Thursday, November 9, 2017

Faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi


Evolusi organisme terjadi melalui perubahan pada sifat-sifat yang terwariskan. Sifat terwariskan dikontrol oleh gen dan keseluruhan gen dalam suatu genom organisme disebut sebagai genotipe.
Keseluruhan sifat-sifat yang terpantau pada perilaku dan struktur organisme disebut sebagai fenotipe. Sifat-sifat ini berasal dari interaksi genotipe dengan lingkungan. Oleh karena itu, tidak setiap aspek fenotipe organisme diwariskan. Sifat-sifat terwariskan diwariskan antar generasi via DNA, sebuah molekul yang dapat menyimpan informasi genetika. Urutan DNA dapat berubah melalui mutasi, menghasilkan alel yang baru. Jika mutasi terjadi pada gen, alel yang baru dapat mempengaruhi sifat individu yang dikontrol oleh gen, menyebabkan perubahan fenotipe organisme. Walaupun demikian, manakala contoh ini menunjukkan bagaimana alel dan sifat bekerja pada beberapa kasus, kebanyakan sifat lebih kompleks dan dikontrol oleh interaksi banyak gen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi adalah: seleksi alam, hanyutan genetika, aliran gen, rekombinasi, mutasi, perkawinan tak acak.

Faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi


evolusi menurut ilmu biologi adalah perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana ke betuk yang lebih kompleks menuju kesempurnaan secara bertahap dan memakan waktu yang sangat lama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi adalah: seleksi alam, hanyutan genetika, aliran gen, rekombinasi, mutasi, perkawinan tak acak.

1.     Seleksi alam

Seleksi alam adalah proses di mana mutasi genetika yang meningkatkan reproduksi menjadi (dan tetap) lebih umum dari generasi yang satu ke genarasi yang lain pada sebuah populasi. Ia sering disebut sebagai mekanisme yang "terbukti sendiri" karena:
  • Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme.

Post Terbaru

Rahmad Fitriyanto  Dalil dari Al-Qur'an dan Sunnah (Islam) QS. Al-'Ankabut ayat 45: Arab: ٱتۡلُ مَآ أُوحِيَ إِلَيۡكَ مِنَ ٱلۡكِتَٰب...