoalan itu berasal dari emosi manusia sendiri. Jin hanya memperbesar apa yang sudah ada di hati manusia.


8. Hikmah Keberadaan Jin Dasim


Walau tampak menakutkan, keberadaan Dasim memiliki hikmah besar dalam kehidupan manusia. Ia menjadi ujian bagi keimanan dan kesabaran. Tanpa adanya godaan, manusia sulit mengukur kualitas imannya. Allah berfirman dalam Surah Al-An’am ayat 112:


“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan dari jenis manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah-indah untuk menipu.”


Dengan memahami peran Dasim, seorang Muslim akan lebih berhati-hati menjaga keluarga, komunikasi, dan dzikir. Rumah tangga bukan sekadar tempat tinggal, melainkan benteng spiritual dari gangguan setan.


9. Kesimpulan


Jin Dasim adalah salah satu anak iblis yang memiliki tugas khusus menghancurkan keharmonisan rumah tangga manusia. Ia bekerja dengan cara halus — menyusup ke rumah yang tidak disebut nama Allah, menanamkan emosi negatif, dan memicu pertengkaran kecil menjadi besar.


Islam mengajarkan bahwa perlindungan dari Dasim bukan dengan hal mistis, tetapi dengan dzikir, shalat, membaca Al-Qur’an, dan menjaga adab rumah tangga. Rumah yang diisi dengan zikir dan kasih sayang akan menjadi benteng kokoh yang tak bisa ditembus oleh makhluk semacam Dasim.



Maka, seorang Muslim sebaiknya:


Masuk rumah dengan Basmalah,


Menjaga komunikasi penuh kasih,


Menebar salam, dzikir, dan membaca Al-Qur’an di rumah.


Dengan begitu, rumah bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga tempat berlindung dari setan dan sumber ketenangan jiwa. 

Tuesday, October 28, 2025

KERAJAAN PAJAJARAN 1482-1579M

 


Raja-raja Kerajaan Pajajaran (juga dikenal sebagai Kerajaan Sunda) beserta masa pemerintahannya adalah Sri Baduga Maharaja (1482–1521), Surawisesa (1521–1535), Ratu Dewata (1535–1543), Ratu Sakti (1543–1551), Ratu Nilakendra (1551–1567), dan Raga Mulya (1567–1579). Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah kekuasaan Sri Baduga Maharaja atau yang dikenal sebagai Prabu Siliwangi. 
Daftar Raja dan Masa Pemerintahan




Kerajaan Pajajaran terletak di Bogor, Jawa Barat, tepatnya di wilayah yang kini menjadi kota Bogor dan sekitarnya, yang dikenal sebagai Pakuan Pajajaran. Pusat kerajaannya diperkirakan berada di sekitar kaki Gunung Salak. 
  • Lokasi Ibu Kota
    Ibu kota Kerajaan Pajajaran adalah Pakuan Pajajaran, yang sebagian besar lokasinya diyakini berada di Kota Bogor modern. 
  • Penanda Historis
    Situs-situs bersejarah seperti Prasasti Batu Tulis di Kota Bogor menjadi bukti fisik keberadaan kerajaan ini. 
  • Wilayah Kekuasaan
    Wilayah kekuasaan Kerajaan Pajajaran meliputi Tatar Pasundan, atau wilayah barat Pulau Jawa. Berdasarkan peta Portugis, wilayahnya membentang hingga ke Sungai Cimanuk di timur. 





Peninggalan Kerajaan Pajajaran mencakup prasasti seperti Prasasti Batu Tulis, Prasasti Sanghyang Tapak, dan Prasasti Kawali, naskah kuno seperti Babad Pajajaran dan Carita Parahyangan, senjata khas seperti Kujang, dan situs-situs sejarah seperti bekas Taman Perburuan Raja (sekarang Kebun Raya Bogor). Selain itu, ada juga benda pusaka seperti Mahkota Binokasih yang kini disimpan di Museum Prabu Geusan Ulun, Sumedang. 
Prasasti
  • Prasasti Batu Tulis: Terletak di Bogor, prasasti ini berisi tulisan dalam aksara dan bahasa Sunda Kuno yang menjadi sumber penting tentang keberadaan Pajajaran.
  • Prasasti Sanghyang Tapak: Ditemukan di Sukabumi, berisi inskripsi yang berkaitan dengan kegiatan dan ajaran kerajaan.
  • Prasasti Kawali: Berada di Ciamis.
  • Prasasti Pasir Muara/Kebon Kopi II: Berisi peninggalan dari masa kerajaan Pajajaran. 
Naskah kuno
  • Babad Pajajaran: Naskah sejarah yang menceritakan tentang Kerajaan Pajajaran.
  • Carita Parahyangan: Naskah kuno lain yang mengisahkan sejarah kerajaan.
  • Carita Waruga Guru: Naskah yang berisi silsilah raja-raja Pajajaran dan menggambarkan perpaduan budaya Hindu dengan ajaran Islam. 
Benda dan situs bersejarah

  • Senjata Kujang: Senjata khas Pasundan yang identik dengan Kerajaan Pajajaran.
  • Mahkota Binokasih: Mahkota pusaka raja-raja Sunda yang kini disimpan di Museum Prabu Geusan Ulun, Sumedang.
  • Bekas Taman Perburuan Raja: Lokasi yang kini menjadi Kebun Raya Bogor, dulunya merupakan tempat berburu raja-raja Pajajaran.
  • Situs-situs lain: Terdapat juga situs seperti Batu Congkrang di Bogor, yang dipercaya sebagai bekas pos penjagaan kerajaan. 





KERAJAAN MELAYU DHARMASRAYA



 



Kerajaan Dharmasraya memiliki raja-raja penting seperti Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa (1183 M), Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa (1286 M), dan Adityawarman (mulai 1347 M). Masa kepemimpinan Adityawarman menandai pemindahan pusat pemerintahan ke Pagaruyung atau Suruaso. 
Daftar raja dan masa pemerintahan

  • Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa: Berkuasa pada tahun 1183 M. Ia memerintah wilayah kekuasaan yang membentang hingga Thailand Selatan.
  • Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa: Naik takhta pada tahun 1286 M, yang ditandai dengan pengiriman arca Amoghapasa dari Kerajaan Singhasari.
  • Srimat Sri Akarendrawarman: Menjadi raja pada tahun 1316 M, dan memerintah hingga tahun 1347 M.
  • Adityawarman (Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa): Memulai pemerintahannya sekitar tahun 1347 M. Pada masa ini, pusat pemerintahan dipindahkan dari Dharmasraya ke Pagaruyung atau Suruaso. Ia adalah raja yang membawa kerajaan mencapai puncak kejayaannya. 








Lokasi Kerajaan Dharmasraya berada di tepi Sungai Batanghari, wilayah yang kini dikenal sebagai Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat. Pusat pemerintahan awal kerajaan ini terletak di wilayah ini. Beberapa situs arkeologi penting yang menjadi bukti keberadaan kerajaan ini, seperti Candi Padang Roco, juga terletak di wilayah tersebut. 

  • Lokasi pusat pemerintahan: Awalnya berada di tepi Sungai Batanghari, wilayah yang sekarang menjadi Kabupaten Dharmasraya.
  • Pusat budaya dan sejarah: Banyak peninggalan penting ditemukan di kawasan ini, termasuk situs percandian yang menunjukkan pengaruh Hindu-Buddha.
  • Contoh situs penting:
    • Candi Padang Roco: Terletak di Jorong Sungai Langsat, Kenagarian Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya.
    • Candi Pulau Sawah: Terletak di sisi utara Sungai Batanghari, di Jorong Siguntur.
    • Candi Bukik Awang Maombiak: Terletak di atas bukit kecil di Jorong Siguntur. 


Peninggalan Kerajaan Dharmasraya sebagian besar berupa candi, arca, dan prasasti yang ditemukan di sepanjang aliran Sungai Batanghari, khususnya di Kabupaten Dharmasraya dan daerah sekitarnya di Sumatra Barat. Peninggalan ini menunjukkan bahwa kerajaan bercorak Hindu-Buddha ini merupakan pusat kekuasaan yang penting pada masanya. 
Berikut adalah beberapa peninggalan utama Kerajaan Dharmasraya:
Candi
  • Kompleks Candi Padang Roco: Berlokasi di Nagari Siguntur, situs ini merupakan salah satu pusat peribadaban dan pemerintahan Kerajaan Melayu kuno di Dharmasraya.
    • Di kompleks ini terdapat tiga candi: Candi UtamaCandi Perwara, dan Candi Ketiga.
    • Di kawasan ini juga ditemukan Arca Bhairawa, yang merupakan persembahan dari Kerajaan Singasari.
  • Kompleks Candi Pulau Sawah: Terletak di Kabupaten Dharmasraya, candi-candi di kompleks ini adalah bukti eksistensi Kerajaan Melayu Dharmasraya yang berlatar belakang Hindu-Buddha. 
Arca
  • Arca Bhairawa: Arca batu raksasa setinggi 4,41 meter ini pernah ditemukan di situs Padang Roco. Arca ini melambangkan Bhairawa, perwujudan Dewa Siwa dan Buddha sebagai raksasa yang menakutkan, dan sering dikaitkan dengan Raja Adityawarman. Saat ini, arca tersebut menjadi koleksi utama Museum Nasional di Jakarta.
  • Arca Amoghapasa: Arca ini adalah hadiah dari Raja Kertanegara dari Singasari kepada Kerajaan Dharmasraya sebagai tanda persahabatan pada abad ke-13. Arca ini ditemukan di situs Padang Roco bersama dengan Prasasti Padang Roco. 
Prasasti
  • Prasasti Padang Roco: Prasasti yang berangka tahun 1286 M ini berisi catatan penting mengenai pengiriman Arca Amoghapasa dari Jawa (Singasari) ke Dharmasraya.
  • Prasasti Grahi: Berisi perintah dari Raja Dharmasraya kepada bupati Grahi (Mahesanapati Galanai) untuk membuat arca Buddha.
  • Prasasti Suruaso: Prasasti yang ditemukan di daerah Tanah Datar ini diperkirakan peninggalan Kerajaan Dharmasraya dan terkait dengan masa kekuasaan Adityawarman. 
Benda-benda pusaka lainnya
  • Di samping peninggalan arkeologi, ada juga beberapa benda pusaka yang diwariskan secara turun-temurun oleh ahli waris kerajaan di kawasan Siguntur, seperti keris, tombak, dan wadah emas. 




Post Terbaru

  Rahmad Fitriyanto Arti per ayat Ayat 1: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Aku berlindung kepada Tuhan manusia'". Ayat 2: ...